7 Tips Mengatasi Kesulitan Berkonsentrasi

7 Tips Mengatasi Kesulitan Berkonsentrasi

Akurasi.id – Beraktivitas butuh konsentrasi penuh agar bisa berjalan atau selesai dengan baik. Namun, ada kalanya kita kesulitan untuk fokus, sehingga tanpa disadari produktivitas menurun. Bila tidak ditangani dengan baik, ini bisa memengaruhi performa kita di kelas maupun kantor. Berikut tips mengatasi kesulitan berkonsentrasi.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kita kesulitan berkonsentrasi. Pekerjaan atau tugas yang menumpuk, jam kerja yang panjang, atau rasa lelah berkepanjangan punya andil dalam menurunkan konsentrasi.

Untuk mengembalikan konsentrasi seperti sedia kala, kamu bisa mencoba melakukan cara-cara di bawah ini dengan konsisten. Simak tips mengatasi kesulitan berkonsentrasi berikut ini sampai habis, ya!

  1. Tidur cukup

Barangkali, salah satu alasan yang membuat kamu sulit berkonsentrasi adalah karena kelelahan. Untuk mengatasinya, kamu butuh istirahat cukup. Idealnya, orang dewasa perlu waktu tidur sekitar 6 hingga 7 jam dalam sehari.

Selain frekuensi tidur, kualitas tidur juga tak kalah penting. Dikutip Healtline, tidur yang paling dalam atau tidur gelombang lambat (deep sleep) sangat penting lantaran dapat meningkatkan fungsi kognitif, khususnya dalam hal ingatan dan kreativitas.

Jika sulit tidur lebih awal, kamu bisa melakukan beberapa tips berikut ini:

  • Hindari tidur siang terlalu lama. Ini akan membuat tubuh sangat berenergi sehingga kamu akan sulit tidur saat malam hari. Durasi tidur siang yang dianjurkan adalah 15 sampai 30 menit.
  • Buat jadwal tidur yang konsisten. Tentukan jam tidur dan bangun tidur kamu, dan patuhi jadwalnya setiap hari. Ini membantu tubuh untuk mengatur jam biologisnya.
  • Hindari makan terlalu banyak dan olahraga berat sebelum tidur. Berolahraga serta mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung stimulan seperti kafein akan membuat tubuh kamu segar dan terjaga.
  1. Meditasi sebelum beraktivitas

Faktor lain yang dapat menyebabkan kamu sulit fokus adalah stres. Dilansir Livestrong, otak kita bekerja lebih keras untuk menghalau pikiran-pikiran negatif saat stres. Karenanya, kita mudah kehilangan konsentrasi saat melakukan sesuatu.

Melakukan meditasi minimal 5 sampai 10 menit pada pagi hari sebelum beraktivitas sangat disarankan untuk melatih konsentrasi. Sebuah studi dalam jurnal Mindfulness pada 2018 melaporkan bahwa meditasi selama 10 menit dengan bantuan aplikasi smartphone terbukti menurunkan kadar stres dan emosi partisipan.

  1. Konsumsi makanan bergizi

Pola makan yang sehat diketahui memiliki hubungan positif dengan kesehatan mental individu. Ini karena beberapa makanan mengandung nutrisi yang dapat melindungi tubuh dari berbagai faktor yang berpotensi memicu stres. Sebagai contoh adalah antioksidan, yang dapat menghambat atau menunda kerusakan sel akibat molekul stres oksidatif.

Sebuah studi terbaru yang terbit dalam Journal of Affective Disorders tahun 2021 mengungkap bahwa kandungan antioksidan, kalium, dan asam amino esensial argotionein yang tinggi dalam jamur berpotensi mengurangi gejala depresi individu.

Selain jamur, antioksidan juga bisa diperoleh dari buah dan sayur. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan konsumsi buah dan sayur sebanyak 300-400 gram, atau setara 4-5 porsi sehari. Pastikan juga kamu mengadaptasi pola makan seimbang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak harian, serta vitamin dan mineral penting lainnya.

  1. Menentukan skala prioritas

Melihat tumpukan pekerjaan atau tugas mendorong kita untuk segera menyelesaikannya dalam satu waktu sekaligus. Namun, itu justru berpotensi membuat kita kebingungan sehingga pekerjaan tidak bisa rampung seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, kita perlu menyusun strategi serta skala prioritas pada pekerjaan yang akan diselesaikan.

Tugas dengan tenggat paling dekat harus dikerjakan terlebih dahulu. Selanjutnya, kamu juga bisa meneruskan menyelesaikan tugas yang paling mudah. Untuk pekerjaan sulit, kamu bisa mencicil dan memecahnya menjadi tugas-tugas kecil alih-alih mengerjakannya dalam satu waktu.

  1. Jangan melewatkan sarapan

Di hari-hari sibuk, sarapan menjadi kegiatan yang sering dilewatkan karena kita tak punya waktu mempersiapkannya. Padahal, sarapan memberi banyak manfaat bagi tubuh, salah satunya untuk mempertajam konsentrasi.

Hal ini diperkuat dengan sebuah studi dalam International Journal of Gastronomy and Food Science tahun 2017, yang mengungkap bahwa sarapan dapat meningkatkan kapasitas kognitif seseorang. Anak-anak yang tidak terbiasa sarapan dilaporkan mengalami penurunan performa di bidang akademik.

Sarapan yang baik harus memenuhi setidaknya 20 hingga 25 persen kebutuhan energi harian. Rata-rata orang dewasa memerlukan 2.000 hingga 2.500 kkal per hari. Artinya, satu porsi sarapan mengandung 400 sampai 550 kalori, atau setara dengan sebuah roti lapis.

  1. Berolahraga ringan

Fakta bahwa olahraga memberikan manfaat bagi kesehatan telah banyak diketahui. Namun, tak semua orang melakukannya secara rutin atau malah tidak melakukannya sama sekali.

Saat berolahraga, sirkulasi darah menuju otak menjadi lebih lancar berkat jantung yang memompa darah lebih cepat. Oleh sebab itu, otak mendapat suplai oksigen dan sari makanan yang cukup, sehingga dapat berfungsi lebih optimal.

Olahraga intensitas sedang dapat memperkuat ingatan dan kemampuan belajar, sedangkan olahraga intensitas tinggi dapat meningkatkan kecepatan dalam memproses informasi. Ini diungkapkan melalui studi yang terbit dalam jurnal Frontiers in Physiology tahun 2018.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan olahraga setidaknya 30 sampai 75 menit setiap hari. Jika kamu baru memulai olahraga, mulailah dengan olahraga intensitas ringan seperti berjalan cepat atau senam aerobik.

  1. Menulis jurnal

Terakhir, kamu bisa mencoba untuk rutin menuliskan apa yang mengganggu pikiranmu di buku harian. Menulis jurnal, baik pada pagi maupun malam hari dipercaya dapat mengurangi beban dan membantu meluruskan pikiran yang sedang kusut.

Menata jadwal dan daftar kegiatan yang harus dilakukan selama sehari juga dapat membantu agar segala aktivitas kamu jauh lebih terorganisasi. Jangan lupa juga untuk menandai tiap poin kegiatan di dalam daftar setelah dilakukan. Ini terbukti dapat memberi kamu perasaan puas dan bahagia di penghujung hari.

Demikianlah beberapa cara untuk memulihkan fokus saat merasa sulit berkonsentrasi. Mulai praktikkan dan jadikan sebagai gaya hidup yang berkelanjutan. Akan tetapi, kalau cara-cara di atas tidak membantu dan kamu masih sulit fokus, baiknya konsultasikan dengan tenaga profesional seperti psikolog untuk mendapat penanganan yang tepat. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

Sumber: Idntimes.com

 

 

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *