Tag Archive for: Sakit Gigi

8 Bahaya Penyakit Jaringan Periodontal bagi Kesehatan Tubuh

8 Bahaya Penyakit Jaringan Periodontal bagi Kesehatan Tubuh

8 Bahaya Penyakit Jaringan Periodontal bagi Kesehatan Tubuh

Ilustrasi pemeriksaan dokter gigi (pexels.com/olly)

Akurasi.id – Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan menopang gigi. Bahaya penyakit jaringan periodontal bagi tubuh. Laporan dalam jurnal Medica Arteriana tahun 2020 menyebut bahwa penyakit periodontal menjadi penyakit gigi dan mulut urutan kedua terbanyak setelah karies di Indonesia. Jenis penyakit yang paling sering yaitu gingivitis atau radang gusi dan periodontitis. Penyakit ini bisa muncul sebagai akibat infeksi maupun sebagai manifestasi dari penyakit sistemik.

Bahaya penyakit jaringan periodontal sendiri berhubungan dengan berbagai penyakit. Penyakit periodontal dapat menjadi faktor risiko dan penyebab berbagai penyakit, serta bisa juga sebaliknya. Ini karena buruknya kesehatan gigi dan mulut juga akan memengaruhi kesehatan tubuh secara umum.

Jadi, apa saja hubungan antara penyakit periodontal dengan penyakit lainnya pada tubuh? Dilansir dari idntimes.com, Rabu (04/08/2021).

  1. Penyakit jantung

Studi dalam International Journal of Health Sciences tahun 2017 telah mengidentifikasi bahwa periodontitis merupakan faktor risiko dari penyakit jantung koroner (PJK).

Hasil analisis menunjukkan bahwa penyakit periodontal cenderung menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 19 persen dan akan meningkat hingga 44 persen pada individu usia 65 tahun ke atas.

Respons inflamasi pada jaringan periodontal akan berpengaruh pada perkembangan aterosklerosis dan dapat menyebabkan PJK. Aterosklerosis sendiri adalah penebalan lapisan dalam pembuluh darah, sehingga terjadi penyempitan akibat adanya penumpukan plak hasil respons inflamasi pada dinding pembuluh darah. Ini akan menyebabkan berkurangnya aliran darah ke jantung dan menyebabkan PJK.

Selain itu, bakteri pada periodontitis juga dapat bermigrasi melalui peredaran darah kemudian menuju jantung. Bakteri tersebut akan menyebabkan endokarditis infektif atau infeksi pada lapisan dalam pembuluh darah dan jantung.

  1. Penyakit metabolisme

Penyakit metabolisme yang sering berkaitan dengan penyakit periodontal yaitu diabetes melitus. Studi telah menunjukkan bahwa individu dengan diabetes melitus tipe 2 yang memiliki penyakit periodontal parah memiliki 3,2 kali risiko kematian lebih tinggi akibat penyakit  jantung iskemik dibanding individu dengan penyakit diabetes melitus tanpa penyakit periodontal.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penyakit periodontal dapat mengurangi resistansi insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2. Ada pula studi yang menunjukkan terapi penyakit periodontal akan meningkatkan kontrol glikemik pada penderita diabetes melitus tipe 2.

  1. Gangguan kehamilan

Periodontitis berkaitan erat dengan kondisi ibu hamil. Ketika hamil, perempuan akan mengalami perubahan hormonal, yaitu peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron yang memengaruhi kehidupan bakteri di dalam rongga mulut.

Dengan perubahan tersebut, bakteri dapat menyebabkan peradangan pada jaringan periodontal. Peningkatan hormon juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga gusi mengalami pembesaran. Selain itu, peningkatan hormon progesteron yang tinggi dapat merangsang produksi prostaglandin yang berperan sebagai penekan sistem imun (imunosupresan).

Periodontitis dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada ibu hamil, kelahiran prematur, dan berat badan bayi lahir rendah. Ketika terjadi periodontitis dan perdarahan gusi, bakteri dan produknya bisa masuk ke dalam sirkulasi darah dan menembus barrier plasenta.

Selain itu, akan terjadi gangguan fungsi sitokin yang mengatur kontraksi rahim dan distribusi nutrisi untuk janin, sehingga akan memicu kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah.

  1. Penyakit pernapasan

Individu dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami periodontitis dibandingkan dengan individu sehat. Penyakit periodontal juga dapat menjadi faktor risiko independen untuk menyebabkan PPOK.

Selain itu, penyakit periodontal berhubungan dengan mikroorganisme pada rongga mulut yang memiliki keterlibatan dengan bakteri penyebab pneumonia.

  1. Artritis reumatoid

Artritis reumatoid adalah penyakit peradangan sendiri akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri (autoimun).

Penyakit periodontal lazim dialami oleh pasien artritis reumatoid yang diakibatkan respons autoimun dan menunjukkan mekanisme patogen yang sama. Individu dengan kondisi ini punya risiko tinggi untuk mengalami kerusakan tulang alveolar di sekitar gigi dan kehilangan gigi.

  1. Penyakit ginjal kronis

Periodontitis memiliki hubungan dengan penyakit ginjal kronis dan begitu juga sebaliknya. Periodontitis berperan sebagai faktor risiko untuk meningkatkan terjadinya penyakit ginjal. Dengan perawatan periodontal yang teratur, maka akan menghasilkan hasil positif untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit ginjal.

Individu yang mengalami penyakit ginjal kronis memiliki risiko mengalami periodontitis sedang sebesar 30-60 persen. Penelitian lain juga membuktikan bahwa individu dengan fungsi ginjal rendah dua kali lebih besar mengalami periodontitis dibandingkan individu dengan fungsi ginjal normal.

Selain itu, individu dengan penyakit ginjal kronis disertai periodontitis memiliki risiko kematian 35 persen lebih besar dibandingkan individu dengan penyakit ginjal tanpa penyakit periodontal.

  1. Kanker

Penyakit periodontal yang parah dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Kanker yang berhubungan dengan periodontitis antara lain kanker mulut, pankreas, paru-paru, ginjal, dan darah.

Beberapa peneliti percaya bahwa salah satu bakteri penyebab periodontitis, yaitu Treponema denticola, memiliki peran dalam timbulnya kanker. Peneliti lain juga membuktikan risiko kanker lidah meningkat 5,23 kali lipat setiap hilangnya tulang alveolar akibat periodontitis.

  1. Penurunan kognitif

Penelitian menunjukkan bahwa tingginya tingkat serum penanda bakteri Porphyromonas gingivalis (P. gingivalis IgG) yang semakin banyak pada penderita penyakit periodontal berkaitan dengan kinerja kognitif seseorang.

Selain itu, penelitian lain juga menemukan bahwa adanya attachment loss atau hilangnya perlekatan gusi dan jaringan periodontal pada gigi yang disebabkan penyakit periodontal dapat meningkatkan akumulasi amiloid β di otak, yang dapat menyebabkan disfungsi kognitif.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Cara paling mudahnya adalah dengan menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur, sehingga kita bisa terhindar dari bahaya penyakit jaringan periodontal atau penyakit gigi dan mulut maupun penyakit tubuh lainnya. (*)

Editor: Yusva Alam