Feses Berwarna Hitam, Waspadai 5 Penyakit Ini!
Akurasi.id – Buang air besar berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh dalam bentuk feses. Warna feses bisa menjadi petunjuk jika kamu terkena suatu penyakit. Feses yang normal berwarna kecokelatan dan konsistensinya padat, tidak cair. Warna feses bisa berubah karena pengaruh makanan. Jika feses berwarna hitam, maka perlu diwaspadai.
Walau begitu, kamu harus waspada jika saat buang air besar, feses berwarna hitam pekat menyerupai aspal (melena). Melena mengindikasikan adanya perdarahan di saluran pencernaan bagian atas karena beberapa penyakit. Dilansir idntimes.com, Kamis (30/09/2021) berikut beberapa penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan fesesmu berwarna hitam.
- Terjadi luka pada lambung
Penyakit akibat adanya luka pada lambung disebut tukak lambung. Gejalanya mirip seperti pada penyakit mag, yaitu nyeri pada ulu hati, mual, dan kadang disertai muntah. Penyebab tukak lambung yang paling sering yaitu infeksi bakteri yang bernama Helicobacter pylori.
Selain itu, makanan pedas dan asam, merokok, stres, konsumsi obat pereda nyeri dalam jangka waktu yang panjang juga bisa meningkatkan risiko terkena tukak lambung. Darah dari luka di lambung tersebut yang menyebabkan feses menjadi hitam.
- Luka pada usus dua belas jari
Usus dua belas jari dalam bahasa medis disebut dengan duodenum. Selain lambung, usus dua belas jari juga bisa terinfeksi oleh bakteri Helicobacter pylori. Infeksi bakteri ini juga bisa menyebabkan usus dua belas jari terluka.
Adanya luka pada usus dua belas jari disebut dengan ulkus duodenum. Kondisi ini bisa menjadi lebih parah dengan konsumsi obat antinyeri dalam jangka waktu lama, stres, dan sering mengonsumsi makanan pedas serta asam.
- Terjadi sobekan pada dinding kerongkongan
Terjadinya sobekan pada dinding kerongkongan juga disebut sindrom Mallory-Weiss. Sindrom ini disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan terjadinya tekanan pada kerongkongan, misalnya muntah hebat akibat konsumsi alkohol atau penyakit lambung.
Beberapa kondisi lain juga meningkatkan risiko terjadinya sobekan pada dinding kerongkongan:
- Batuk lama dan terus-menerus;
- Penyakit hernia hiatus;
- Asam lambung; dan
- Penggunaan obat antiradang atau antinyeri dalam jangka waktu panjang.
Sobekan pada dinding kerongkongan akan menyebabkan perdarahan. Darahnya akan turun dan keluar bersama feses.
- Terjadi kerusakan pada hati
Kerusakan pada hati dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada hati. Kondisi ini disebut dengan sirosis. Penyakit ini dapat menyebabkan naiknya tekanan pembuluh darah vena di kerongkongan karena aliran darah ke hati terhambat. Hal itu menyebabkan pembuluh darah vena di kerongkongan melebar dan terjadi varises.
Pembuluh darah yang melebar rentan pecah. Jika varises di kerongkongan tersebut pecah, akan terjadi perdarahan yang terbawa melalui saluran cerna. Darah akan bercampur zat lain sehingga keluar berwarna hitam dalam feses.
- Terjadi peradangan di kerongkongan
Peradangan pada kerongkongan disebut esophagitis. Kondisi ini sering terjadi pada penderita GERD yaitu terjadinya refluks asam lambung. Asam lambung naik ke kerongkongan sehingga mengiritasi kerongkongan.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerongkongan menjadi berdarah. Darah dari kerongkongan akan terbawa turun dan keluar bersama feses. Selain itu, kanker kerongkongan juga dapat menyebabkan perdarahan.
Itulah lima penyakit yang dapat menyebabkan feses berwarna hitam. Jika kamu mengalaminya, segera periksa ke dokter, ya. Sebaiknya, kamu selalu cek apa warna fesesmu karena dapat mengindikasikan kondisi kesehatanmu. (*)
Editor: Yusva Alam