Tag Archive for: Diet

8 Penyebab Berat Badan Susah Turun meski Sudah Diet Ketat

8 Penyebab Berat Badan Susah Turun meski Sudah Diet Ketat

Akurasi.id – Tak sedikit orang melakukan diet ketat dan olahraga ekstra keras agar dapat menurunkan berat badan. Namun, setelah melakukan keduanya, sering kali berat badan susah turun.

Sebenarnya ada beberapa kebiasaan yang kamu kira sepele ternyata dapat membuat usaha menurunkan berat badan jadi sia-sia, lho. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak uraian berikut ini, kenapa berat badan susah turun. Dilansir dari idntimes.com, Kamis (07/10/2021).

  1. Berhenti merokok

Para ahli percaya jika nikotin pada rokok dapat menekan nafsu makan. Karena itu, ketika seseorang berhenti merokok, keinginan untuk makan meningkat sehingga berat badan pun juga ikut melonjak.

Penelitian yang diterbitkan oleh British Medical Journal tahun 2012 memperlihatkan jika rata-rata orang yang berhenti merokok mengalami penambahan berat badan sekitar 4-5 kilogram setelah 12 bulan. Namun, sebagian besar kenaikan ini terjadi setelah 3 bulan berhenti merokok. Bisa dibilang, kenaikan berat badan ini tergantung dari setiap individunya.

Bukan berarti kamu harus mengurungkan niat untuk berhenti merokok. Kenaikan berat badan ini bisa dicegah. Misalnya, dengan mengonsumsi buah-buahan atau mengunyah permen karet ketika keinginan merokok muncul.

  1. Terlalu banyak mengonsumsi garam

Biasanya orang yang makan lebih banyak garam cenderung mempunyai berat badan berlebih. Ini karena garam dapat menahan air dalam tubuh lebih lama sehingga berat badan cenderung naik, seperti dikutip dari penjelasan laman Scientific American. 

Selain itu, zat tersebut juga dapat membuat lemak menumpuk di bagian tengah badanmu, yaitu perut. Sebaiknya kurangi banyak garam dan minum air putih yang banyak agar lemak dan air tidak mengendap di dalam tubuh.

  1. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat bisa meningkatkan berat badan dengan cepat. Menurut keterangan laman Obesity Action, ini terjadi akibat efek samping obat tersebut. Contohnya adalah untuk pengobatan untuk penyakit diabetes mellitus, hipertensi, depresi, dan kejang.

Meski begitu, jangan langsung hentikan pengobatan tersebut hanya karena tidak ingin berat badanmu bertambah, ya. Takutnya, penghentian yang kamu lakukan justru membuat penyakit semakin parah. Tetap konsultasi ke dokter sebelum mengambil keputusan.

  1. Pemanis buatan

Banyak orang yang menggunakan pemanis buatan sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Ini karena orang mengira pemanis alami dinilai mengandung gula tinggi. Akan tetapi, kenyataannya justru sebaliknya, lho.

Sebuah penelitian dengan menggunakan tikus percobaan, menemukan bahwa konsumsi pemanis buatan, seperti sukralose, sakarin, atau aspartam pada tikus terbukti menghasilkan intoleransi glukosa. Ini merupakan kondisi metabolisme yang berhubungan dengan diabetes tipe 2 dan obesitas, menurut studi yang dipublikasikan Nature Journals tahun 2014.

Jadi bisa dibilang, pemanis buatan pun memiliki efek buruk juga. So, ada baiknya kurangi konsumsinya. Kamu bisa memanfaatkan buah dan sayur yang kamu konsumsi untuk memberikan rasa manis alami. Misalnya, beberapa daun stevia digunakan sebagai pemanis pengganti gula pasir dalam minuman teh hangat kesukaanmu.

  1. Kurang mengonsumsi protein

Tak jarang, orang memilih diet rendah protein untuk menjaga berat badannya. Padahal, zat tersebut justru sangat dibutuhkan oleh orang yang ingin menurunkan berat badan, lho.

Satu studi yang diterbitkan di Obesity Journals tahun 2011 membandingkan diet tinggi protein dan diet rendah karbohidrat. Peneliti menemukan bahwa orang yang konsumsi protein tinggi merasa cepat kenyang di siang hari, sedikit keinginan untuk makan malam, dan rendahnya keinginan ngemil. Hasil ini berbanding terbalik dengan orang yang melakukan diet rendah karbohidrat.

Dari penelitian tersebut, bisa disimpulkan bahwa protein lebih efektif untuk mengenyangkan tubuh dibandingkan lemak atau karbohidrat. Jadi, kamu bisa mengganti camilan keripik atau makanan tidak sehat lainnya dengan makanan tinggi protein seperti kacang-kacangan yang bebas lemak dan garam.

  1. Kurang minum air putih

Apakah kamu menyadari jika kurang minum air putih menyebabkan berat badanmu sulit turun? Ya, ketika mengalami dehidrasi, metabolisme melambat, dan memengaruhi cara tubuh membakar lemak.

Tak jarang, tubuh salah mengira rasa haus dengan rasa lapar sehingga kamu pun terdorong untuk makan lebih banyak. Dilansir Live Strong, inilah yang menyebabkan penumpukan lemak di perut makin sulit dihilangkan

Itulah kenapa kamu disarankan untuk lebih banyak minum air putih. Meski terlihat simpel, nyatanya kebiasaan ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh hingga 30 persen, menurut laporan dari The Journal of Endocrinology and Metabolism tahun 2003.

Supaya hasilnya lebih maksimal, para ahli menyarankan untuk minum air lebih banyak setelah bangun tidur di pagi hari, sebelum makan siang, serta sebelum makan malam. Dengan ini, kamu jadi tidak kalap mengambil banyak makanan ketika waktu makan datang.

  1. Kurang tidur

Kurang tidur dapat memengaruhi waktu tubuh merespons neutrotransmiter, pembawa pesan kimia antarsel saraf dalam tubuh. Nah, jika kamu tidak mendapatkan istirahat yang cukup, neurotransmiter lepton dan ghrelin yang merupakan pusat nafsu makan akan bermasalah.

Dikutip dari laman Sleep Foundation, kurang tidur juga memengaruhi pemilihan makanan. Biasanya, kebiasaan tersebut mendorong kita mengonsumsi makanan tinggi kalori dan karbohidrat. Selain itu, kurang tidur membuat ritme sirkadian jantung terganggu sehingga sistem metabolisme pun ikut terganggu.

  1. Stres

Ketika stres, seseorang akan mengonsumsi lebih banyak comfort food yang berkalori dibandingkan yang sehat. Satu penelitian yang diterbitkan Minerva Endocrinologica tahun 2014 menyebutkan bahwa stres membuat tubuh menginginkan gula lebih banyak.

Itu terjadi karena tubuh merasa energinya terkuras ketika stres, dan gula dianggap mampu mengisinya secara cepat. Sayangnya, konsumsi gula berlebihan akan membuat metabolisme tubuh terganggu. Akhirnya, berat badanmu tak kunjung turun, deh.

Nah, sudah jelaskan apa yang menyebabkan usaha menurunkan berat badanmu jadi gagal. Sebenarnya, berat badan ideal bisa tercapai selama kamu disiplin, kok. Jangan menyerah, ya! (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

 

 

 

Cara Diet yang Salah, Bikin Tubuh Tambah Lemas dan Sakit!

Cara Diet yang Salah, Bikin Tubuh Tambah Lemas dan Sakit!

Akurasi.id – Diet adalah salah satu upaya dalam menjaga kesehatan. Dengan melakukan diet, kamu bisa menjaga makanan yang kamu konsumsi dan menjaga berat badan agar ideal dan tak obesitas. Namun jangan sampai cara diet yang salah!

Banyak orang yang salah mengartikan maksud dari diet, sehingga melakukan diet dengan sembarangan dan hanya mengincar penurunan berat badan. Kalau sudah salah pemahaman seperti itu, maka tujuan dari diet pun menjadi tidak bagus lagi. Bukannya semakin menyehatkan tubuh, tetapi malah merusaknya.

Berikut ini adalah beberapa contoh cara diet yang salah yang dirangkum dari Women’s Health dan Prevention. Diet ini bukannya menyehatkan, tetapi malah mebuat tubuhmu lemas dan sakit. Yuk simak pembahasannya lebih lanjut! Dilansir dari idntimes.com, Sabtu (02/10/2021).

  1. Memangkas jatah makan harian

Banyak orang yang salah menafsirkan bahwa memangkas jatah makan dalam satu hari dapat mempercepat proses diet. Padahal cara seperti itu sangatlah salah dalam diet. Mengurangi jatah makan dalam sehari akan membuat tubuh kita kekurangan tenaga untuk beraktivitas dan dapat mengundang penyakit lain bersarang di tubuh kita.

Hal yang seharusnya dilakukan adalah membuat porsi khusus dan memilih menu tertentu saat makan. Gak perlu makanan mewah dan mahal, kok. Kamu bisa memulainya dengan belajar memilih menu makan yang tinggi protein dan rendah lemak.

  1. Tidak mengonsumsi karbohidrat

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Saat kita memutuskan untuk tidak mengkonsumsi karbohidrat sama sekali, maka tubuh kita akan cepat mengalami kelelahan dan akan berakibat fatal terhadap kesehatan kita.

Maka dari itu, tetaplah mengonsumsi karbohidrat sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Beberapa rekomendasi menu yang mengandung karbohidrat saat diet adalah nasi merah, oat, dan kentang. Jika kamu ingin makanan diet yang lebih bervariasi, cobalah mencari banyak referensi dari internet.

  1. Mengurangi porsi makan secara ekstrim 

Pada dasarnya, diet dilakukan dengan mengatur porsi dan pola makan sehari-hari. Namun, terkadang, seseorang salah dalam menerapkannya. Jika sebelum diet kamu terbiasa makan dengan porsi jumbo, lalu saat diet hari pertama langsung menerapkan diet porsi ketat, maka tubuhmu akan terkejut. Sebab, tubuh kehilangan jumlah asupan makanan dibanding biasanya.

Lakukan diet pelan-pelan saja. Kalau terlalu ekstrim akan bahaya bagi tubuhmu. Diet yang efektif dapat dilakukan dengan tetap makan makanan yang sama, tetapi dengan pola dan porsi yang sesuai dengan tujuan diet kita.

  1. Olahraga gila-gilaan 

Saat melakukan diet, olahraga merupakan salah satu kunci keberhasilan proses diet yang sedang kita jalani. Olahraga akan membantu tubuh membakar lemak dan menjaga tubuh agar tetap bugar.

Walaupun olahraga sebagai kunci utama keberhasilan diet, kamu harus mengatur jadwal olahraga harian. Banyak orang yang salah anggapan bahwa olahraga satu harian penuh penuh dapat membuat proses diet lebih cepat. Sebaliknya, olahraga yang berlebihan dapat mengakibatkan efek kejut terhadap tubuh dan membahayakan kesehatan tubuh kita.

  1. Mengonsumsi ramuan dan obat diet sembarangan

Saat diet belum membuahkan hasil yang signifikan, seseorang sering menggunakan alternatif dengan meminum ramuan dan obat diet. Mengonsumsi ramuan dan obat diet tentunya harus berdasarkan rekomendasi dan konsultasi dengan dokter.

Ketika meminum ramuan dan obat diet sembarangan, maka kita harus siap menerima konsekuensi efek samping. Bukannya malah membuat dietmu berhasil dan sehat, tubuhmu malah bisa lemas dan sakit. Pokoknya, bahaya banget, apalagi kalau obat diet yang diminum hanya racikan orang yang diperjualbelikan secara bebas.

Itulah tadi lima kesalahan dalam melakukan diet yang bisa membuatmu sakit. Jadi, kalau mau diet, pastikan pilih metode yang tepat untuk tubuhmu dan jangan memaksakan diri. Ingatlah bahwa kesehatanmu harus menjadi prioritas nomor satu! (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

Benarkah Melewatkan Sarapan Buruk bagi Kesehatan?

Benarkah Melewatkan Sarapan Buruk bagi Kesehatan?

Akurasi.id – Terdapat pro dan kontra terkait pentingnya sarapan. Banyak orang meyakini bahwa sarapan adalah waktu makan terpenting dalam sehari dan beberapa juga menganggap bahwa sarapan bisa membantu menurunkan berat badan. Namun benarkah melewatkan sarapan buruk bagi kesehatan?

Akan tetapi, di sisi lain ada juga yang menganggap bahwa sarapan sebenarnya tidak sepenting itu. Banyak orang yang tidak lapar atau tidak ingin makan pada pagi hari dan sarapan justru membuat pencernaan mereka jadi tidak nyaman.

Dilansir Healthline, panduan nutrisi sebenarnya masih menyarankan sarapan. Namun, banyak studi terbaru yang mulai mempertanyakan rekomendasi tersebut. Sebenarnya, apakah melewatkan sarapan buruk bagi kesehatan? Simak ulasan berikut untuk mengetahui faktanya.

  1. Kesehatan tidak hanya ditentukan lewat sarapan, karena banyak faktor lain yang berperan

Banyak studi yang mengatakan bahwa orang yang rutin sarapan pada umumnya memiliki pola hidup yang sehat. Mereka cenderung tidak mengalami berat badan berlebih atau obesitas, begitu pula dengan risiko penyakit kronis yang lebih rendah. Atas dasar ini, banyak ahli yang mengatakan bahwa sarapan mungkin memiliki manfaat kesehatan.

Namun, studi tersebut adalah studi observasional, artinya tidak bisa membuktikan hubungan sebab akibat. Penelitian memang menunjukkan bahwa orang yang sarapan memiliki kesehatan yang baik. Namun, studi tersebut tidak bisa membuktikan apakah sarapan adalah satu-satunya faktor penyebab.

Ahli menduga bahwa orang yang terbiasa sarapan memang memiliki keseluruhan pola hidup yang cenderung sehat. Misalnya, bisa jadi orang tersebut suka makan makanan yang tinggi serat mengandung nutrisi mikro lainnya. Sebaliknya, orang yang suka melewatkan sarapan bisa jadi punya kebiasaan buruk lainnya seperti merokok atau minum alkohol. Oleh karena itu, sebenarnya banyak faktor di luar sarapan yang memengaruhi.

  1. Sarapan tidak ada hubungannya dengan peningkatkan metabolisme tubuh

Banyak orang beranggapan bahwa sarapan bisa meningkatkan laju metabolisme. Sayangnya, ini adalah mitos. Metabolisme berhubungan dengan apa saja yang dimakan seharian, dan tidak berhubungan dengan waktu makan.

Studi mengatakan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam pembakaran kalori selama 24 jam pada orang yang terbiasa sarapan dan yang tidak. Terlepas dari kebiasaan sarapan atau tidak, tubuh akan membakar kalori dalam jumlah yang sama.

  1. Melewatkan sarapan tidak membuat berat badan naik

Anggapan ini berasal dari pemikiran bahwa orang yang melewatkan sarapan tentu merasa lebih lapar pada siang hari. Ini membuat seseorang makan siang lebih banyak. Memang terkesan masuk akal, ya. Namun, pernyataan ini sebenarnya belum didukung dengan cukup penelitian.

Faktanya, banyak studi yang membuktikan bahwa melewatkan sarapan justru mengurangi asupan kalori harian sampai sebanyak 400 kalori dari total kebutuhan.

Suatu studi yang dilakukan oleh Dhurandhar E, et al., yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2014 mengatakan bahwa tidak ada perbedaan berat badan antara kelompok orang yang sarapan dan yang tidak. Penelitian tersebut dilakukan selama 4 minggu pada 309 orang dengan obesitas.

  1. Melewatkan sarapan adalah bagian dari intermitten fastingdan memiliki manfaat kesehatan

Apakah kamu tahu metode diet intermittent fasting atau puasa berjangka? Metode diet ini biasanya dilakukan dengan menerapkan sistem 16:8, yang artinya puasa semalaman selam 16 jam dan periode makan selama 8 jam. Periode makan dalam sehari dilakukan di antara waktu makan siang hingga makan malam. Ini berarti seseorang harus melewatkan sarapan.

Banyak studi yang membuktikan bahwa intermittent fasting efektif dalam menurunkan asupan kalori harian, membantu penurunan berat badan, dan baik itu sistem metabolik.

Namun, perlu dicatat bahwa intermittent fasting tidak selalu baik atau bisa dilakukan semua orang. Ada orang yang merasakan manfaatnya, tetapi ada juga yang malah merasakan dampak negatif seperti pusing, lesu, hilang konsentrasi, dan penurunan gula darah.

  1. Sarapan adalah pilihan

Bukti yang jelas mengatakan bahwa tidak ada keistimewaan dari sarapan. Sarapan tidak menentukan status kesehatanmu. Yang terpenting adalah pola makan keseluruhan yang, dengan isi piring yang bergizi dan seimbang.

Pada akhirnya, sarapan adalah pilihan masing-masing orang. Jika kamu merasa lapar pada pagi hari, sarapan adalah pilihan yang cocok. Pilihlah makanan sehat yang tinggi protein untuk sarapanmu. Di sisi lain, jika kamu tidak biasa sarapan atau tidak merasa lapar pada pagi hari, tak perlu memaksakan diri untuk sarapan. Kalau kamu, tim sarapan atau tidak, nih? (*)

Editor: Yusva Alam