14 Penyebab Tangan Gemetar, Tidak Selalu Berbahaya

14 Penyebab Tangan Gemetar, Tidak Selalu Berbahaya

Akurasi.id – Walaupun gejala tangan gemetar tidak mengancam nyawa, tetapi ini tentu bisa mengganggu aktivitas bagi orang-orang yang mengalaminya. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beragam hal, bahkan bisa terjadi begitu saja tanpa penyebab yang jelas. Mau tahu apa saja penyebab tangan gemetar?

Tangan bisa gemetar saat kamu sedang stres, marah, atau mungkin karena didasari oleh penyakit atau kondisi tertentu. Terlepas dari penyebabnya, gejala tangan gemetar juga dikenal sebagai tremor dan kondisi ini tergolong umum.

Meski demikian, gejala ini perlu dikhawatirkan bila sudah mengganggu aktivitas sederhana seperti makan, minum, mengancingkan baju, atau aktivitas harian lainnya. Bila ini terjadi, segera buat janji temu dengan dokter untuk menemukan penyebabnya.

Lantas, apa saja penyebab tangan gemetar dan apakah selalu menandakan adanya penyakit tertentu? Ketahui jawabannya di bawah ini, ya! Dilansir dari idntimes.com, Selasa (12/10/2021).

  1. Penyebab tangan gemetar yang terjadi secara alami

Mengutip Harvard Health Publishing, semua orang bisa mengalami sedikit getaran yang disebut tremor fisiologis yang terjadi secara alami dan biasanya tidak terlalu terlihat. Tremor fisiologis ini dapat meningkat saat kita mengonsumsi kafein, mengalami tiroid yang terlalu aktif, stres, kelelahan, atau kurang tidur.

Hal-hal yang mengandung kafein seperti kopi, obat sakit kepala, cokelat, minuman bersoda, dan lainnya bisa menyebabkan tangan gemetar.

Sesuatu yang bikin stres, misalnya saat harus berpidato, wawancara kerja, atau menonton film horor juga berpotensi memicu tangan gemetar dan jantung berdebar kencang. Gejala ini biasanya hilang saat stres reda atau hilang.

Tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme juga bisa memunculkan tangan gemetar. Umumnya, hipertiroidisme lebih sering muncul pada usia 20 hingga 30 tahun. Tes darah sederhana dapat membantu dokter untuk memeriksa kadar hormon tiroid dalam tubuh.

  1. Tremor esensial

Tremor esensial adalah salah satu gangguan gerakan penyebab tangan gemetar paling umum. Ini sering disebabkan oleh faktor genetik. Tangan gemetar bisa terjadi saat sedang beraktivitas, dapat terjadi secara sporadis dan biasanya dimulai dari getaran di tangan dan mungkin menyebar ke kepala dan bagian tubuh lainnya, mengutip Piedmont.

  1. Kekurangan vitamin B12

Dilansir WebMD, vitamin B12 sangat berperan dalam menjaga kesehatan sistem saraf. Bila mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin ini, tangan gemetar, mati rasa di lengan kaki, serta kesemutan juga mungkin bisa terjadi.

  1. Penyakit Parkinson

Lebih dari 25 persen pasien dengan penyakit Parkinson mengalami gejala tangan gemetar saat beraktivitas maupun saat beristirahat. Dilansir Medical News Today, tremor biasanya dimulai pada satu sisi tubuh kemudian bisa menyebar ke sisi tubuh lainnya. Gemetar yang dialami bisa makin jelas dan kuat selama periode stres atau emosi yang kuat.

  1. Mengonsumsi alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan juga bisa menimbulkan berbagai gejala, termasuk tangan gemetar. Ini bisa terjadi 10 setelah alkohol terakhir diminum dan gejalanya bahkan bisa berlangsung hingga beberapa minggu, lo!

Program detoksifikasi yang menggunakan obat-obatan mungkin dapat membantu mengelola gejala ini, mengutip WebMD.

  1. Gangguan otot distonia

Distonia adalah gangguan otot yang mengakibatkan otot menjadi terlalu aktif, postur tubuh tidak normal, dan menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa disadari. Semua ini terjadi karena otak mengirimkan pesan yang salah. Usia paruh baya paling mungkin mengalami tangan gemetar karena distonia ini.

  1. Gangguan hati seperti penyakit Wilson

Sejumlah gangguan pada hati, termasuk penyakit Wilson, memiliki gejala berupa tangan gemetar. Penyakit Wilson merupakan kondisi genetik yang menyebabkan penumpukan tembaga di tubuh serta merusak hati dan otak penderitanya.

  1. Gula darah rendah

Ketika tubuh tidak memiliki kadar gula darah yang cukup, seseorang bisa mengalami tangan gemetar. Gula darah rendah umumnya disebabkan oleh diabetes, efek dari obat-obatan tertentu, terlalu banyak alkohol, atau kurang makan.

  1. Obat-obatan tertentu

Beberapa obat tertentu dapat memunculkan efek tremor atau tangan gemetar. Ini termasuk antidepresan seperti bupropion dan obat antiaritmia amiodarone. Sejumlah obat resep seperti obat untuk suasana hati, kejang, migrain neuropati, asma, dan beberapa antihistamin juga bisa menimbulkan gejala ini.

  1. Merokok

Merokok dapat mengakibatkan jantung berdetak lebih cepat dan mampu menimbulkan rasa cemas, yang kemudian bisa menyebabkan tangan jadi gemetar. Ini terjadi karena nikotin dan zat adiktif lainnya masuk ke dalam aliran darah.

  1. Tremor pasca stroke

Mengutip Harvard Health Publishing, tangan gemetar mungkin dialami seseorang dengan riwayat stroke. Bila kerusakan terjadi pada serebelum, ini mungkin menyebabkan intension tremor. Sementara itu, jika kerusakan terjadi di ganglia basalis, orang tersebut bisa mengalami tremor saat istirahat.

  1. Multiple sclerosis

Sebagian orang dengan multiple sclerosis mengalami tangan gemetar. Gejala ini sering berkembang ketika penyakit ini merusak area di jalur sistem saraf pusat yang mengontrol gerakan.

  1. Feokromositoma

Feokromositoma adalah tumor langka yang tumbuh di kelenjar adrenal. Seperti dijelaskan di laman WebMD, tumor ini biasanya bersifat jinak, tetapi bisa meningkatkan tekanan darah. Ini mungkin memicu keringat berlebihan, sesak napas, sakit kepala, dan tangan gemetar. Selain itu, feokromositoma juga mungkin menimbulkan penyakit jantung dan stroke.

  1. Gangguan otak

Gejala tangan gemetar juga merupakan akibat dari kerusakan otak kecil di bagian belakang otak atau kerusakan serebelum. Serebelum sendiri berfungsi untuk membantu mengoordinasikan gerakan seperti mengulurkan tangan dan lain sebagainya.

Bila kamu mengalami gejala tangan gemetar, tak perlu buru-buru panik. Bila ini timbul setelah kamu minum beberapa cangkir kopi atau sedang dalam situasi stres, kafein atau adrenalin mungkin merupakan penyebabnya.

Namun, bila tangan gemetar atau tremor yang dialami tak bisa dikendalikan, bahkan ketika tangan sedang tidak digerakkan, atau gemetar ini sering terjadi bahkan memburuk, baiknya periksa ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

 

 

 

8 Manfaat Berdiam Diri untuk Kesehatan Fisik dan Mental

8 Manfaat Berdiam Diri untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Akurasi.id – Kebisingan sudah menjadi hal yang terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi yang tinggal di perkotaan. Sering dianggap sepele, padahal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Berdiam diri termasuk salahsatu tips yang dapat menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Mau tahu manfaat berdiam diri?

Oleh karena itu, meluangkan waktu dalam ketenangan untuk diri sendiri amat penting. Tidak untuk kesehatan mental saja, melainkan untuk kesehatan fisik juga. Inilah beberapa manfaat berdiam diri dalam keheningan untuk kesehatan tubuh dan pikiran. Dilansir dari laman idntimes.com, Senin (11/10/2021).

  1. Mengurangi tekanan darah

Sering tak terdeteksi hingga menimbulkan komplikasi, hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali disebabkan karena kebisingan. Nah, manfaat pertama dari meluangkan waktu untuk berdiam diri adalah mengurangi tekanan darah.

Hal ini dibuktikan oleh sebuah studi gabungan di Italia dan Inggris yang dimuat di jurnal Heart tahun 2006. Melibatkan 24 partisipan, periode hening selama 2 menit setelah sesi mendengarkan musik yang intens dapat mengurangi detak jantung dan tekanan darah secara signifikan.

Tentu saja, riset lebih dalam diperlukan untuk memastikan manfaat dari berdiam dalam keheningan untuk tekanan darah dan kesehatan kardiovaskular. Namun, hasil pada penelitian 2006 ini amat menjanjikan.

  1. Menambah konsentrasi dan fokus

“Harap tenang, ada ujian!”

Sering melihat peringatan tersebut? Saat ujian, bunyi bising sedikit saja bisa mengganggu konsentrasi, kan? Nah, salah satu manfaat dari keheningan adalah meningkatkan konsentrasi dan fokus.

Sebuah studi di Finlandia dalam jurnal Indoor Air tahun 2021 menguji anggapan ini terhadap 59 partisipan yang bekerja dalam hening, mendengarkan orang bicara, dan bising lainnya. Hasilnya, mereka yang bekerja dalam diam menunjukkan performa terbaik.

Dengan keheningan, kamu dapat berfokus pada pekerjaan tanpa harus mengurusi bising. Hasilnya, perhatian dan energimu terdistribusi dengan baik, sehingga pekerjaan bisa selesai secara efektif.

  1. Mengurangi produksi kortisol

Musik yang terlalu keras atau tangisan bayi yang mengganggu bikin stres dan kepala mumet? Fenomena ini dapat menjadi bukti bahwa kebisingan sebenarnya memiliki dampak fisiologis.

Studi di Finlandia membuktikan hal ini. Selain konsentrasi terpecah, para partisipan yang mengerjakan tugas dalam kebisingan menunjukkan kadar hormon kortisol yang lebih tinggi. Ini karena akumulasi suara yang mengganggu memicu stres psikis dan produksi hormon kortisol berlebih.

  1. Membuat pikiran lebih tenang

Pikiran yang keruh adalah salah satu gejala dari gangguan kecemasan. Sering kali, keheningan dianggap dapat memicu gangguan pikiran. Faktanya, berdiam diri dalam hening dapat menjadi kiat untuk menenangkan pikiran.

Dilansir Healthline, ketenangan membantu kita menahan diri dari mengeluarkan energi yang tak diperlukan. Oleh karena itu, ketenangan mental menjadi gerbang menuju kesadaran penuh yang bermanfaat untuk gangguan kecemasan. Waktu terasa lebih lambat dan kita menjadi lebih awas terhadap lingkungan serta diri sendiri.

  1. Memicu perkembangan otak

Sebuah penelitian gabungan Jerman dan Amerika Serikat yang melibatkan subjek hewan dan dimuat dalam jurnal Brain Structure and Function tahun 2013 menemukan bahwa masa keheningan selama 2 jam dapat merangsang pertumbuhan sel baru pada daerah hipokampus, area otak yang berhubungan dengan memori dan emosi.

Membatasi paparan bising ternyata berdampak positif untuk otak. Berita buruknya, hasil penelitian ini berlaku untuk hewan, jadi belum tentu efeknya sama pada manusia. Namun, temuan tersebut bisa menjadi landasan penelitian keheningan terhadap perkembangan otak manusia.

  1. Memicu kreativitas

Ada alasan kuat mengapa banyak orang mengerjakan magnum opus-nya dalam keheningan. Keheningan dapat menjernihkan pikiran, sehingga siap untuk memproduksi lebih banyak ide kreatif.

Di sisi lain, Scientific American melansir bahwa banyak ahli psikologi memuji khasiat mental downtime (istirahat mental) untuk kreativitas tinggi. Harvard Business Review juga menjelaskan bahwa mental downtime juga meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kemampuan problem solving.

  1. Menanggulangi insomnia

Pertanyaan mudah, bisakah kamu tidur jika suasana sekitarmu bising? Kalau bunyi dengkuran saja amat mengganggu, bayangkan bising ekstrem.

Faktanya, sebagian besar manusia memang butuh lingkungan tenang tanpa bising untuk bisa tidur nyenyak. Menurut sebuah penelitian pada 2014 di Israel, “Environmental noise and sleep disturbances: A threat to health?”, tekanan bising dapat mengganggu tidur di tingkat yang sama seperti kondisi gangguan tidur parah, seperti insomnia.

Selain ketenangan di malam hari, melatih ketenangan pada pagi, siang, dan sore hari dapat membuat kualitas tidur lebih optimal. Ini karena keheningan dan periode tanpa bising merangsang pertumbuhan dan ketenangan otak. Hasilnya, kita jadi lebih santai.

  1. Mendorong kewaspadaan diri

Saat meditasi, kamu butuh ketenangan agar menyatu dengan momen masa kini. Manfaat terakhir dari berdiam dalam keheningan adalah kamu dapat menikmati momen saat ini tanpa teralihkan bising.

Kamu pastinya merasakan dorongan kuat untuk mengisi atmosfer ruangan dengan sedikit bising. Dilansir Healthline, kamu disarankan untuk tetap memilih untuk berdiam dalam keheningan. Dengan begitu, pikiran bisa tetap berada di waktu masa kini, dan saraf parasimpatis tubuh aktif atau tubuh jadi bisa beristirahat juga.

Itulah beberapa manfaat dari berdiam diri dalam keheningan untuk kesehatan jasmani dan rohani. Jika bising di luar sudah tak tertahankan, jangan ragu untuk menyingkir sejenak. Dengan begitu, kamu bisa tetap sehat dan produktif. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

 

 

 

Ini 5 Kebiasaan Pemicu Insomnia

Ini 5 Kebiasaan Pemicu Insomnia

Akurasi.idInsomnia adalah sejenis kondisi di mana seseorang mengalami kesusahan untuk tidur, ada yang mengalami di tahap ringan yang membuatnya terjaga hingga larut malam tapi ada juga yang sampai membuat seseorang tidak bisa tidur berhari-hari. Selalu ada penyebab dari insomnia yang dialami seseorang, terlepas apakah ia menyadarinya atau tidak. Mau tahu apa saja kebiasaan pemicu insomnia ini?

Bahkan tak jarang insomnia justru timbul dari kebiasaan yang kamu lakukan sehari-hari, lho. Seperti beberapa kebiasaan sederhana yang kita bahas kali ini, tanpa sadar kebiasaanmu sendirilah yang membuatmu jadi susah tidur dan berpengaruh buruk untuk kesehatanmu pula. Simak pembahasannya apa saja kebiasaan pemicu insomnia berikut ini, ya. Dilansir dari idntimes.com, Sabtu (09/10/2021).

  1. Tidur siang terlalu lama

Kamu yang punya kebiasaan tidur siang mungkin gak sadar kalau hal ini bisa menyebabkanmu insomnia. Tidur siang memang bagus apalagi untuk mengisi ulang energi dan mengistirahatkan tubuhmu sejenak, akan tetapi kalau dilakukan berlebihan dan dalam jangka waktu lama justru gak bagus, lho.

Karena kalau kamu sudah tidur duluan di siang hari dalam waktu lama, tentu saat malam kamu jadi tidak mengantuk lagi, yang akhirnya membuat tubuhmu terbiasa untuk tidur larut malam atau bahkan mengalami insomnia. Hal ini sebenarnya gak baik untukmu, yang mana bisa membuatmu kurang tidur ketika bangun pagi dan harus mulai beraktivitas.

  1. Tanpa sadar minum banyak kopi ketika lembur dan kerja malam sebelum tidur

Kebiasaan lainnya yang juga menjadi penyebab kamu mengalami insomnia, ialah kalau tanpa sadar minum banyak kopi ketika lembur dan kerja malam sebelum tidur. Karena ada sebagian orang yang terbiasa membawa pekerjaannya ke rumah, jadi sambil menyelesaikan pekerjaannya sebelum tidur biasanya ditemani oleh kopi agar tidak mengantuk.

Tapi efek sampingnya ya itu, kalau mengonsumsi terlalu banyak kafein kamu pun jadi susah tidur dan berakhir insomnia. Mengalami iinsomnia dan kurang tidur, ditambah lagi dengan banyak minum kopi yang semakin memperburuk kesehatanmu.

  1. Bermalas-malasan sepanjang hari, alias fisikmu tidak aktif

Kamu yang hobi rebahan hati-hati, ya, kebiasaanmu ini juga bisa menyebabkan insomnia. Karena kalau kamu hanya bermalas-malasan sepanjang hari tentunya fisikmu pun tidak aktif, kan.

Dan ketika tubuhmu tidak aktif, otomatis energi yang kamu miliki jadi tidak terpakai sehingga tidak ada rasa lelah, padahal sebenarnya rasa lelah yang memancing timbulnya kantuk dan membuatmu butuh istirahat. Tapi kalau seharian hanya malas-malasan, ya gak heran kalau malamnya jadi susah tidur sampai insomnia.

  1. Sering keasyikan main gadget sampai larut malam

Kebiasaan keempat yang membuatmu jadi insomnia, ialah jika sering keasyikan main gadget sampai larut malam. Memang benar bahwa pada saat malamlah kita bisa bersantai main gadget setelah seharian sibuk melakukan berbagai aktifitas, akan tetapi kalau tidak dibatasi dan keasyikan bisa-bisa kamu malah jadi tidak mengantuk dan kurang istirahat, lho.

Karena sebenarnya waktu malamlah kamu bisa istirahat dan menghilangkan rasa lelah dengan tidur. Tapi kalau akhirnya insomnia jadinya susah, kan? Setiap hari rasanya seperti kurang istirahat dan bisa mengganggu kesehatanmu juga.

  1. Kebiasaan overthinking, memikirkan hal-hal yang gak penting saat mau tidur

Sebisa mungkin hindarilah memikirkan hal-hal yang tidak begitu penting ketika mau tidur dan istirahat ketika malam, kenapa? Karena kebiasaan overthinking bisa membuatmu insomnia.

Kalau pikiran dan perasaanmu tidak tenang pasti bakal gak merasa mengantuk, bahkan meskipun lelah sekalipun kamu juga bakal kesulitan untuk tidur. Dan banyak orang yang akhirnya memilih alternatif meminum obat tidur untuk membuatnya terlelap dan melupakan apa yang ia pikirkan.

Itulah tadi lima kebiasaan yang tanpa sadar bisa menyebabkan insomnia, kalau ada salah satu poin tadi yang merupakan kebiasaanmu segeralah menghilangkannya, ya. Supaya kesehatanmu tidak terganggu dan waktu tidurmu tercukupi. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

 

 

 

7 Penyakit Ini Sering Dikira Serangan Jantung

7 Penyakit Ini Sering Dikira Serangan Jantung

Akurasi.id – Walaupun nyeri dada adalah salah satu gejala mencolok dari serangan jantung, tetapi tidak semua nyeri dada timbul karena masalah pada jantung. Ada pula beberapa penyakit yang bisa mengakibatkan ketidaknyamanan di dada, sehingga sering dikira serangan jantung.

Berikut ini akan dibahas beberapa penyakit yang sering dikira serangan jantung karena timbulnya gejala nyeri dada, yang telah dirangkum dari berbagai sumber. Dilansir dari idntimes.com, Jumat (08/10/2021).

  1. Costochondritis

Menurut sebuah tinjauan di jurnal American Family Physician tahun 2009, diperkirakan sekitar 13 hingga 36 persen orang dewasa yang datang ke ruang gawat darurat dengan keluhan nyeri dada akut didiagnosis dengan costochondritis, yakni kondisi peradangan di mana tulang rusuk bertemu dengan tulang rawan.

Umumnya, costochondritis disebabkan oleh infeksi virus hingga cedera dada. Orang yang mengalaminya biasanya merasakan jenis tekanan pada dinding dada dan kelembutan saat menekan area tersebut.

Diagnosis costochondritis dilakukan dengan memeriksa riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik. Untuk nyeri dada akibat costochondritis, rasa sakitnya biasanya menghilang dalam beberapa hari atau minggu. Konsumsi obat penghilang nyeri yang dijual bebas juga dapat membantu.

  1. Pankreatitis

Pankreatitis akut adalah peradangan mendadak pada pankreas, yang terletak tepat di belakang perut. Salah satu gejalanya adalah nyeri perut hebat yang bisa menjalar hingga ke dada. Rasa sakit akibat pankreatitis terasa dalam dan intens.

Menurut National Institutes of Health, pankreatitis sering terjadi saat batu empedu memicu peradangan di pankreas. Saat individu didiagnosis dengan pankreatitis, ia mungkin harus mendapatkan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari untuk mendapatkan antibiotik, cairan infus, dan obat pereda nyeri. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan darah, CT scan, atau USG.

  1. Penyakit arteri koroner

Dikutip dari laman Health, penyakit arteri koroner ialah suatu jenis penyakit yang terjadi pada jantung sebagai akibat dari menumpuknya plak di arteri yang memasok darah ke jantung. Lama-lama, timbunan kolesterol yang menumpuk di dinding arteri dapat menghalangi aliran darah dan menyebabkan nyeri dada.

Penyakit arteri koroner dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, gagal jantung, dan aritmia jantung. Apabila seseorang didiagnosis dengan penyakit arteri koroner, dokter mungkin akan menjadwalkan untuk operasi bypass.

  1. GERD

Gastroesophageal reflux (GERD) terjadi saat isi perut, termasuk asam lambung, naik ke kerongkongan. Menurut US Enviromental Protection Agency, asam lambung memiliki pH sekitar 2, berada di antara asam baterai dan cuka. Karena asam lambung sangatlah asam, maka ketika asam lambung naik ke kerongkongan, ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di belakang tulang dada (heartburn).

Refluks asam sesekali cukup umum dan sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika kamu mengalaminya dua kali seminggu atau lebih, kamu mungkin menderita GERD.

Apabila tidak diobati, GERD dapat memicu asma, kemacetan dada, dan kondisi yang disebut kerongkongan Barrett, yang dapat meningkatkan risiko individu mengembangkan jenis kanker yang langka.

  1. Herpes zoster

Herpes zoster merupakan jenis infeksi virus yang biasanya menyebabkan ruam yang menyakitkan, tetapi juga dapat menyebabkan nyeri dada, menurut NJ Cardiovascular Institute. Bahkan, nyeri dada akibat herpes zoster dapat berkembang sebelum ruam muncul.

Nyeri dada yang terkait dengan herpes zoster sering terasa seperti nyeri yang tajam. Ruam mungkin muncul beberapa hari setelah individu merasakan nyeri dada.

  1. Fraktur atau ketegangan otot

Tulang rusuk yang memar atau patah, bersama dengan fraktur kompresi, dapat memicu nyeri dada. Individu yang mengalami kerusakan tulang umumnya mengalami rasa sakit yang hebat pada saat cedera.

Aktivitas fisik yang berat dapat menyebabkan otot dan tendon di sekitar tulang rusuk dan dada meregang. Regangan ini kemudian bisa memicu peradangan dan menyebabkan nyeri dada. Jika rasa sakit bertambah parah dengan aktivitas, itu mungkin karena otot yang sakit.

  1. Perikarditis

Dilansir Mayo Clinic, perikarditis ialah pembengkakan dan iritasi pada jaringan tipis yang mengelilingi jantung. Perikarditis kerap memicu nyeri dada yang tajam dan terkadang disertai gejala lainnya. Nyeri dada terjadi ketika lapisan perikardium yang mengalami iritasi saling bergesekan.

Perikarditis umumnya ringan dan dapat hilang tanpa pengobatan. Perawatan untuk kasus yang parah dapat melibatkan obat-obatan dan operasi. Semakin cepat perikarditis didiagnosis dan diobati, maka risiko komplikasi jangka panjang dapat dikurangi.

Memang, nyeri dada tidak selalu menandakan masalah jantung. Namun, sebaiknya segera temui dokter bila kamu mengalami nyeri atau ketidaknyamanan di dada. Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya dan memberi penanganan yang tepat. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

 

 

 

8 Penyebab Berat Badan Susah Turun meski Sudah Diet Ketat

8 Penyebab Berat Badan Susah Turun meski Sudah Diet Ketat

Akurasi.id – Tak sedikit orang melakukan diet ketat dan olahraga ekstra keras agar dapat menurunkan berat badan. Namun, setelah melakukan keduanya, sering kali berat badan susah turun.

Sebenarnya ada beberapa kebiasaan yang kamu kira sepele ternyata dapat membuat usaha menurunkan berat badan jadi sia-sia, lho. Untuk lebih jelasnya, yuk, simak uraian berikut ini, kenapa berat badan susah turun. Dilansir dari idntimes.com, Kamis (07/10/2021).

  1. Berhenti merokok

Para ahli percaya jika nikotin pada rokok dapat menekan nafsu makan. Karena itu, ketika seseorang berhenti merokok, keinginan untuk makan meningkat sehingga berat badan pun juga ikut melonjak.

Penelitian yang diterbitkan oleh British Medical Journal tahun 2012 memperlihatkan jika rata-rata orang yang berhenti merokok mengalami penambahan berat badan sekitar 4-5 kilogram setelah 12 bulan. Namun, sebagian besar kenaikan ini terjadi setelah 3 bulan berhenti merokok. Bisa dibilang, kenaikan berat badan ini tergantung dari setiap individunya.

Bukan berarti kamu harus mengurungkan niat untuk berhenti merokok. Kenaikan berat badan ini bisa dicegah. Misalnya, dengan mengonsumsi buah-buahan atau mengunyah permen karet ketika keinginan merokok muncul.

  1. Terlalu banyak mengonsumsi garam

Biasanya orang yang makan lebih banyak garam cenderung mempunyai berat badan berlebih. Ini karena garam dapat menahan air dalam tubuh lebih lama sehingga berat badan cenderung naik, seperti dikutip dari penjelasan laman Scientific American. 

Selain itu, zat tersebut juga dapat membuat lemak menumpuk di bagian tengah badanmu, yaitu perut. Sebaiknya kurangi banyak garam dan minum air putih yang banyak agar lemak dan air tidak mengendap di dalam tubuh.

  1. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat bisa meningkatkan berat badan dengan cepat. Menurut keterangan laman Obesity Action, ini terjadi akibat efek samping obat tersebut. Contohnya adalah untuk pengobatan untuk penyakit diabetes mellitus, hipertensi, depresi, dan kejang.

Meski begitu, jangan langsung hentikan pengobatan tersebut hanya karena tidak ingin berat badanmu bertambah, ya. Takutnya, penghentian yang kamu lakukan justru membuat penyakit semakin parah. Tetap konsultasi ke dokter sebelum mengambil keputusan.

  1. Pemanis buatan

Banyak orang yang menggunakan pemanis buatan sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Ini karena orang mengira pemanis alami dinilai mengandung gula tinggi. Akan tetapi, kenyataannya justru sebaliknya, lho.

Sebuah penelitian dengan menggunakan tikus percobaan, menemukan bahwa konsumsi pemanis buatan, seperti sukralose, sakarin, atau aspartam pada tikus terbukti menghasilkan intoleransi glukosa. Ini merupakan kondisi metabolisme yang berhubungan dengan diabetes tipe 2 dan obesitas, menurut studi yang dipublikasikan Nature Journals tahun 2014.

Jadi bisa dibilang, pemanis buatan pun memiliki efek buruk juga. So, ada baiknya kurangi konsumsinya. Kamu bisa memanfaatkan buah dan sayur yang kamu konsumsi untuk memberikan rasa manis alami. Misalnya, beberapa daun stevia digunakan sebagai pemanis pengganti gula pasir dalam minuman teh hangat kesukaanmu.

  1. Kurang mengonsumsi protein

Tak jarang, orang memilih diet rendah protein untuk menjaga berat badannya. Padahal, zat tersebut justru sangat dibutuhkan oleh orang yang ingin menurunkan berat badan, lho.

Satu studi yang diterbitkan di Obesity Journals tahun 2011 membandingkan diet tinggi protein dan diet rendah karbohidrat. Peneliti menemukan bahwa orang yang konsumsi protein tinggi merasa cepat kenyang di siang hari, sedikit keinginan untuk makan malam, dan rendahnya keinginan ngemil. Hasil ini berbanding terbalik dengan orang yang melakukan diet rendah karbohidrat.

Dari penelitian tersebut, bisa disimpulkan bahwa protein lebih efektif untuk mengenyangkan tubuh dibandingkan lemak atau karbohidrat. Jadi, kamu bisa mengganti camilan keripik atau makanan tidak sehat lainnya dengan makanan tinggi protein seperti kacang-kacangan yang bebas lemak dan garam.

  1. Kurang minum air putih

Apakah kamu menyadari jika kurang minum air putih menyebabkan berat badanmu sulit turun? Ya, ketika mengalami dehidrasi, metabolisme melambat, dan memengaruhi cara tubuh membakar lemak.

Tak jarang, tubuh salah mengira rasa haus dengan rasa lapar sehingga kamu pun terdorong untuk makan lebih banyak. Dilansir Live Strong, inilah yang menyebabkan penumpukan lemak di perut makin sulit dihilangkan

Itulah kenapa kamu disarankan untuk lebih banyak minum air putih. Meski terlihat simpel, nyatanya kebiasaan ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh hingga 30 persen, menurut laporan dari The Journal of Endocrinology and Metabolism tahun 2003.

Supaya hasilnya lebih maksimal, para ahli menyarankan untuk minum air lebih banyak setelah bangun tidur di pagi hari, sebelum makan siang, serta sebelum makan malam. Dengan ini, kamu jadi tidak kalap mengambil banyak makanan ketika waktu makan datang.

  1. Kurang tidur

Kurang tidur dapat memengaruhi waktu tubuh merespons neutrotransmiter, pembawa pesan kimia antarsel saraf dalam tubuh. Nah, jika kamu tidak mendapatkan istirahat yang cukup, neurotransmiter lepton dan ghrelin yang merupakan pusat nafsu makan akan bermasalah.

Dikutip dari laman Sleep Foundation, kurang tidur juga memengaruhi pemilihan makanan. Biasanya, kebiasaan tersebut mendorong kita mengonsumsi makanan tinggi kalori dan karbohidrat. Selain itu, kurang tidur membuat ritme sirkadian jantung terganggu sehingga sistem metabolisme pun ikut terganggu.

  1. Stres

Ketika stres, seseorang akan mengonsumsi lebih banyak comfort food yang berkalori dibandingkan yang sehat. Satu penelitian yang diterbitkan Minerva Endocrinologica tahun 2014 menyebutkan bahwa stres membuat tubuh menginginkan gula lebih banyak.

Itu terjadi karena tubuh merasa energinya terkuras ketika stres, dan gula dianggap mampu mengisinya secara cepat. Sayangnya, konsumsi gula berlebihan akan membuat metabolisme tubuh terganggu. Akhirnya, berat badanmu tak kunjung turun, deh.

Nah, sudah jelaskan apa yang menyebabkan usaha menurunkan berat badanmu jadi gagal. Sebenarnya, berat badan ideal bisa tercapai selama kamu disiplin, kok. Jangan menyerah, ya! (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

 

 

 

5 Macam Sakit Kepala Berkepanjangan Harus Diwaspadai

5 Macam Sakit Kepala Berkepanjangan Harus Diwaspadai

Akurasi.id – Sering kena sakit kepala? Mungkin bukan masalah kalau sakit kepalamu hanya sementara. Namun, kamu patut curiga kalau sakit kepalamu tak tertahankan dan kunjung reda. Bahkan sakit kepala berkepanjangan.

Dikhawatirkan sakit kepala itu adalah pertanda untuk sakit yang lebih parah. Dilansir dari Medical Dairy, ini lima gejala sakit kepala berkepanjangan berbahaya yang butuh penanganan medis segera. Dilansir dari idntimes.com, Rabu (06/10/2021).

  1. Migrain dengan aura atau gangguan penglihatan

Migrain berbeda dengan sakit kepala biasa, bahkan bisa dibilang jauh lebih buruk. Itu karena migrain bisa disertai mual, muntah dan sensitif terhadap cahaya serta suara. Bahkan, beberapa penderita migrain juga mengalami aura atau gangguan penglihatan sebelum, selama atau setelah migrain.

Bentuk aura sendiri bisa bermacam-macam. Sensasi visual tersebut dapat berbentuk kilauan atau bintik-bintik. Biasanya, orang yang mengalami aura memiliki risiko stroke dua kali lipat. Untuk itu, kurangi kebiasaan merokok dan gaya hidup yang kurang sehat ya.

  1. Sakit kepala mendadak seperti disambar petir (thunderclap)

Sakit kepala ini bisanya muncul secara mendadak dan memuncak dalam satu menit. Sementara itu, meredanya butuh waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari. Sakit kepala seperti disambar petir ini bisa jadi yang terburuk yang pernah kamu rasakan dalam hidup.

Hal ini pun bisa jadi gejala penyakit yang mengancam jiwa, yaitu pendarahan otak. Gak hanya sakit kepala, kadang pun disertai dengan muntah dan pingsan. Penyebabnya sendiri adalah kurangnya suplai darah di kelenjar pituitari, pembekuan darah atau robekan arteri yang mengarah ke otak. Jika mengalaminya, segeralah cari bantuan medis.

  1. Sakit kepala dengan nyeri meningitis yang membuat leher terasa kaku

Sakit kepala ini disertai dengan leher kaku, nyeri otot, demam, muntah, ruam dan sensitif terhadap cahaya. Jika mengalaminya itu berarti kamu mungkin menderita meningitis.

Penyebabnya adalah virus atau bakteri pada meningen atau selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Kamu perlu waspada dengan meningitis karena nyawa taruhannya.

  1. Sakit kepala karena adanya tumor pada otak

Sakit kepala juga bisa disebabkan oleh adanya benjolan atau tumor di otak. Meski begitu gejala ini cukup langka. Menurut American Brain Tumor Association (ABTA), sakit kepala karena tumor tak merespons obat sakit kepala biasa atau pun setelah beristirahat.

Sakit kepala ini memburuk saat bangun pagi dan disertai muntah-muntah. Untuk mengetahui dengan pasti bahwa sakit kepalamu disebabkan oleh tumor otak, kamu perlu mendiagnosisnya dengan magnetic resonance imaging (MRI). Untuk itu, segeralah mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera.

  1. Sakit kepala terus-menerus setelah mengalami cedera

Kamu perlu waspada jika setelah mengalami kecelakaan pada bagian kepala, kepalamu terasa sangat sakit. Bisa jadi itu tanda bahwa kamu mengalami gegar otak atau cedera otak traumatis.

Dikhawatirkan kerusakannya jangka panjang. Sakit kepala seperti ini biasanya terjadi setelah adanya genangan darah atau cairan muncul di tengkorak. Adapun gejala-gejala yang muncul, seperti mual, muntah, dan aura.

Itulah macam-macam sakit kepala berkepanjangan yang harus diwaspadai. Jika kamu mengalami salah satu dari sakit kepala berkepanjangan di atas, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Dengan begitu, kemungkinanmu untuk sembuh akan semakin tinggi. Namun, jangan juga panik ya. Tenangkan dirimu dan jangan lupa berdoa. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

 

 

 

Tips Meredakan Gejala Pneumonia secara Alami

Tips Meredakan Gejala Pneumonia secara Alami

Akurasi.idPneumonia atau yang juga dikenal sebagai paru-paru basah tergolong penyakit yang serius. Kondisi ini terjadi ketika alveoli atau kantung udara paru-paru meradang karena dipenuhi cairan. Pada umumnya, pneumonia banyak diderita balita dan sulit untuk disembuhkan. Mau tahu cara meredakan gejala pneumonia secara alami?

Gejala yang timbul biasanya berupa batuk-batuk, demam, sakit pada dada, hingga napas yang memendek. Perlu diketahui bahwa pneumonia harus ditangani dengan prosedur medis dan pengobatan dari dokter.

Namun ada beberapa cara alami yang bisa membantu meredakan gejala pneumonia. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya berikut ini! Dilansir dari idntimes.com, Selasa (05/10/2021).

Jika kamu mengalami batuk

  1. Kumur dengan air garam

Untuk mengatasi batuk berdahak karena pneumonia, kamu bisa melakukan cara ini. Campurlah seperempat atau setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat.

Setelah tercampur, gunakan air tersebut untuk berkumur minimal 30 detik lalu keluarkan. Pastikan cairan tersebut mengenai dinding tenggorokanmu, ya! Dengan begitu, lendir yang menumpuk lebih mudah untuk keluar. Lakukan cara ini minimal tiga kali sehari.

  1. Minum teh herbal

Terdapat berbagai teh herbal yang bisa meredakan batuk karena pneumonia. Contohnya teh peppermint dan eukaliptus. Dilansir Healthline, keduanya bisa berperan sebagai dekongestan dan memecahkan lendir yang menyangkut.

Cukup seduh teh peppermint atau teh biasa dengan daun min di air panas. Kamu juga bisa menghirup uapnya agar lendir di area hidung bisa melunak dan keluar.

  1. Madu dan lemon

Cara berikutnya adalah menggunakan air perasan lemon dan madu. Cukup campurkan keduanya ke dalam air hangat. Metode tersebut sangat ampuh dalam meredakan batuk.

Dilansir Mayo Clinic, madu mengandung dextromethorphan yang berfungsi mengurangi intensitas gejala tersebut. Lemon pun memiliki efek yang sama.

Jika kamu demam

  1. Perbanyak minum air hangat

Demam dapat diatasi dengan menjaga tubuh agar tidak dehidrasi. Untuk melakukannya, perbanyaklah minum air hangat.

Sebab, cairan mampu mengatur suhu tubuh, memerangi virus dan bakteri, serta mencegah dehidrasi yang sering terjadi ketika demam. Makan sup hangat juga bisa menjadi alternatif jika kamu sulit minum air.

  1. Mengenakan kaus kaki basah

Cara yang satu ini mungkin terdengar tidak umum, tetapi banyak orang yang telah membuktikannya. Dilansir Best Health Mag, mengenakan kaus kaki basah dapat menurunkan suhu tubuh karena darah lebih banyak mengalir ke kaki.

Jika kamu merasakan sakit di bagian dada

  1. Teh kunyit dan jahe

Gejala berikutnya dari pneumonia adalah rasa sakit pada dada. Ini merupakan kondisi yang bisa membuat pasien tidak nyaman dan sulit tidur. Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara meredakannya.

Dilansir Medical News Today, baik jahe maupun kunyit, keduanya sama-sama dilengkapi dengan sifat antiinflamasi. Jadi bahan herbal tersebut dapat meredakan sakit dan nyeri yang dirasakan. Cukup campurkan jahe atau kunyit dengan teh hangat. Agar rasa tidak terlalu menyengat, kamu bisa menambahkan madu.

  1. Bawang putih

Bawang putih memang menyimpan berbagai khasiat kesehatan. Salah satunya adalah untuk meredakan sakit dada. Selain itu, dilansir Wilson Care, bawang putih juga bisa membunuh bakteri, virus, dan parasit penyebab pneumonia.

Bagaimana cara mengonsumsinya? Cara termudah adalah dengan menambahkannya ke dalam masakan. Namun, jika kamu ingin khasiatnya lebih terasa, campurkan dua siung bawang putih yang telah dihaluskan ke dalam susu hangat.

Jika napas memendek

  1. Terpapar kipas angin

Gejala pneumonia berikutnya adalah napas tersengal-sengal seperti orang yang sedang asma. Menurut studi tahun 2010 dari Addenbrooke’s Hospital, napas yang memendek dapat diatasi dengan meletakkan kipas angin di depan mulut dan hidung. Lakukan cara tersebut beberapa kali dengan durasi minimal 5 menit.

  1. Kafein

Sedikit kafein dapat membantu meredakan napas yang memendek. Jika kamu merasakan gejala tersebut, coba redakan dengan teh hijau atau kopi hangat. Mengutip Medical News Today, kafein dapat membuka jalur udara di dalam paru-paru. Dengan begitu, napas jadi lebih lancar.

  1. Istirahat dengan cukup

Pasien pneumonia tentu saja membutuhkan istirahat yang cukup. Hindarkan diri dari paparan asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan rokok.

Bukan hanya memicu gejala yang lebih serius, paparan radikal bebas akan melemahkan sistem imun. Jika itu terjadi, infeksi semakin sulit disembuhkan.

Perlu diketahui bahwa cara-cara alami yang dipaparkan di atas hanya bisa meredakan gejala pneumonia yang terjadi, bukan menyembuhkan pneumonia. Kamu bisa melakukannya di rumah sambil menjalankan pengobatan dari dokter. (*)

Editor: Redaksi Akurasi.id

 

 

 

10 Gejala Bipolar Menurut Psikolog

10 Gejala Bipolar Menurut Psikolog

Akurasi.idMengutip dari National Institute of Mental Health, gangguan bipolar atau yang juga disebut depresi manik adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan tak biasa pada suasana hati, energi, tingkat aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan dalam melakukan tugas sehari-hari. Begini gejala bipolar menurut psikolog?

Pada satu waktu, orang dengan gangguan bipolar bisa merasa amat sedih dan tidak bersemangat (fase depresi), kemudian berubah menjadi sangat aktif dan gembira (fase mania) pada waktu lainnya. Tidak seperti perubahan mood biasa, setiap fase ini bisa berlangsung sampai beberapa minggu atau bahkan lebih lama.

Gangguan bipolar termasuk penyakit mental yang umum terjadi. Melansir NHS, 1 dari 100 orang mengalami gangguan bipolar di beberapa titik kehidupan mereka. Umumnya, kondisi ini terdiagnosis selama masa remaja akhir atau dewasa awal. Beberapa tokoh terkenal yang disinyalir pernah mengalami gangguan ini di antaranya adalah Vincent van Gogh, Carrie Fisher, Mariah Carey, Demi Lovato, Kurt Cobain, dan Winston Churchill.

Jika tidak segera diobati, gangguan bipolar bisa makin memburuk dan berdampak negatif pada kehidupan penderitanya. Maka dari itu, sangat penting untuk mendeteksinya sedini mungkin. Melansir laman Health, berikut beberapa tanda seseorang mengalami gejala bipolar menurut para psikolog. Dilansir dari idntimes.com, Senin (04/10/2021).

  1. Perubahan mood yang ekstrem

Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan mood yang drastis, dari mania ke depresi, atau sebaliknya. Pada fase mania atau yang juga disebut dengan fase naik, penderita akan merasa sangat senang, enerjik, dan punya rasa percaya diri yang tinggi, bahkan pada titik terparah, tidak bisa membedakan antara kenyataan dan imajinasi. Adapun hipomania, versi mania yang lebih ringan, penderitanya tetap mengalami kondisi yang penuh enerji, namun tidak sampai kehilangan pegangan pada kenyataan.

Sebaliknya pada fase depresi atau fase turun, penderita merasa sangat sedih, terpuruk, dan kehilangan minat pada aktivitasnya. Pada fase ini, seseorang bisa memiliki perasaan negatif yang berlebihan pada dirinya sendiri yang bisa berpotensi mengarah pada pikiran bunuh diri.

Antara peralihan fase tersebut, pengidap gangguan bipolar biasanya akan mengalami fase normal. Namun, pada beberapa kasus, ada juga yang tidak demikian. Sebagian lainnya dapat mengalami apa yang disebut dengan mania campuran, yaitu kondisi di mana mereka merasakan fase depresi dan mania secara bersamaan.

  1. Sulit konsentrasi

Pada fase mania, pengidap gangguan bipolar sebenarnya bisa menjadi sangat produktif jika ia dapat memanfaatkan energinya dengan benar. Namun, jika ia tidak pandai mengontrol diri, hal yang biasa terjadi adalah ia akan meloncat dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya tanpa lebih dulu menyelesaikan apa yang telah dimulai. Hal ini terjadi lantaran pengidap gangguan bipolar sangat mudah terdistraksi dan suka merencanakan hal-hal besar yang terkadang tidak realistis.

Begitu juga pada fase depresi, seseorang akan sulit untuk berkonsentrasi. Stres, sedih, dan gangguan tidur yang biasa dialami pada fase ini bisa membuat pengidap bipolar kesulitan dalam berpikir dan membuat keputusan.

  1. Cepat marah

Orang dengan gangguan bipolar bisa menjadi sangat sensitif. Mereka dapat tersinggung dan marah meskipun tanpa alasan yang jelas. Hal ini sering terjadi saat mereka dalam fase mania. Banyaknya energi dan pikiran yang terus berpacu membuat mereka menjadi mudah frustrasi, lebih-lebih ketika orang lain tidak dapat menyamai keadaan seperti mereka. Frustrasi dan kekecewaan ini jika tidak terkendali akan berubah menjadi amarah.

Sifat mudah marah ini rentan terjadi pada pengidap bipolar yang tidak segera mendapatkan pengobatan atau mereka yang mengalami perubahan mood yang cepat. Dalam jurnal berjudul Anxiety, Irritability, and Agitation as Indicators of Bipolar Mania with Depressive Symptoms: A Post Hoc Analysis of Two Clinical Trials tahun 2017, peneliti menemukan bahwa sebelum mendapatkan pengobatan, 62.4% partisipan dengan bipolar I bisa mudah marah, 76.4% bahkan mengembangkan perilaku agitasi, dan 34% lainnya mengalami kecemasan, mudah marah, dan agitasi yang parah.

  1. Hubungan seks terganggu

Kondisi emosional pengidap gangguan bipolar yang cukup rumit juga berimbas pada kehidupan seks. Pada fase mania, seseorang bisa mengalami hiperseksualitas atau peningkatan kebutuhan akan kepuasan seks. Hal ini bisa menjadi berbahaya ketika ia melakukan perilaku seksual yang berisiko dan tidak wajar demi memuaskan hasratnya yang tak terkendali, seperti masturbasi berlebihan, melakukan seks bebas dengan beberapa pasangan, terlibat dalam sadomasokis dan masokis (S&M), dan lain sebagainya.

Sebaliknya pada fase depresi, pengidap gangguan bipolar bisa mengalami hiposeksualitas, yaitu kondisi dimana seseorang memiliki gairah seksual yang rendah atau bahkan hampir tidak bergairah sama sekali. Kondisi ini dapat membuat orang tersebut merasa frustrasi dan tidak berharga, terutama pada pasangannya. Sebuah riset yang diterbitkan oleh The Journal of Sexual Medicine tahun 2018 juga menemukan bahwa laki-laki yang menderita gangguan bipolar lebih mungkin untuk mengalami gejala disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang normal.

  1. Berbicara cepat

Pada fase mania, seseorang dapat berbicara lebih cepat dari biasanya, bahkan seperti tak ingin berhenti. Dalam kondisi yang penuh energi ini, mereka merasa amat perlu menyampaikan ide dan unek-uneknya kepada orang lain. Pengidap gangguan bipolar juga cenderung melompat dari satu topik ke topik lainnya dan hampir tidak mengizinkan orang lain untuk menyela pembicaraannya.

  1. Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang

Mengutip Health, sekitar 50% orang dengan gangguan bipolar mempunyai masalah dalam penyalahgunaan alkohol dan zat terlarang. Pada fase mania, seseorang akan banyak minum untuk menenangkan dirinya dari efek mania. Sedangkan pada fase depresi, alkohol menjadi solusi untuk memperbaiki mood yang buruk. Meski bisa membantu, kebiasaan ini dapat memperparah gejala bipolar dan membuat ketergantungan secara jangka panjang.

Mengutip Mayo Clinic, gangguan bipolar dan masalah penyalahgunaan alkohol atau zat lainnya merupakan kombinasi yang berbahaya. Masing-masing dapat memperburuk gejala dan tingkat keparahan yang lainnya. Kedua kondisi ini dapat berpotensi meningkatkan risiko perubahan suasana hati, depresi, kekerasan, hingga bunuh diri.

  1. Perilaku impulsif 

Fase mania juga membuat seseorang memiliki tingkat kepercayaan diri yang berlebihan. Dalam kondisi ini, semua hal tampak benar dan bagus di matanya. Akibatnya, pengidap gangguan bipolar bisa berperilaku impulsif tanpa memikirkan konsekuensi dari apa yang dilakukannya, misalnya mengonsumsi obat-obatan terlarang, melakukan hubungan seks berisiko, berselingkuh, atau melakukan hal-hal lain yang merugikan diri sendiri dan juga orang sekitar.

Perilaku yang dilakukan semasa fase mania bisa berbanding terbalik saat seseorang berada dalam fase normal. Contohnya, pengidap gangguan bipolar yang berselingkuh tidak akan pernah berani melakukan hal tersebut jika ia tidak dalam fase mania.

  1. Delusi keagungan

Delusi keagungan (grandiose delusion) merupakan gejala yang umum dialami oleh pengidap gangguan bipolar saat berada dalam fase mania. Kondisi ini membuat orang tersebut merasa dirinya lebih hebat, pandai, dan unggul dibandingkan yang lain, meskipun hal itu tidak sesuai dengan kenyataan.

Orang normal sekalipun sebenarnya bisa saja memiliki konsep berlebihan mengenai dirinya sendiri. Namun, yang membedakannya adalah orang yang yang mengalami delusi keagungan merasa yakin bahwa delusinya itu benar dan tidak bisa terbantahkan.

  1. Gangguan tidur

Gangguan tidur merupakan tanda sekaligus masalah yang sering terjadi pada pengidap bipolar. Seseorang yang berada dalam fase mania bisa mengalami insomnia atau tidak cukup tidur selama berhari-hari, akan tetapi tetap merasa fit keesokan harinya. Adapun pada fase depresi, seseorang bisa mengalami hipersomnia, dimana ia akan banyak tidur, namun, tetap saja merasa lelah.

Melansir WebMD, meskipun pengidap bipolar yang mengalami insomnia tidak mempermasalahkan waktu tidurnya yang berkurang, hal ini tetap berdampak besar dalam aktivitasnya sehari-hari, mulai dari mood yang buruk, merasa lelah dan cemas, sulit berkonsentrasi, hingga berisiko mengalami kecelakaan.

  1. Ide-ide beterbangan

Pengidap gangguan bipolar yang berada dalam fase mania memiliki banyak sekali ide di benaknya. Ide-ide yang beterbangan atau pikiran yang berlomba merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi ini. Hal ini juga seringkali membuat mereka seringkali kewalahan dan sulit mengontrol pikiran mereka sendiri.

Gejala ini dapat terlihat saat pengidap bipolar mulai berbicara. Jika ia berbicara dengan cepat, penuh semangat, dan sering mengubah topik pembicaraan, hal ini menjadi pertanda bahwa pikirannya dipenuhi oleh ide-ide yang beterbangan.

Itulah 10 gejala bipolar menurut psikolog yang bisa kamu deteksi. Jika kamu atau orang-orang di sekelilingmu mengalami gejala tersebut, jangan sungkan untuk menemui dokter atau ahli profesional di bidang kesehatan mental. Perawatan mental sedari dini akan membantu mencegah gangguan bipolar jadi memburuk. (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

 

Cara Diet yang Salah, Bikin Tubuh Tambah Lemas dan Sakit!

Cara Diet yang Salah, Bikin Tubuh Tambah Lemas dan Sakit!

Akurasi.id – Diet adalah salah satu upaya dalam menjaga kesehatan. Dengan melakukan diet, kamu bisa menjaga makanan yang kamu konsumsi dan menjaga berat badan agar ideal dan tak obesitas. Namun jangan sampai cara diet yang salah!

Banyak orang yang salah mengartikan maksud dari diet, sehingga melakukan diet dengan sembarangan dan hanya mengincar penurunan berat badan. Kalau sudah salah pemahaman seperti itu, maka tujuan dari diet pun menjadi tidak bagus lagi. Bukannya semakin menyehatkan tubuh, tetapi malah merusaknya.

Berikut ini adalah beberapa contoh cara diet yang salah yang dirangkum dari Women’s Health dan Prevention. Diet ini bukannya menyehatkan, tetapi malah mebuat tubuhmu lemas dan sakit. Yuk simak pembahasannya lebih lanjut! Dilansir dari idntimes.com, Sabtu (02/10/2021).

  1. Memangkas jatah makan harian

Banyak orang yang salah menafsirkan bahwa memangkas jatah makan dalam satu hari dapat mempercepat proses diet. Padahal cara seperti itu sangatlah salah dalam diet. Mengurangi jatah makan dalam sehari akan membuat tubuh kita kekurangan tenaga untuk beraktivitas dan dapat mengundang penyakit lain bersarang di tubuh kita.

Hal yang seharusnya dilakukan adalah membuat porsi khusus dan memilih menu tertentu saat makan. Gak perlu makanan mewah dan mahal, kok. Kamu bisa memulainya dengan belajar memilih menu makan yang tinggi protein dan rendah lemak.

  1. Tidak mengonsumsi karbohidrat

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Saat kita memutuskan untuk tidak mengkonsumsi karbohidrat sama sekali, maka tubuh kita akan cepat mengalami kelelahan dan akan berakibat fatal terhadap kesehatan kita.

Maka dari itu, tetaplah mengonsumsi karbohidrat sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Beberapa rekomendasi menu yang mengandung karbohidrat saat diet adalah nasi merah, oat, dan kentang. Jika kamu ingin makanan diet yang lebih bervariasi, cobalah mencari banyak referensi dari internet.

  1. Mengurangi porsi makan secara ekstrim 

Pada dasarnya, diet dilakukan dengan mengatur porsi dan pola makan sehari-hari. Namun, terkadang, seseorang salah dalam menerapkannya. Jika sebelum diet kamu terbiasa makan dengan porsi jumbo, lalu saat diet hari pertama langsung menerapkan diet porsi ketat, maka tubuhmu akan terkejut. Sebab, tubuh kehilangan jumlah asupan makanan dibanding biasanya.

Lakukan diet pelan-pelan saja. Kalau terlalu ekstrim akan bahaya bagi tubuhmu. Diet yang efektif dapat dilakukan dengan tetap makan makanan yang sama, tetapi dengan pola dan porsi yang sesuai dengan tujuan diet kita.

  1. Olahraga gila-gilaan 

Saat melakukan diet, olahraga merupakan salah satu kunci keberhasilan proses diet yang sedang kita jalani. Olahraga akan membantu tubuh membakar lemak dan menjaga tubuh agar tetap bugar.

Walaupun olahraga sebagai kunci utama keberhasilan diet, kamu harus mengatur jadwal olahraga harian. Banyak orang yang salah anggapan bahwa olahraga satu harian penuh penuh dapat membuat proses diet lebih cepat. Sebaliknya, olahraga yang berlebihan dapat mengakibatkan efek kejut terhadap tubuh dan membahayakan kesehatan tubuh kita.

  1. Mengonsumsi ramuan dan obat diet sembarangan

Saat diet belum membuahkan hasil yang signifikan, seseorang sering menggunakan alternatif dengan meminum ramuan dan obat diet. Mengonsumsi ramuan dan obat diet tentunya harus berdasarkan rekomendasi dan konsultasi dengan dokter.

Ketika meminum ramuan dan obat diet sembarangan, maka kita harus siap menerima konsekuensi efek samping. Bukannya malah membuat dietmu berhasil dan sehat, tubuhmu malah bisa lemas dan sakit. Pokoknya, bahaya banget, apalagi kalau obat diet yang diminum hanya racikan orang yang diperjualbelikan secara bebas.

Itulah tadi lima kesalahan dalam melakukan diet yang bisa membuatmu sakit. Jadi, kalau mau diet, pastikan pilih metode yang tepat untuk tubuhmu dan jangan memaksakan diri. Ingatlah bahwa kesehatanmu harus menjadi prioritas nomor satu! (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

Tips Mengatasi Rambut Rontok Secara Alami

Tips Mengatasi Rambut Rontok Secara Alami

Akurasi.id – Ada beragam masalah penyebab rambut rontok, mulai dari masalah kekurangan vitamin, stres hingga faktor usia. Buat kamu yang sudah mengalami tanda-tanda kerontokan, seperti rambut yang terlepas saat kamu keramas, yuk coba cegah dan obati! Mau tahu tips mengatasi rambut rontok?

Kalau kamu masih ragu-ragu menggunakan produk-produk perawatan rambut kimiawi, kamu bisa loh menggunakan bahan-bahan alami yang bisa kamu temukan di rumah! Dilansir dari idntimes.com, Jumat (01/10/2021) berikut rekomendasi 11 tips mengatasi rambut rontok secara alami dan tentunya ampuh untuk di coba!

  1. Minyak kelapa, bisa kamu oleskan sebelum atau sesudah keramas tergantung kondisi kulit kepalamu

Jika kamu punya kulit kepala berminyak, kamu bisa menggunakannya beberapa jam sebelum keramas. Minyak kelapa sudah dipercaya turun-temurun mengurangi rambut rontok. Gak hanya itu, juga bisa membuat rambutmu berkilau.

  1. Minyak pepermin, efektif meningkatkan pertumbuhan rambut dan biasa dijadikan obat kerontokan rambut

Dilansir dari US National Library of Medicine, minyak esensial pepermin meningkatkan ketebalan kulit kepala dan jumlah folikel rambut. Minyak ini pun berguna untuk mempercepat pertumbuhan rambut di dari dalam tubuh.

Itu karena minyak pepermin mengandung mentol yang membuat pembuluh darah membesar sehingga mendorong pertumbuhan rambut. Kamu bisa usapkan langsung ke kulit kepalamu.

  1. Minyak jojoba, cocok untuk kamu yang ingin mempercepat pertumbuhan rambut

Minyak jojoba berasal dari biji tanaman Zizyphus jujube. Dilansir dari studi Food and Chemical Toxicology, minyak jojoba yang diaplikasikan pada rambut yang dicukur akan mendorong pertumbuhan rambut lebih daripada rambut yang gak memakai minyak jojoba.

  1. Minyak esens bergamot, membantu meningkatkan pertumbuhan rambut dan membuat kulit kepala tetap sehat

Dilansir dari Wiley Online Library, minyak esens bergamot berguna untuk menyembuhkan luka dan mengurangi peradangan. Selain itu, juga berguna untuk meningkatkan pertumbuhan rambut dan membuat kulit kepala tetap sehat. Kamu cukup aplikasikan ke kulit kepalamu.

  1. Lidah buaya, efektif mengatasi rambut rontok dan mencegah kebotakan

Lidah buaya sudah turun-temurun bermanfaat untuk mengatasi rambut rontok dan mencegah kebotakan. Pemakaiannya pun gampang, kamu tinggal mengupas lidah buaya dan gosok ke rambut, mulai dari kulit kepala hingga ujung rambut.

  1. Minyak zaitun, efektif gak hanya untuk rambut rontok, tapi juga untuk rambut kering, bercabang dan mengembalikan warna alami rambut

Manfaat ini dapat kamu dapatkan dengan cara mengaplikasikannya ke rambut sembari dipijat dengan lembut. Lakukan saat malam hari dan bersihkan keesokan paginya.

  1. Minyak kemiri, gak hanya sebagai penyedap masakan, namun juga efektif untuk penyubur rambut, atasi kebotakan dan hitamkan rambut

Cara mendapatkan minyaknya, kamu hanya perlu membakar kemiri. Setelah itu, haluskan hingga mengeluarkan minyaknya. Minyak itulah yang bisa kamu gunakan untuk mengobati rambut rontok.

  1. Minyak urang-aring, berguna untuk mencegah rambut rontok, kering dan bercabang

Ambil sedikit daun utang-aring lalu rendam dalam air. Kamu bisa remas atau haluskan untuk mendapatkan minyaknya.

  1. Teh hijau juga cocok untuk menumbuhkan rambut botak dan gak menimbulkan efek samping

Seduh teh hijau dengan air hangat dan gunakan untuk membasahi kepala. Diamkan kurang lebih satu jam dan bilas dengan keramas.

  1. Jeruk nipis, cocok untuk mencegah rambut rontok dan menghilangkan ketombe

Cukup potong dan oleskan pada kulit kepala selama kurang lebih satu jam. Bilas sampai bersih.

  1. Bawang merah, berguna untuk menumbuhkan rambut rontok secara alami

Mudah saja, siapkan satu siung bawang putih lalu haluskan. Oleskan pada kulit kepala selama beberapa menit lalu bilas. Jangan terlalu lama atau kepalamu akan jadi bau.

Itulah 11 cara mengatasi rambut rontok secara alami dan ampuh. Tinggal kamu pilih mana yang cocok dan paling mudah kamu temukan. Cegah sebelum alami kebotakan ya! (*)

Editor: Yusva Alam