Orang Bertubuh Tinggi Berisiko Kanker, Ini Faktanya

Orang Bertubuh Tinggi Berisiko Kanker, Ini Faktanya

Orang Bertubuh Tinggi Berisiko Kanker, Ini Faktanya

Orang Bertubuh Tinggi Lebih Rentan Berisiko Kanker? (Goran-Jakus/Shutterstock)

Akurasi.id, Bontang Tubuh yang tinggi tak selalu menguntungkan, termasuk dari sisi kesehatan. Menurut sebuah studi baru dari University of California Riverside, yang dilansir dari klikdokter.com, Selasa (15/06/2021), orang-orang bertubuh tinggi lebih mungkin terkena kanker.

Semua orang tahu bahwa tubuh tinggi memiliki keunggulan dibanding yang lebih pendek. Orang awam biasanya menganggap orang dengan tubuh tinggi memiliki nutrisi baik selama masa pertumbuhan. Namun, nyatanya tidak selalu begitu.

Bertubuh Tinggi Berisiko Kanker

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peluang orang bertubuh tinggi terkena kanker ternyata cukup besar. Leonard Nunney, PhD, seorang peneliti di UC Riverside, meninjau empat studi populasi besar untuk melacak hubungan orang dengan tubuh tinggi dan risiko besar mengalami kanker. Nunney mengidentifikasi lebih dari 10.000 total kasus kanker.

Ketika melihat pengaruh tinggi badan seseorang, dia menemukan bahwa risiko kanker meningkat 10 persen untuk setiap orang yang memiliki tinggi sekitar 10 sentimeter (cm) di atas rata-rata. Rata-rata tinggi seseorang adalah 165 cm untuk wanita dan 179 cm untuk pria.

“Jika Anda membandingkan seseorang pria bertinggi 155 cm dengan pemain bola basket yang tingginya sekitar 200 cm, maka pemain basket itu memiliki risiko dua kali lebih besar terkena kanker,” kata dia kepada ABC Australia.

Dalam penelitian yang diterbitkan di Proceedings of the Royal Society B, Nunney menjelaskan bahwa salah satu alasan orang-orang bertubuh tinggi memiliki peningkatan risiko kanker adalah karena mereka memiliki lebih banyak sel di dalam tubuh. Semakin banyak pembelahan sel yang terjadi, menurut dia, semakin besar pula kemungkinan sel akan bermutasi dan mengarah ke pertumbuhan tumor.

Nunney menemukan bahwa korelasi antara tinggi badan dengan risiko kanker konsisten terjadi pada 18 dari 23 jenis kanker yang dia teliti. Dia juga menemukan bahwa risiko kanker kulit melanoma membawa hubungan kuat yang tak terduga dengan tinggi badan. Tak hanya itu, wanita yang lebih tinggi memiliki peningkatan risiko kanker tiroid.

Penelitian lain mengenai tubuh tinggi

Hubungan tinggi badan dengan risiko terkena kanker sudah pernah dilakukan penelitian lain. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2016 oleh Lancet Diabetes & Endocrinology, risiko kematian akibat kanker meningkat 4 persen untuk setiap 63 cm tinggi yang dimiliki seseorang dari tinggi rata-rata orang biasanya.

Memiliki tubuh tinggi mungkin menjadi penanda kelebihan gizi, bisa jadi karena mengonsumsi protein hewani berkalori tinggi terlalu banyak, baik sepanjang hidup atau sebelum kelahiran. Hal ini bisa mengaktifkan proses pertumbuhan yang membuat sel rentan terhadap mutasi.

Teori lain menyebutkan bahwa tinggi badan juga bisa menjadi indikator ukuran organ. “Semakin besar organ, semakin banyak sel yang berisiko mengalami transformasi ganas,” tulis Matthias Schulze dari German Institute of Human Nutrition kepada TIME.

Penelitian lain juga menemukan bahwa pria bertubuh tinggi yang dibarengi dengan obesitas memiliki risiko mengembangkan bentuk agresif kanker prostat. Sementara itu, wanita bertubuh tinggi lebih mungkin mengembangkan kanker melanoma, kanker payudaraovariumendometrium, dan usus besar.

Penelitian di atas tentu perlu pembuktian lebih lanjut. Akan tetapi, hal ini bisa menjadi rujukan bagi orang bertubuh tinggi yang lebih berisiko kanker, untuk lebih menjaga asupan makanan dan menjalani gaya hidup yang baik. Selain itu, imbangi juga dengan olahraga agar tubuh tetap terjaga metabolismenya. (*)

Penulis/editor: Yusva Alam

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *