Cara Efektif Turunkan Gula Darah untuk Cegah Diabetes

Cara Efektif Turunkan Gula Darah untuk Cegah Diabetes

Akurasi.id – Tingginya gula darah adalah salah satu masalah yang berpotensi menyerang para Millennials dan Gen Z. Bagaimana tidak, kini ada banyak makanan dan minuman kekinian yang tinggi gula. Mulai dari boba, kopi susu, kue, biskuit, permen, dan lain-lain.

Semakin banyak gula yang dikonsumsi, semakin lemah hormon insulin kita. Zat yang diproduksi pankreas itu bertugas untuk mengatur gula darah normal dengan mengubahnya menjadi energi.

Ketika insulin berkurang, gula pun menumpuk dan meningkatkan risiko diabetes. Kamu pasti tidak mau itu terjadi, kan? Kamu bisa mencegahnya dari sekarang, kok!

Berikut ini IDN Times telah merangkum dari berbagai sumber, bagaimana tips atau cara efektif  turunkan gula darah yang efektif dan dengan metode alami sehingga kamu aman dan mudah untuk menerapkannya.

  1. Kurangi konsumsi karbohidrat

Cara pertama yang perlu dilakukan untuk menurunkan gula darah adalah dengan mengurangi porsi karbohidrat harian. Pasalnya, karbohidrat akan terurai menjadi glukosa dan akhirnya meningkatkan kadar gula dalam darah.

Tak hanya itu, jumlah karbohidrat yang terlalu banyak juga dapat mengganggu fungsi insulin. Akhirnya, risiko diabetes tipe 1 dan 2 pun meningkat.

  1. Pilih karbohidrat yang tepat

Ada dua macam karbohidrat yang biasa kita konsumsi, yaitu simpel dan kompleks. Apa perbedaannya? Dilansir dari Medical News Today, gula adalah zat pembentuk utama dari karbohidrat simpel. Makanan yang banyak mengandungnya adalah nasi, pasta, dan produk susu.

Untuk karbohidrat kompleks, gula di dalamnya terikat dengan satu sama lain sehingga tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk menguraikan. Oleh karena itu, karbohidrat kompleks lebih aman dimakan sehari-hari. Contohnya adalah kentang, ubi, pisang, dan gandum.

  1. Tingkatkan konsumsi makanan berserat

Serat memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita, salah satunya adalah mengontrol kadar gula darah. Menurut studi dari American College of Cardiology (ACC) tahun 2019, konsumsi makanan berserat dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Namun kamu harus berhati-hati, salah mengonsumsi serat dapat berakibat sebaliknya. Sebaiknya cari makanan yang mengandung serat larut. Misalnya, oat, kacang-kacangan, sayur, buah, dan kacang polong.

  1. Pastikan tubuh terhidrasi

Sekitar 60 persen volume tubuh terbentuk dari air. Oleh karena itu, kita harus mencukupi kebutuhan air setidaknya delapan gelas per hari. Air pun bisa membantu kita mengontrol kadar gula darah.

Dilansir dari WebMD, sebuah studi menemukan bahwa mencukupi kebutuhan air dapat mengurangi risiko hiperglikemia (gula darah tinggi) sebesar 21 persen dalam jangka waktu sembilan tahun. Bagaimana bisa? Ternyata air bisa melarutkan gula untuk dibuang bersama dengan urine dan keringat.

  1. Konsumsi larutan cuka apel

Jika kamu tidak memiliki masalah dengan asam lambung, coba untuk minum larutan cuka apel. Sudah banyak studi yang membuktikan khasiatnya terhadap gula darah. Jurnal dari Attikon University Hospital Yunani tahun 2014 mengatakan bahwa cuka apel mampu memengaruhi hati untuk menurunkan produksi gula darah.

Bagaimana cara mengonsumsinya? Cukup tambahkan satu hingga dua sendok teh cuka apel ke dalam segelas air. Atau kamu juga bisa menambahkannya ke dalam dressing salad agar rasanya tidak terlalu kuat.

  1. Rutin berolahraga

Aktivitas fisik ternyata juga ampuh untuk menurunkan tingkat gula darah dalam tubuh kita. Bagaimana bisa? Menurut penjelasan dari American Diabetes Association, ketika berolahraga, insulin meningkat dan dapat digunakan sepenuhnya oleh otot. Akhirnya gula darah pun berkurang.

Ada banyak jenis olahraga yang bisa kamu coba. Di antaranya jogging, lari, bersepeda, berenang, atau bahkan mendaki. Aktivitas fisik yang ringan pun boleh asal dilakukan secara rutin setidaknya 30 menit per hari.

  1. Pintar-pintar mengontrol stres

Stres sebenarnya sulit untuk dihindari. Setiap hal yang terjadi di hidup dapat membuat kita merasakannya. Padahal stres tak baik untuk kesehatan, salah satunya adalah dapat meningkatkan kadar gula darah.

Bagaimana bisa? Dilansir dari Diabetes.co.uk, stres memengaruhi tubuh untuk mengeluarkan hormon adrenalin yang bisa meningkatkan glukosa di berbagai organ. Alhasil, zat tersebut pun akan masuk ke dalam darah. Hal ini bisa berbahaya bagi penderita diabetes.

Oleh karena itu, penting untuk memiiki kemampuan mengelola stres. Coba hindarkan dirimu dari pemicunya, perbanyak olahraga, meditasi, dan coba curhat dengan orang terdekatmu.

  1. Perbanyak konsumsi makanan-makanan ini

Ada banyak makanan yang ternyata bisa menurunkan kadar gula darah. Apa sajakah itu? Berikut ini di antaranya:

  • Segala jenis buah-buahan;
  • Segala jenis kacang;
  • Bawang putih;
  • Brokoli;
  • Sayuran hijau;
  • Yogurt, dan lain-lain.

Demikianlah langkah-langkah atau cara turunkan gula darah secara efektif dan sederhana untuk diterapkan. Yuk, segera terapkan dalam keseharian agar kita tetap sehat di masa depan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba, ya! (*)

Sumber: Idntimes.com

Editor: Redaksi Akurasi.id

Waspada! 10 Gejala Kanker Ginjal Ini Sering Tidak Disadari

Waspada! 10 Gejala Kanker Ginjal Ini Sering Tidak Disadari

Akurasi.id – Menurut American Cancer Society, hampir 74 ribu kasus tentang kanker ginjal diprediksi naik selama 2019. Tak tanggung-tanggung, kanker ginjal bisa menyerang laki-laki atau perempuan dan merupakan salah satu dari 10 kanker yang paling sering ditemukan pada manusia.

Agar lebih teliti dalam mengenali gejalanya dan berikut ini telah di rangkum dari berbagai sumber ulasan mengenai beberapa tanda atau gejala kanker ginjal yang harus kamu ketahui sedini mungkin. Cek selengkapnya di bawah ini ya!

  1. Apa itu kanker ginjal?

Kita semua terlahir dengan dua ginjal, organ tubuh berbentuk seperti kacang yang berada di bawah tulang iga di sisi kanan dan kiri tulang punggungmu. Ginjalmu terdapat tabung kecil yang memfilter semua kotoran dari dalam darahmu dan mengubahnya menjadi urin, tugas utama dari ginjal.

Jika ada permasalahan di tabung kecil ini, kondisi bisa semakin parah dan memicu kanker ginjal. Yang paling sering ditemukan adalan kanker sel ginjal pada tabung kecil ini.

  1. Apa penyebab kanker ginjal?

Kadang kanker ginjal bisa diturunkan dari orangtua ke generasi-generasi selanjutnya. Tapi biasanya, kebiasaan merokok adalah penyebab utamanya, satu-satunya mengurangi peluang terkena kanker ginjal adalah dengan mengurangi rokok.

Faktor lain adalah kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan penggunaan obat dalam jangka panjang.

  1. Tonjolan di perut, samping, atau punggung bawah

Tapi biasanya kita gak akan sadar ketika sel-sel kanker bertumbuh di ginjal. Karena ginjal terletak di tempat yang sangat dalam, orang biasanya tak akan merasakan adanya tanda-tanda di tahap awal kanker.

Jarang sekali ditemukan pasien yang terdapat tumor di ginjalnya, jika ini terjadi, mungkin ini adalah tahap awal kanker ginjal.

  1. Terlihat ada sesuatu dalam hasil tes yang telah dilakukan

Meski jarang bisa dideteksi di tahap awal, bukan berarti kanker selalu bisa diketahui di akhir. Kini orang bisa melakukan MRI atau ultrasound untuk mengungkap apakah mereka memiliki tumor dalam ginjal mereka.

Karena semakin diketahui lebih awal, maka penanganan akan semakin efektif.

  1. Nyeri punggung samping yang hampir tak terasa

Terkadang, orang bisa merasakan sakit yang menjepit sebagai salah satu tanda kanker. Rasa sakit ini tak kunjung sembuh dan harus segera ditangani oleh orang yang memang ahli. Jangan pernah membuat diagnosa sendiri berdasarkan internet karena tak akan membantu.

  1. Terdapat darah di air seni

Melihat adanya darah dalam air seni merupakan tanda yang tak boleh diabaikan. Kamu harus memperhatikannya dengan serius dan segera melakukan tes.

Mungkin air seni yang berdarah bisa jadi infeksi saluran kencing, tapi jika darah itu karena kanker ginjal, bisa jadi kankermu sudah memasuki stadium lanjut.

  1. Kelelahan hebat dan turunnya berat badan

Kelelahan, kurangnya nafsu makan, dan berat badan yang berkurang drastis adalah tiga tanda ketika kanker ginjal sudah memasuki stadium akhir.

Meski pun banyak faktor yang menyebabkan berat badanmu turun drastis, jika kamu merasa tak mengurangi porsi makan namun berat badanmu turun drastis, mungkin sudah saatnya kamu memeriksakan diri ke dokter.

  1. Tekanan darah yang tiba-tiba meningkat

Jika biasanya tekanan darahmu norma dan kemudian kamu tiba-tiba mulai merasa tekanan darahmu naik, bisa jadi itu salah satu tanda kanker ginjal.

Ginjalmu seharusnya membantu mengatur keseimbangan air dalam tubuh dan tekanan darahmu dengan melepaskan hormon bernama renin.

  1. Anemia

Salah satu alasan kamu lelah bisa jadi karena sel darah merah di tubuh rendah. Hormon lain yang dilepaskan ginjal—erythropoeitin—memicu sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah.

Kamu butuh sel darah merah untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, ketika oksigen tak menyebar, tubuhmu akan kelelahan.

  1. Demam yang tak disertai flu atau infeksi lain

Setiap kali temperatur tubuh naik, itu adalah indikasi bahwa sistem imunmu sedang bertarung melawan penyusup. Bisa jadi itu virus, bakteri, atau mungkin tumor.

Kalau tiap malam kamu berkeringat atau merasa demam, mulailah mengecek temperatur tubuh. Jika demammu tak diikuti oleh batuk-batuk, bersin, atau nyeri otot, sebaiknya cek ke dokter.

Seperti kanker lainnya, hal ini tergantung pada saat ditemukan. Jika masih dalam tahap awal, 90 hingga 95 persen bisa disembuhkan dengan perawatan invasif.

Tapi jika kanker sudah ditemukan dalam keadaan stadium lanjut dan metastatik atau menyebar, kemungkinan 10 hingga 20 persen pasien akan hidup selama lima hingga 10 tahun.

Demikianlah ulasan mengenai gejala kanker ginjal yang tanpa disadari orang sehingga kamu harus mengetahuinya sedari dini. Jangan sampai terlambat ya, semoga artikel kesehatan ini dapat bermanfaat! (*)

Sumber: Idntimes.com

Editor: Redaksi Akurasi.id

9 Cara Efektif Membasmi Jerawat di Punggung

9 Cara Efektif Membasmi Jerawat di Punggung

Akurasi.idJerawat adalah salah satu musuh terbesar kita. Kulit terasa tidak nyaman, sakit saat dipegang, apalagi jika tak sengaja tergaruk atau bergesekan dengan pakaian. Jerawat bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja, umumnya di area wajah, seperti di sekitar hidung, dahi, pipi, dan dagu. Namun, jerawat juga bisa tumbuh di badan, paling sering di punggung. Mau tahu cara membasmi jerawat di punggung?

Dilansir Everyday Health, jerawat di punggung biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal. Mandi yang kurang bersih juga bisa membuat bakteri menumpuk di sana dan menjadi meradang.

Tenang, bukan hanya kamu, kok, yang mengalaminya. Ada beberapa cara untuk menghilangkan jerawat di punggung yang mudah dan bisa kamu lakukan sendiri di rumah.

  1. Pastikan kamu selalu mandi setelah berkeringat

Setelah menjalankan aktivitas berat seperti berolahraga, kamu harus selalu mandi. Pasalnya, keringat dan minyak berkontribusi besar terhadap munculnya jerawat. Pastikan juga kamu menggosoknya dengan rata dan menyeluruh. Jangan biarkan ada spot yang tertinggal.

  1. Hindari pemakaian baju yang terlalu ketat saat olahraga

Keringat adalah salah satu alasan utama kita berjerawat. Selain itu, baju yang kita gunakan ternyata juga memegang peran yang besar, lo! Sebaiknya hindari baju yang terlalu ketat saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang menimbulkan keringat.

Dilansir The Healthy, baju yang ketat dapat mengunci pori-pori dan folikel rambut. Akhirnya, kelenjar keringat dan minyak pun tak dapat mengeluarkan cairannya. Inilah asal muasal dari peradangan yang menyebabkan jerawat.

  1. Sebaliknya, berolahraga tanpa mengenakan baju pun juga akan menimbulkan masalah

Jika kamu berpikir bahwa solusi dari poin nomor dua adalah dengan menanggalkan pakaian, kamu salah besar. Justru berolahraga tanpa memakai baju dapat membuat kulit punggung terpapar debu dan kotoran. Setelahnya, pori-pori akan tersumbat dan berjerawat. Jadi, solusi terbaik untuk hal ini adalah dengan menggunakan baju yang longgar.

  1. Gunakan produk kulit berbahan tea tree oil

Tea tree oil adalah kandungan produk kulit yang selalu bisa diandalkan untuk mengatasi jerawat. Khasiatnya sudah terbukti melalui penelitian bertahun-tahun. Studi yang dipublikasikan oleh National Center for Complementary and Integrative Health menunjukkan bahwa minyak tersebut memiliki kandungan antibakteri dan jamur.

Cara kerjanya adalah dengan mengurangi pembengkakan dan peradangan. Ada banyak produk perawatan kulit yang mengandung tea tree oil, kamu hanya perlu mencari mana yang cocok untukmu dan pilih produk yang berkualitas.

  1. Usahakan ikat rambut agar tidak mengenai punggung

Rambut yang panjang membutuhkan perawatan ekstra. Tidak hanya itu, kamu juga harus mencegahnya agar tidak mengenai punggung, terutama saat sedang berkeringat. Dilansir Healthline, hal itu dapat memicu munculnya jerawat.

Selain itu, sebisa mungkin cegah sampo dan kondisioner agar tidak mengenai kulit punggung atau setelahnya bilas hingga bersih. Sebab, bahan kimia yang dikandungnya dapat menyumbat pori-pori kulit di punggung.

  1. Ganti seprai dan sarung bantal secara rutin

Ketika kita tidur, tanpa disadari sel kulit mati dan minyak tubuh tertinggal di seprai dan sarung bantal. Ketika dibiarkan terus-menerus, mereka akan menumpuk dan akhirnya membuat kulit menjadi kotor. Jerawat pun tak dapat dihindari.

Hal yang sama juga berlaku untuk handuk, bra, dan piama. Dilansir The Healthy, gantilah sesering mungkin, maksimal seminggu sekali.

  1. Jaga pola makan

 “You are what you eat” adalah ungkapan yang tepat untuk hal ini. Terlalu banyak makan makanan yang berminyak dapat membuat kita berjerawat. Oleh karena itu, jaga pola makanmu.

Studi dari American Academy of Dermatology menyarankan agar kita menghindari makanan yang tinggi akan glikemik. Mereka akan meningkatkan kadar gula darah dan membuat jerawat jadi lebih parah. Contohnya adalah roti, kentang, pasta, dan nasi. Sebaliknya, perbanyak konsumsi sayur, buah, protein, dan biji-bijian.

  1. Gunakan cuka apel sebagai obat luar dan dalam

Cuka apel dikenal kaya akan manfaat, salah satunya adalah untuk mengatasi masalah jerawat. Kamu bisa menggunakannya sebagai toner. Semprotkan cairan tersebut ke bagian punggung yang berjerawat, atau gunakan kapas untuk mengaplikasikannya.

Selain itu, kamu juga bisa menjadikannya obat dalam. Cukup larutkan 1–2 sendok makan cuka apel ke dalam segelas air. Minumlah setiap hari jika kamu tidak ada masalah dengan asam lambung.

  1. Eksfoliasi 1–3 kali dalam seminggu

American Academy of Dermatology mengatakan bahwa pori-pori di punggung sebenarnya lebih besar daripada di wajah. Itulah kenapa punggung lebih rentan tersumbat kotoran dan berjerawat. Cara untuk membersihkannya adalah dengan melakukan eksfoliasi.

Gunakan scrub dengan asam salisilat untuk menghilangkan sel kulit mati serta membersihkan pori-pori yang tersumbat. Lakukan prosedur tersebut 1–3 kali seminggu. Jangan lebih dari itu, ya, agar kelembapan kulit tetap terjaga.

Nah, mudah sekali, kan, cara-cara menghilangkan jerawat di punggung di atas? Pastikan kamu mencobanya jika tak ingin terus tersiksa karena jerawat punggung yang membandel! (*)

Sumber: Idntimes.com

Editor: Redaksi Akurasi.id

Cara Meneteskan Obat Tetes Mata dengan Benar

Cara Meneteskan Obat Tetes Mata dengan Benar

Akurasi.id – Rasanya hampir setiap orang pernah menggunakan obat tetes mata, ya? Namun, tak sedikit yang merasa takut atau khawatir saat akan meneteskannya ke mata. Akhirnya, obat malah gagal masuk ke mata dan jatuh ke area wajah. Kalau sudah begini, obat akan terbuang sia-sia dan kamu tidak akan mendapatkan manfaat dari obat tersebut.

Tak hanya itu, sebagian orang juga masih sering menganggap remeh obat tetes mata, yang akhirnya obat dipakai sembarangan. Nah, untuk memastikan penggunaan obat tetes mata dengan benar, cobalah untuk mengikuti tipsnya di bawah ini.

  1. Baca resep dokter

Sebelum meneteskan obat mata, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah dengan membaca instruksi pada resep atau kemasan obat dengan teliti. Perlu diingat, beda kondisi mata yang dialami, maka akan beda pula pemberian jumlah dosis yang diteteskan pada mata.

Apabila kamu harus menggunakan lebih dari satu obat tetes mata, berilah jeda selama 3 hingga 5 menit. Selain itu, jangan lupa beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang kamu gunakan. Jika ada alergi, beri tahu juga kepada dokter yang menanganimu. Ini penting untuk memastikan keamanan obat dan supaya obat tetes mata bisa bekerja dengan efektif.

  1. Lakukan persiapan, seperti mencuci tangan hingga bersih

Harus selalu diingat, mata adalah salah satu bagian tubuh yang paling sensitif. Jadi, kamu harus lebih berhati-hati. Jangan lupa untuk melakukan persiapan seperti mengumpulkan obat-obatan yang akan kamu gunakan di dekatmu. Ini bertujuan agar kamu tidak kesulitan untuk meneteskan obat tetes mata.

Lalu, jangan lupa untuk mencuci tangan hingga bersih! Jangan sampai kamu menggunakan obat mata dengan keadaan tangan yang kotor. Pastikan tidak ada sisa kotoran menempel di tangan dan keringkan dengan benar.

  1. Meneteskan obat tetes ke mata

Beberapa orang mungkin akan merasa sedikit takut ketika akan meneteskan obat ke mata. Jika kamu juga mengalami hal ini, coba ikuti langkah-langkah di bawah ini:

  • Miringkan kepala sedikit ke belakang dan lihat ke arah atas. Beberapa orang merasa terbantu untuk lebih fokus jika ia melihat satu titik di langit-langit. Jika kamu rasa cara ini masih belum efektif, cobalah letakkan gambar atau benda yang bisa membuatmu lebih fokus untuk melihat ke atas.
  • Gunakan satu tangan untuk menarik kelopak mata ke bawah. Hal ini akan membantu mata lebih mudah menangkap tetesan obat.
  • Pegang botol di atas mata, usahakan untuk menempatkan obat  sedekat mungkin dengan mata.
  • Jangan sampai ujung obat penetes mata menyentuh mata atau kelopak mata. Ini dapat membuat botol obat menjadi tempat bakteri untuk berkembang.
  • Tekan botol  dengan lembut. Usahakan untuk tidak berkedip saat sedang meneteskannya. Pastikan obat tetes sudah masuk ke dalam mata dengan baik.
  1. Cara mengatasi tangan yang bergetar

Tangan yang bergetar bisa menyulitkan kamu untuk meneteskan obat mata dengan benar. Biasanya tangan yang gemetar ini akibat kamu merasa takut atau khawatir saat meneteskannya.

Agar kamu bisa lebih mudah meneteskan obat ke mata, cobalah untuk meletakkan tangan di wajah. Ini akan membuat tangan menjadi lebih stabil. Bila tangan masih gemetar, kamu bisa menggunakan beban pada pergelangan tangan dengan bobot yang tidak terlalu berat, sekitar 1-2 kilogram. Beban ini akan mengurangi gemetar di tangan.

  1. Simpan obat tetes mata kembali ke tempatnya lalu cuci tangan

Setelah selesai menggunakan semua obat mata, pastikan untuk meletakkan kembali obat ke tempat yang bersih. Biasanya, pada aturan pakai akan ditulis jenis tempat yang sesuai untuk obat tersebut. Jadi, jangan malas untuk membaca aturan pakai yang tertera pada kemasan obat.

Lalu, jangan lupa untuk mencuci tangan hingga bersih! Banyak orang melupakan hal yang satu ini. Padahal, ini sangat penting. Jangan sampai kamu menyentuh makanan atau benda lain tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Itulah tips meneteskan obat mata dengan mudah dan benar. Kuncinya adalah kamu harus tenang agar obat bisa masuk ke mata dengan tepat dan manfaat yang kamu dapat pun optimal (*)

Sumber: Idntimes.com

Editor: Redaksi Akurasi.id

Punggung Mulai Sakit, Waspada Gejala Awal Batu Ginjal

Punggung Mulai Sakit, Waspada Gejala Awal Batu Ginjal

Akurasi.idBatu ginjal disebabkan oleh faktor makanan, kondisi kesehatan yang sering disepelekan, hingga penyakit turunan. Batu tersebut bisa terbentuk karena berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah. Zat limbah tersebut akan mengendap seiring waktu dan mengkristal di dalam ginjal. Sebenarnya bagaimana sih gejala awal batu ginjal dan dapat menyerang di usia berapa? Berikut ulasannya:

  1. Alami sakit perut dan punggung

Dilansir dari Healthline.com, ini merupakan gejala awal batu ginjal yang paling umum terjadi. Nyeri biasanya terasa di perut bagian samping, punggung bagian bawah, pinggang, selangkangan, hingga testis. Jika rasa nyeri itu semakin kuat, sebaiknya segera periksa ke dokter.

  1. Terasa mual hingga muntah

Penyakit batu ginjal juga menimbulkan rasa mual sampai muntah. Gejala ini umum dimiliki oleh semua penyakit, termasuk batu ginjal.

  1. Sering dan sakit ketika buang air kecil

Sering buang air kecil juga jadi gejala awal munculnya penyakit ini. Biasanya juga diikuti oleh rasa nyeri karena batu ginjal berpindah ke kandung kemih. Batu ginjal dapat mengiritasi dan menyebabkan organ terasa terbakar. Gejala ini juga bisa jadi merupakan gejala medis dari infeksi saluran kemih atau penyakit menular seksual.

  1. Urine berubah warna menjadi keruh dan baunya tak sedap

Dilansir dari mayoclinic.org, warna keruh (kecokelatan atau kemerahan) terjadi karena batu ginjal melewati saluran kemih, dan merusak tabung kecil yang membawa urine keluar dari tubuh. Segera ke dokter jika kondisinya sudah seperti ini.

  1. Selalu gelisah

Gejala awal batu ginjal adalah penderita sering kesulitan tidur dan gelisah. Kondisi ini bisa saja terjadi karena penderita sulit menemukan posisi tidur yang tepat.

  1. Muncul gejala flu dan demam

Batu ginjal yang terjebak di saluran kemih menyebabkan terjadinya gejala flu seperti demam, menggigil, mual dan kelelahan. Mungkin kamu akan mengira itu hanya flu biasa, padahal tidak.

  1. Buang air kecil disertai darah

Dilansir dari kidneyfund.org, pendarahan ketika mengeluarkan urine atau hematuria terjadi karena batu ginjal dan ureter. Darah yang terekskresi bersama urine ini membuat warnanya menjadi gelap.

Itulah gejala awal batu ginjal yang jarang disadari penderitanya. Kalau sudah muncul tanda-tanda seperti, sebaiknya periksa ke dokter ya. Mencegah sedini mungkin lebih baik sebelum membesar. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

Sumber: Idntimes.com

 

 

 

5 Tips Self Care, Baik untuk Kesehatan Fisik dan Mental

5 Tips Self Care, Baik untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Akurasi.id – Semua orang pasti pernah mengalami kelelahan dalam menghadapi hidup, baik itu lelah mental ataupun fisik. Dari situ sebagian orang akan beranggapan bahwa hidup mereka tidak bahagia. Karenanya kita perlu memahami cara memulihkan kondisi diri. Berikut tips self care yang perlu diikuti!

Nah, perasaan seperti itu pasti disebabkan karena kurangnya self care alias perawatan diri. Orang-orang yang menerapkan self care biasanya bisa membantu hidup mereka lebih bahagia, sehat, dan tangguh dalam menghadapi masalah.

Tapi, untuk sebagian orang pasti tidak mudah untuk menerapkan self care karena kesibukan sehari-hari. Jadi, jika kamu sedang sibuk tapi ingin merawat dirimu mungkin, kamu bisa mencoba beberapa tips self care yang dilansir Everydayhealth berikut ini.

  1. Berolahraga

Kita semua pasti sudah tahu bahwa banyak sekali manfaat olahraga yang bisa mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental. Olahraga secara rutin bisa membantu untuk mengatasi stres, meningkatkan suasana hati, dan juga bisa membantu menurunkan berat badan.

Tentu saja, pasti sulit untuk kamu melakukan olahraga secara rutin jika kamu mempunyai kegiatan yang sangat sibuk. Tapi, meskipun begitu luangkanlah waktu untuk olahraga sebentar. Walaupun itu hanya olahraga ringan seperti yoga.

  1. Jalan-jalan

Cobalah untuk menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di luar ruangan. Tak perlu jauh, misalnya di sekitar rumah. Sebab, jika kamu meluangkan waktu untuk jalan-jalan dan menghirup udara segar, maka kamu akan terbantu untuk mengurangi rasa stres dan kelelahan.

Tak hanya itu, jika jalan-jalan atau hanya sekedar keluar rumah bisa membantu tidur menjadi lebih nyenyak saat malam hari, loh.

  1. Bermain dengan hewan peliharaan

Jika kamu mempunyai hewan peliharaan, bermain dengan peliharaan setelah berkegiatan seharian akan bisa membuat kamu menjadi lebih sehat dan bahagia.

Karena dengan bermain dengan peliharaan bisa membantu kamu untuk menurunkan kecemasan dan juga stres. Jadi, bermain dengan peliharaan menjadi salah satu cara kamu untuk merawat kesehatan mental.

  1. Bersosialisasi

Bersosialisasi adalah salah satu cara yang sangat baik untuk perawatan diri. Dengan bersosialisasi, kamu tidak hanya untuk mempererat hubungan dengan teman-teman, tapi juga bisa membuat kamu menjadi lebih bahagia.

Sebab, jika kamu bertemu dengan orang lain terutama teman, maka akan bisa membantu kamu untuk mencurahkan isi hati dan saling berbagi. Dukungan dari teman bisa menjadi salah satu sumber kebahagiaan kamu.

  1. Tidur yang cukup

Tidur merupakan salah satu cara yang berkualitas dalam merawat diri, karena dengan tidur yang berkualitas bisa membuat sistem kekebalan tubuh kamu menjadi lebih kuat.

Dengan tidur yang cukup dan berkualitas juga bisa menjadi salah satu cara yang untuk membantu mengendalikan emosi.

Jadi, itulah beberapa tips yang bisa kamu coba jika kamu sedang merasa bahwa lelah secara fisik maupun mental. Jangan selalu sibuk untuk melakukan suatu hal, ya, sekali-kali perhatikan dan rawatlah dirimu. Semoga bermanfaat! (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

Sumber: Idntimes.com

 

 

 

Ini Penyebab Mata Bengkak, Ada yang Jinak juga Berbahaya

Ini Penyebab Mata Bengkak, Ada yang Jinak juga Berbahaya

Akurasi.id – Pembengkakan pada kelopak mata tidak hanya mengganggu penampilan. Masalah ini terkadang menimbulkan rasa sakit dan kesulitan dalam melihat dengan jelas. Apalagi jika pembengkakannya cukup parah. Begini ragam penyebab mata bengkak!

Pada umumnya penyebab mata bengkak tidak berbahaya. Namun dilansir dari Medical News Today, hal ini bisa menjadi masalah yang serius jika tidak ditangani dengan baik dan sesuai.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan mata menjadi bengkak. Berikut IDN Times rangkum dari berbagai sumber mengenai beberapa penyebab mata bengkak dari yang jinak sampai paling berbahaya. Perlu kamu ketahui nih, simak selengkapnya di bawah ini ya!

  1. Bintitan

Bintitan dalam dunia medis lebih dikenal sebagai stye atau hordeolum. Pada umumnya hal ini terjadi karena infeksi kelenjar di bagian kelopak mata. Ciri-ciri bengkak karena bintitan di antaranya timbul rasa gatal, kemerahan, sakit, dan benjolan kecil.

Dilansir dari Medical News Today, pada awalnya bengkak terlihat seperti jerawat. Bahkan terkadang ada titik kecil di bagian tengahnya. Dalam beberapa hari, ia akan semakin membesar dan menjadi lebih merah.

  1. Alergi

Alergi terjadi ketika sistem imun bereaksi berlebihan kepada partikel asing yang disebut sebagai alergen. Penyebabnya bisa berasal dari serbuk sari, bulu binatang, makanan, debu, makeup, atau bahkan obat tetes mata.

Tanda pembengkakan yang terjadi karena alergi adalah mata menjadi berair dan merah, kemudian kelopak pun terasa gatal dan menebal. Biasanya reaksi ini mudah hilang dalam beberapa jam.

  1. Konjungtivitis

Dilansir dari American Optometric Association, konjungtivitis dapat terjadi karena adanya inflamasi pada konjungtiva, jaringan yang ada di dalam kelopak mata. Penyakit ini sering disebut sebagai “pink eye” karena membuat mata terlihat kemerah-merahan.

Orang yang menderita penyakit ini akan merasakan sakit, gatal, dan bengkak pada kelopak mata. Pada umumnya konjungtivitis disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.

  1. Chalazion

Ini adalah salah satu penyebab mata bengkak yang paling umum terjadi. Chalazion disebabkan karena penyumbatan kelenjar meibomian yang terletak di kelopak mata bagian bawah dan atas. Kenapa ini bisa terjadi? Dilansir dari Web MDmeibomian mengatur produksi minyak dan mencampurnya dengan air untuk melembapkan mata kita.

  1. Kelelahan

Tubuh yang kelelahan juga bisa menyebabkan bengkaknya mata. Kondisi ini akan diperparah jika kita juga kurang tidur. Kenapa hal ini bisa terjadi? Dilansir dari AZ Central, ini disebabkan oleh penumpukan air di kelopak mata dan kantong mata.

Tidak seperti sebab lainnya, bengkak karena kelelahan biasanya lebih terlihat seperti menggembung. Mata juga terlihat berair dan kemerahan.

  1. Penyakit graves

Dilansir dari All About Vision, penyakit graves adalah gangguan okular yang disebabkan karena terlalu aktifnya tiroid atau hipertiroidisme. Kondisi ini bisa menyebabkan kelenjar tersebut keliru melepaskan sel untuk melawan infeksi yang terjadi di mata.

Akibatnya, mata pun meradang, bengkak, dan terlihat melotot. Gejala lain yang menyertai penyakit ini di antaranya mata terasa kering, memerah, dan sensitif terhadap cahaya.

  1. Blepharitis

Blepharitis adalah inflamasi yang terjadi pada mata. Dilansir dari jurnal yang dipublikasikan oleh PubMed Central, gejala dari penyakit ini di antaranya adalah gatal, kemerahan, pengerasan, hingga pengelupasan kulit kelopak mata. Blepharitis adalah penyakit kronis yang hingga saat ini belum ditemukan pengobatannya.

  1. Orbital selulitis

Ini adalah jenis infeksi yang berisiko menjadi komplikasi serius dan berbahaya. Pasalnya bagian jaringan yang diserang berada jauh di dalam kelopak mata.

Dilansir dari Medical News Today, orbital selulitis disebabkan oleh bakteri dan bisa menyebar dengan cepat. Ciri dari penyakit ini di antaranya bengkak, kelopak berwarna merah gelap, bergaris, dan terasa sangat sakit.

Itulah informasi kesehatan tentang 8 penyebab mata bengkak yang di lansir dari berbagai sumber. Kamu mengalami mata yang bengkak? Kenali dulu ciri dan penyebabnya ya agar kamu bisa menanganinya dengan tepat. Semoga bermanfaat ya! (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

Sumber: Idntimes.com

 

 

 

Tips Mudah Hilangkan Cegukan dan Fakta Penyebabnya!

Tips Mudah Hilangkan Cegukan dan Fakta Penyebabnya!

Akurasi.id – Cegukan merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengeluarkan bunyi “hik” tanpa disengaja, yang dapat berlangsung dalam hitungan detik atau menit (sementara) atau dapat juga berlangsung hingga berjam-jam lamanya sampai berhari-hari. Cegukan sendiri bisa dialami dari mulai bayi, anak-anak sampai orang dewasa. Cegukan sering kali membuat kita tidak nyaman karena datangnya secara tiba-tiba. Ingin tahu tips mudah hilangkan cegukan!

Banyak hal yang dapat menyebabkan kita cegukan, inilah beberapa penyebab dan cara menghilangkan cegukan yang efektif dengan segera seperti yang ada di bawah ini. Yuk, baca selengkapnya tips mudah hilangkan cegukan!

  1. Kontraksi otot diafragma yang abnormal menyebabkan munculnya suara “hik” saat cegukan

Seperti yang kita ketahui, diafragma memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan manusia. Cegukan terjadi akibat otot diafragma, otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut.

Saat cegukan, otot diafrgama secara tiba-tiba berkontraksi, menyebabkan udara menjadi sangat cepat masuk ke paru-paru, sehingga menjadikan katup saluran pernapasan tertutup dan menghasilkan suara “hik.”

  1. Beberapa penyakit dapat mengakibatkan cegukan

Menurut seorang dokter di California, kondisi gangguan pada kantong empedu, emboli paru dan tumor bisa menjadi salah satu pemicu cegukan.

Penyebab toksik atau metabolik, seperti anestesi atau uremia, yang hubungannya dekat dengan gagal ginjal, dapat juga menjadi salah satu penyebab cegukannya seseorang.

  1. Penyebab lain cegukan yang harus kamu ketahui juga

Makan dengan porsi berlebihan, yang menyebabkan kondisi perut terlalu penuh menampung makanan, bisa menyebabkan cegukan.

Penyebab lain dari cegukan adalah merokok, banyak mengonsumsi alkohol, stres emosional atau terlalu senang dan perubahan suhu yang terlalu cepat.

  1. Durasi terjadinya cegukan

Secara umum, cegukan bisa dengan cepat diatasi, hanya dalam hitungan beberapa menit. Namun, ternyata cegukan bisa juga lho berlangsung hingga 48 jam lamanya, bahkan berhari-hari.

Cegukan yang terlalu lama dapat menyebabkan kurang tidur, berat badan turun dan kelelahan. Jika mengalami cegukan dalam kurun waktu yang cukup lama, maka harus segera periksa ke dokter, karena dikhawatirkan terjangkit suatu penyakit.

  1. Cara menghilangkan cegukan yang pertama: bernapas dengan kantong plastik atau kertas

Memilih cara ini untuk mengantisipasi cegukan sama seperti bernapas biasa, bedanya hanya terletak menggunakan kantong plastik atau kertas.

Tujuannya sama, dengan menahan nafas, yaitu untuk meningkatkan kadar karbondioksida yang ada di dalam tubuh. Karena dengan cara ini, kalian akan menghirup kembali karbondioksida yang telah di keluarkan.

  1. Cara menghilangkan cegukan yang kedua: meminum perasan jeruk nipis

Kandungan vitamin C dalam jeruk nipis sangat tinggi. Hal ini bisa dimanfaatkan saat cegukan. Caranya adalah memeras jeruk nipis langsung di mulut. Khasiatnya sangat dipercaya bisa menghilangkan gangguan pada saraf vagus.

  1. Cara menghilangkan cegukan yang ketiga: pengobatan jalur medis untuk cegukan yang berkepanjangan

Cara medis dapat ditempuh jika melalui cara sederhana tidak berhasil dan terjadi lebih dari semingguan. Kamu bisa mencoba akupunktur, terapi pernapasan khusus atau mengkonsumsi obat seperti chlorpromazinemetoclopramide arau baclofen.

Demikianlah penjelasan mengenai penyebab dan cara menghilangkan cegukan dengan cepat dan efektif dan beberapa penyebabnya.

Tips atau metode ini dapat membantu kalian jika nanti sewaktu-waktu kalian mengalami cegukan, baik periode yang sebentar ataupun berkepanjangan. Semoga bermanfaat. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

Sumber: Idntimes.com

 

 

 

Ragam Jenis Transfusi Darah yang Perlu Diketahui

Ragam Jenis Transfusi Darah yang Perlu Diketahui

Akurasi.idTransfusi darah merupakan prosedur menambahkan darah ke tubuh setelah seseorang mengalami cedera atau sakit yang menyebabkan kehilangan banyak darah. Pada transfusi darah, petugas medis akan mengalirkan darah melalui jarum atau tabung tipis ke dalam vena. Banyak ragam jenis transfusi darah yang perlu diketahui.

Jika tubuh kehilangan satu atau beberapa komponen darah, transfusi dapat membantu memasok apa yang hilang dari tubuh. Di bawah ini akan dijelaskan berbagai prosedur jenis transfusi darah yang telah dirangkum dari laman Medical News Today dan Aplastic Anemia and MDS International Foundation.

  1. Transfusi sel darah merah

Di dalam tubuh, sel darah merah bertugas membawa oksigen dari paru-paru, ke setiap bagian tubuh. Sel darah merah juga membawa karbon dioksida keluar dari organ dan jaringan kembali ke paru-paru. Paru-paru mengeluarkan produk limbah ini saat bernapas.

Sel darah merah merupakan salah satu jenis transfusi darah yang paling banyak dilakukan daripada bagian lain dari darah. Seseorang mungkin perlu menerima transfusi sel darah merah jika mereka kehilangan banyak darah, menderita anemia, atau memiliki kelainan darah.

  1. Transfusi trombosit  

Trombosit merupakan bagian sel dalam darah yang tugas utamanya membantu menghentikan pendarahan. Tanpa trombosit dalam jumlah yang cukup, ini menempatkan individu pada risiko tinggi mengalami pendarahan berbahaya.

Setiap unit darah memiliki sejumlah kecil trombosit. Pada transfusi trombosit, trombosit dikumpulkan melalui proses yang disebut apheresis. Selama apheresis, darah diambil dari donor kemudian dipintal untuk memisahkan darah menjadi komponen-komponennya. Hanya komponen yang dibutuhkan yang dikumpulkan dan sisa darah dikembalikan ke pendonor.

  1. Transfusi plasma  

Sel darah mengapung di dalam plasma, bagian darah berwarna kuning dan bening. Plasma mengandung 70 persen air dan faktor-faktor yang membantu membentuk gumpalan yang menghentikan pendarahan saat pembuluh darah rusak karena cedera.

Plasma mengandung protein yang penting untuk kesehatan dan membawa nutrisi ke jaringan di seluruh tubuh. Seseorang dapat menerima transfusi plasma jika mengalami luka bakar yang parah, infeksi, atau gagal hati.

  1. Transfusi granulosit  

Granulosit ialah jenis sel darah putih yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi bakteri dan jamur. Beberapa orang mungkin mengalami infeksi serius yang mengancam jiwa yang tidak merespons antibiotik yang tepat dan mereka mungkin memiliki tingkat granulosit yang rendah. Hal ini mungkin dapat terjadi karena penyakit atau pengobatan.

Orang-orang dengan kondisi tersebut mungkin memerlukan transfusi granulosit untuk jangka waktu yang singkat guna melawan infeksi. Granulosit dikumpulkan dari donor menggunakan apheresis. Yang terbaik adalah jika pasien menerima granulosit dari donor dengan golongan darah yang sama.

  1. Transfusi darah utuh  

Darah terdiri dari beberapa bagian berbeda, yang mencakup sel darah merah dan putih, plasma, dan trombosit. Darah utuh mengacu pada darah yang memiliki semua komponen ini.

Dalam beberapa kasus, individu mungkin perlu menjalani transfusi yang menggunakan darah utuh. Seseorang mungkin perlu menerima transfusi darah utuh jika mengalami perdarahan traumatis yang parah.

Sekarang kamu sudah tahu, transfusi darah tidak selalu melibatkan darah utuh. Terkadang, individu hanya memerlukan komponen tertentu dalam darah. Apa pun jenisnya, transfusi darah sangat membantu menyelamatkan nyawa. Jadi, kamu yang rutin atau setidaknya pernah mendonorkan darah, patut bangga. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

Sumber: Idntimes.com

 

 

 

Tips Mencegah Infeksi Varian Omicron

Tips Mencegah Infeksi Varian Omicron

Akurasi.idVarian Omicron pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada Rabu (24/11/2021). Lalu, pada Jumat (26/11/2021), Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus SARS-CoV-2 (TAG-VE) menetapkan B.1.1.529 atau Omicron sebagai variant of concern. Varian Omicron menjadi perhatian karena memiliki lusinan mutasi yang bisa memengaruhi perilakunya. Diumumkan pada hari Kamis (16/12/2021) oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin., varian Omicron sudah terdeteksi di Indonesia. Lantas, apa saja cara mencegah infeksi varian Omicron? Ketahui selengkapnya di bawah ini!

  1. Menggencarkan vaksinasi

WHO menegaskan bahwa vaksinasi bisa melindungi kita dari gejala parah dan kematian. Mereka mengutip sebuah studi di mana vaksinasi telah menyelamatkan sekitar 470.000 nyawa orang yang berusia 60 tahun ke atas.

Selain itu, vaksin bisa mengurangi sirkulasi virus dan menekan kemungkinan mutasi baru yang lebih membahayakan. Namun, dosis booster mungkin diperlukan untuk memberi proteksi lebih terhadap infeksi.

  1. Tetap disiplin memakai masker dan menjaga jarak fisik

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), varian Omicron kemungkinan menyebar lebih mudah daripada virus SARS-CoV-2 asli (original strain). Namun, belum diketahui seberapa mudah Omicron menyebar bila dibanding dengan varian Delta.

Maka dari itu, walaupun kasus aktif makin menurun dari hari ke hari, WHO tetap menganjurkan kita untuk memakai masker yang pas, menjaga jarak fisik minimal 1 meter, serta menghindari tempat yang ramai dan tertutup. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko paparan dan mencegah kita menularkan virus kepada orang lain.

  1. Tetap harus mencuci tangan secara berkala

Untuk menghentikan penyebaran COVID-19, WHO menganjurkan kita untuk mencuci tangan dengan air dan sabun secara berkala. Lakukan setelah menggunakan toilet, sebelum dan sesudah makan, setelah bersin atau batuk, ketika merawat orang sakit, saat menyiapkan makanan, serta setelah berinteraksi dengan hewan maupun kotorannya.

Selain itu, cucilah tangan setelah menyentuh permukaan benda di tempat umum, seperti gagang pintu atau pegangan, serta setelah pulang dari luar. Jika tidak ada air mengalir dan sabun di sekitar kita, pakailah hand sanitizer.

“Kebersihan tangan, tindakan yang sangat sederhana, menjadi salah satu cara utama untuk mengurangi infeksi terkait perawatan kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien,” ujar Dr. Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional WHO untuk wilayah Asia Tenggara.

  1. Melakukan testing dan tracing

Untuk mendeteksi keberadaan varian Omicron, WHO merekomendasikan whole genome sequencing. Menurut Prof. Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, hal ini telah dilakukan pada pelaku perjalanan yang baru datang.

Mengutip laman resmi Satuan Tugas Penanganan COVID-19, ia mengatakan beberapa spesimen telah diambil dari pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia sejak pertengahan Oktober 2021. Tracing juga dilakukan sesuai prosedur yang ada, yaitu mendeteksi orang yang pernah berinteraksi dengan kasus positif yang datang dari luar negeri.

  1. Berada di ruangan dengan ventilasi yang baik

WHO menyatakan bahwa penyebaran COVID-19 paling sering terjadi saat orang yang terinfeksi berada dalam kontak dekat atau berhadapan langsung dengan orang lain. Risiko penyebaran virus memang lebih tinggi di tempat yang ramai dan berventilasi buruk, di mana orang-orang menghabiskan waktu yang lama dalam jarak dekat.

Secara sederhana, kualitas udara bisa ditingkatkan dengan memasukkan udara bersih ke dalam ruangan untuk melenyapkan udara yang pengap. Memperbaiki ventilasi dan sirkulasi udara bisa menurunkan risiko penyebaran virus di dalam ruangan.

Selain dengan membuka jendela, bisa dengan menggunakan air purifier dengan filter HEPA. Alat ini bisa menghilangkan kuman dan virus di dalam ruangan dengan cepat serta meminimalkan paparan virus atau bakteri dari orang yang batuk atau bersin, WHO menyarankan.

Sekarang sudah paham kan cara mencegah infeksi varian omicron! Dipraktekkan ya! (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

Sumber: Idntimes.com