Tag Archive for: Stok Obat

7 Obat-obatan yang Perlu Disimpan di Rumah

7 Obat-obatan yang Perlu Disimpan di Rumah

Akurasi.idSakit bisa datang sewaktu-waktu. Oleh karena itu, setiap rumah perlu menyediakan obat-obatan sebagai pertolongan pertama. Diharapkan, dengan obat-obatan tersebut kita bisa sembuh sendiri tanpa perlu pergi ke dokter. Karenanya kita perlu tahu apa saja obat-obatan yang perlu disimpan di rumah.

Lantas, obat apa saja yang dimaksud dan mengapa kita perlu disimpan di rumah? Berikut ini jawabannya!

  1. Parasetamol

Memiliki nama lain asetaminofen, obat ini berguna untuk mengobati demam dan nyeri dalam skala ringan hingga sedang. Jika diberikan dalam dosis standar, parasetamol hanya sedikit menurunkan suhu tubuh, masih lebih ampuh ibuprofen.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Cochrane Database of Systematic Reviews tahun 2016, parasetamol bisa meredakan nyeri pada migrain akut, tetapi kurang manjur untuk nyeri kepala tegang episodik.

Parasetamol bisa diminum dengan atau tanpa makanan. Menurut keterangan dari National Health Service (NHS), dosis wajar untuk orang dewasa adalah 1-2 tablet 500 mg hingga 4 kali dalam 24 jam. Overdosis parasetamol bisa menyebabkan kegagalan pada organ hati.

  1. Aspirin

Aspirin atau asam asetilsalisilat (ASA) merupakan obat untuk mengurangi rasa sakit, meredakan nyeri, peradangan, atau demam. Namun, bisa juga untuk mengobati penyakit Kawasaki dan perikarditis (peradangan pada selaput pembungkus jantung atau perikardium).

Dalam keadaan darurat, aspirin bisa membantu selama serangan jantung, menurut American Heart Association. Namun, perlu diingat bahwa aspirin tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 18 tahun, mengutip Nationwide.

Aspirin perlu diminum bersama dengan makanan. Dilansir MedicineNet, dosis untuk nyeri ringan sampai sedang adalah 350-650 mg setiap 4 jam atau 500 mg setiap 6 jam. Namun, aspirin memiliki efek samping seperti sensasi perut seperti terbakar, kram, mual, hingga telinga berdenging.

  1. Antihistamin

Berlanjut ke antihistamin, ini adalah obat untuk mengatasi demam dan alergi. Biasanya, orang memakai antihistamin generik yang bisa dibeli tanpa resep untuk meredakan bersin, hidung tersumbat, atau gatal-gatal karena serbuk sari, tungau debu, dan alergi hewan.

Sementara, menurut NHS, antihistamin digunakan untuk konjungtivitis (peradangan pada konjungtiva) serta meredakan reaksi akibat gigitan atau sengatan serangga. Terkadang obat ini juga dipakai untuk mencegah mabuk perjalanan dan obat jangka pendek untuk insomnia (sulit tidur).

Salah satu obat antihistamin adalah azatadine. Mengutip Mayo Clinic, dosis untuk orang dewasa adalah 1-2 mg setiap 8-12 jam dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas 0,5-1 mg maksimal 2 kali sehari. Untuk anak-anak di bawah 12 tahun perlu petunjuk dokter.

  1. Dekongestan

Dekongestan merupakan obat untuk meredakan hidung tersumbat serta meringankan gejala pilek, flu, demam, sinusitis, radang selaput lendir, dan reaksi alergi lainnya. Cara kerjanya adalah mengurangi pembengkakan pembuluh darah di hidung dan membantu membuka saluran udara.

Dekongestan tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, cairan atau sirop, tetes, semprotan hidung (nasal spray), hingga bubuk yang dilarutkan dalam air panas. Dekongestan umumnya bisa dibeli langsung di apotek tanpa resep dokter.

Setiap dekongestan mempunyai aturan pakai dan dosis berbeda-beda yang tertulis di kemasannya. Namun, biasanya jangan melebihi 4 kali sehari. Mengutip WebMD, dosis dibuat berdasarkan usia, kondisi medis, dan respons terhadap pengobatan.

  1. Salep antibiotik

Salep antibiotik (antibiotic ointment) dipakai untuk mengobati luka luar seperti sayatan, goresan, atau luka bakar. Fungsinya untuk mencegah dan mengobati infeksi kulit ringan.

Sebenarnya, infeksi kulit ringan atau luka luar bisa sembuh tanpa pengobatan. Namun, akan sembuh lebih cepat jika salep antibiotik dioleskan ke area luka. Antibiotiknya dapat memperlambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri.

Cara pakainya mudah. Pertama, cucilah tangan terlebih dahulu. Bersihkan dan keringkan area luka, lalu oleskan tipis pada kulit 1-3 kali sehari atau sesuai petunjuk yang tertera di kemasan. Jauhkan produk ini dari mata, mulut, dan hidung!

  1. Antasida

Antasida merupakan obat untuk menetralkan asam di perut serta meredakan gangguan pencernaan dan heartburn. Biasanya, antasida berwujud cair atau tablet kunyah dan bisa dibeli di apotek tanpa resep dokter.

Menurut buku berjudul Antacids yang ditulis oleh Salisbury BH dan Terrell JM yang diterbitkan pada tahun 2020, antasida yang beredar di pasaran umumnya mengandung garam aluminium, magnesium, natrium, dan kalsium. Beberapa mengandung magnesium karbonat dan aluminium hidroksida.

Disarankan mengonsumsi antasida segera setelah makan. Efek obatnya dapat bertahan lebih lama jika diminum bersama makanan. Tidak dianjurkan minum obat lain dalam waktu 2-4 jam setelah mengonsumsi antasida.

  1. Obat tetes mata

Mata panas karena menatap layar komputer sepanjang hari? Atau perih karena terkena debu atau asap kendaraan di jalan? Selalu sediakan obat tetes mata di rumah!

Selain untuk iritasi, obat tetes mata terkadang diresepkan untuk infeksi virus atau bakteri dan kondisi lain seperti glaukoma. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah meneteskan cairan tetes mata supaya tidak terkontaminasi.

Dosis obat tetes mata tergantung kondisinya. Dilansir Healthline, jika mata kita mengalami kekeringan parah, kita mungkin memerlukan lebih dari empat tetes per hari. Hentikan pemakaian jika mata kita kembali normal.

Nah, itulah beberapa obat-obatan yang harus selalu tersedia di rumah sebagai pertolongan pertama. Jangan lupa disiapkan demi kesehatan kita dan keluarga! (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

Sumber: Idntimes.com