Feses Berwarna Hitam, Waspadai 5 Penyakit Ini!

Feses Berwarna Hitam, Waspadai 5 Penyakit Ini!

Akurasi.id – Buang air besar berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh dalam bentuk feses. Warna feses bisa menjadi petunjuk jika kamu terkena suatu penyakit. Feses yang normal berwarna kecokelatan dan konsistensinya padat, tidak cair. Warna feses bisa berubah karena pengaruh makanan. Jika feses berwarna hitam, maka perlu diwaspadai.

Walau begitu, kamu harus waspada jika saat buang air besar, feses berwarna hitam pekat menyerupai aspal (melena)Melena mengindikasikan adanya perdarahan di saluran pencernaan bagian atas karena beberapa penyakit. Dilansir idntimes.com, Kamis (30/09/2021)  berikut beberapa penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan fesesmu berwarna hitam.

  1. Terjadi luka pada lambung

Penyakit akibat adanya luka pada lambung disebut tukak lambung. Gejalanya mirip seperti pada penyakit mag, yaitu nyeri pada ulu hati, mual, dan kadang disertai muntah. Penyebab tukak lambung yang paling sering yaitu infeksi bakteri yang bernama Helicobacter pylori.

Selain itu, makanan pedas dan asam, merokok, stres, konsumsi obat pereda nyeri dalam jangka waktu yang panjang juga bisa meningkatkan risiko terkena tukak lambung. Darah dari luka di lambung tersebut yang menyebabkan feses menjadi hitam.

  1. Luka pada usus dua belas jari

Usus dua belas jari dalam bahasa medis disebut dengan duodenum. Selain lambung, usus dua belas jari juga bisa terinfeksi oleh bakteri Helicobacter pylori. Infeksi bakteri ini juga bisa menyebabkan usus dua belas jari terluka.

Adanya luka pada usus dua belas jari disebut dengan ulkus duodenum. Kondisi ini bisa menjadi lebih parah dengan konsumsi obat antinyeri dalam jangka waktu lama, stres, dan sering mengonsumsi makanan pedas serta asam.

  1. Terjadi sobekan pada dinding kerongkongan

Terjadinya sobekan pada dinding kerongkongan juga disebut sindrom Mallory-Weiss. Sindrom ini disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan terjadinya tekanan pada kerongkongan, misalnya muntah hebat akibat konsumsi alkohol atau penyakit lambung.

Beberapa kondisi lain juga meningkatkan risiko terjadinya sobekan pada dinding kerongkongan:

  • Batuk lama dan terus-menerus;
  • Penyakit hernia hiatus;
  • Asam lambung; dan
  • Penggunaan obat antiradang atau antinyeri dalam jangka waktu panjang.

Sobekan pada dinding kerongkongan akan menyebabkan perdarahan. Darahnya akan turun dan keluar bersama feses.

  1. Terjadi kerusakan pada hati

Kerusakan pada hati dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada hati. Kondisi ini disebut dengan sirosisPenyakit ini dapat menyebabkan naiknya tekanan pembuluh darah vena di kerongkongan karena aliran darah ke hati terhambat. Hal itu menyebabkan pembuluh darah vena di kerongkongan melebar dan terjadi varises.

Pembuluh darah yang melebar rentan pecah. Jika varises di kerongkongan tersebut pecah, akan terjadi perdarahan yang terbawa melalui saluran cerna. Darah akan bercampur zat lain sehingga keluar berwarna hitam dalam feses.

  1. Terjadi peradangan di kerongkongan

Peradangan pada kerongkongan disebut esophagitis. Kondisi ini sering terjadi pada penderita GERD yaitu terjadinya refluks asam lambung. Asam lambung naik ke kerongkongan sehingga mengiritasi kerongkongan.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerongkongan menjadi berdarah. Darah dari kerongkongan akan terbawa turun dan keluar bersama feses. Selain itu, kanker kerongkongan juga dapat menyebabkan perdarahan.

Itulah lima penyakit yang dapat menyebabkan feses berwarna hitam. Jika kamu mengalaminya, segera periksa ke dokter, ya. Sebaiknya, kamu selalu cek apa warna fesesmu karena dapat mengindikasikan kondisi kesehatanmu. (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

Kondisi-Kondisi Penyebab Batuk Berdarah

Kondisi-Kondisi Penyebab Batuk Berdarah

Akurasi.id – Hemoptisis didefinisikan sebagai keluarnya darah yang berasal dari paru-paru atau saluran bronkial akibat pendarahan paru atau bronkial. Hemoptisis diklasifikasikan sebagai hemoptisis non masif atau masif berdasarkan volume darah. Awam biasa menyebut kondisi ini sebagai batuk darah. Ketahui kondisi apa saja penyebab batuk berdarah?

Dilansir dari idntimes.com, Rabu (29/09/2021) Ada berbagai kondisi penyebab batuk berdarah dan kebanyakan membutuhkan perawatan medis yang konsisten. Telah dirangkum dari laman American Academy of Family Physicians dan Mayo Clinic sejumlah kondisi yang menyebabkan hemoptisis.

  1. Infeksi

Infeksi ialah penyebab hemoptisis paling umum, yaitu menyumbang 60 sampai 70 persen dari seluruh kasus. Ini karena infeksi dapat menyebabkan peradangan pada permukaan mukosa dan edema yang bisa memicu pecahnya pembuluh darah superfisial.

Bakteri invasif, seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, atau jamur seperti spesies Aspergillus adalah penyebab infeksi paling umum dari hemoptisis. Virus seperti influenza juga dapat menyebabkan hemoptisis berat. Infeksi human immunodeficiency virus (HIV) menyebabkan seseorang rentan terhadap kondisi yang dapat menyebabkan hemoptisis.

  1. Kanker

Kanker, utamanya kanker paru-paru merupakan penyebab lainnya dari kasus hemoptisis. Karsinoma bronkogenik adalah kanker paru-paru umum yang bertanggung jawab atas hemoptisis pada 5 hingga 44 persen dari semua kasus.

Kanker payudara, ginjal, dan usus besar juga berpotensi menyebabkan metastasis paru-paru. Hanya saja, metastasis paru-paru jarang menyebabkan perdarahan.

  1. Tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang memengaruhi paru-paru, menular, dan berpotensi serius. Bakteri penyebab TBC menyebar di antara individu melalui percikan yang dilepaskan ke udara saat pasien TBC batuk dan bersin.

Ada dua jenis TBC, yaitu:

  • TBC laten: ini adalah kondisi saat individu terinfeksi TBC, tetapi bakteri di dalam tubuh tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala. TBC ini sebenarnya tidak menular, tetapi TBC laten dapat berubah menjadi TBC aktif, sehingga pengobatan tetaplah penting.
  • TBC aktif: kondisi ini membuat pasien menunjukkan gejala sakit dan dapat menyebar ke orang lain. Hal ini dapat terjadi dalam hitungan minggu atau tahun setelah individu terinfeksi bakteri TBC.

Tanda dan gejala TB aktif meliputi:

  • Batuk selama tiga minggu atau lebih
  • Batuk berdarah
  • Nyeri dada
  • penurunan berat badan yang tidak diinginkan
  • Kelelahan
  • Demam
  • Keringat di malam hari
  • Panas dingin
  • Kehilangan selera makan
  1. Granulomatosis dengan poliangiitis

Granulomatosis dengan poliangiitis ialah gangguan kesehatan berupa inflamasi atau peradangan pada pembuluh darah di hidung, tenggorokan, paru-paru, dan ginjal.

Gangguan kesehatan ini juga disebut sebagai granulomatosis Wegener dan merupakan salah satu kelompok gangguan pembuluh darah yang disebut vaskulitis. Kondisi ini memperlambat aliran darah ke beberapa organ. Akibatnya, jaringan yang terdampak dapat mengembangkan area peradangan yang disebut granuloma, yang memengaruhi cara kerja berbagai organ.

Gejala granulomatosis dengan poliangiitis di antaranya:

  • Adanya kerak dari hidung, hidung tersumbat, infeksi sinus, dan mimisan
  • Batuk, kadang disertai dahak berdarah
  • Sesak napas
  • Demam
  • Kelelahan
  • Nyeri sendi
  • Mati rasa di anggota badan, jari tangan atau kaki
  • Penurunan berat badan
  • Adanya darah pada urine
  • Mata kemerahan, terbakar atau nyeri, dan masalah penglihatan
  • Radang telinga dan masalah pendengaran
  1. Emboli paru

Emboli paru adalah kondisi yang ditandai dengan penyumbatan di salah satu arteri pulmonalis di paru-paru. Pada kebanyakan kasus, emboli paru disebabkan oleh gumpalan darah yang mengalir ke paru-paru dari vena dalam di kaki atau bagian tubuh lain.

Terhalangnya aliran darah menuju paru-paru tentu saja dapat mengancam jiwa. Namun, pertolongan medis segera dapat sangat mengurangi risiko kematian.

Gejala emboli paru bermacam-macam, tergantung pada bagaimana kondisi individu yang terkena. Namun, gejala umum emboli paru meliputi:

  • Sesak napas: sesak napas sering kali muncul secara tiba-tiba dan memburuk jika seseorang beraktivitas.
  • Sakit dada: rasa sakitnya sering tajam dan terasa saat individu menarik napas dalam-dalam. Itu juga bisa dirasakan ketika individu batuk atau membungkuk.
  • Batuk: sering kali batuk disertai dengan dahak berdarah atau berlumuran darah.
  1. Stenosis katup mitral

Stenosis katup mitral merupakan kondisi yang ditandai dengan penyempitan katup mitral jantung. Ini adalah kondisi saat katup tidak terbuka dengan benar, yang menghalangi aliran darah ke ruang pemompaan utama jantung, yaitu ventrikel kiri. Stenosis katup mitral dapat membuat individu merasa lelah dan sesak napas.

Penyebab utama stenosis katup mitral adalah infeksi yang berhubungan dengan bakteri strep. Gejala yang mungkin dialami individu dengan stenosis katup mitral meliputi:

  • Sesak napas
  • Kelelahan saat melakukan aktivitas yang cukup berat
  • Kaki bengkak
  • Sensasi detak jantung yang cepat, dan berdebar
  • Nyeri dada
  • Batuk berdarah
  • Pusing atau pingsan
  1. PPOK

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah masalah kesehatan yang menyebabkan terhambatnya aliran udara dari paru-paru. Gejala PPOK meliputi kesulitan bernapas, batuk, produksi lendir, dan mengi. Individu dengan PPOK mengalami peningkatan risiko terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, dan berbagai kondisi lainnya.

Kendati PPOK adalah penyakit progresif yang memburuk dari waktu ke waktu, tetapi kabar baiknya kondisi ini dapat diobati. Dengan manajemen yang tepat, gejala PPOK dapat dikendalikan dan pasien mempunyai kualitas hidup yang baik.

Demikianlah beberapa penyebab batuk berdarah atau hemoptisis. Meskipun ini sering dipicu oleh kondisi yang kronis, tapi kamu tidak perlu panik. Penanganan yang tepat dapat mengendalikan atau bahkan menyembuhkan kondisi yang melatarbelakangi batuk berdarah. (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

Begini Posisi Tidur yang Benar Saat Sedang Sakit

Begini Posisi Tidur yang Benar Saat Sedang Sakit

Akurasi.id – Bagi seseorang yang sedang mengalami gangguan kesehatan, tidur menjadi salah satu upaya mengistirahatkan seluruh anggota tubuh agar kondisi badan bisa kembali prima. Posisi tidur yang benar pun penting diketahui saat sedang sakit.

Yang perlu kamu tahu, tidur untuk orang yang sedang sakit, rupanya memiliki posisi-posisi tidurnya tersendiri lho, tergantung pada rasa sakit apa yang sedang mereka derita. Posisi tidur ini memang gak langsung bikin kamu sehat, namun setidaknya kamu akan merasa lebih baik.

Nah, berikut adalah 8 posisi tidur yang benar saat kamu sedang sakit. Simpan saja dulu, barangkali esok kamu membutuhkan informasi ini. Yuk, simak! Dilansir dari idntimes.com, Selasa (28/09/2021).

  1. Saat kepala terasa pening, baringkanlah tubuhmu dalam posisi lurus dengan bantal di bawah kepala
  2. Saat terjadi nyeri pada leher, berbaringlah dalam posisi tubuh lurus. Lalu, gulunglah handuk dan letakkan handuk tersebut pada bagian bawah lehermu
  3. Saat bahu kamu terasa nyeri, baringkan tubuhmu ke posisi bahu yang sehat. Tekuk kedua lutut, kemudian taruh bantal di antara kedua lututmu dan di dekat dada. Tekan-tekan dada kamu perlahan selama 1-2 detik sekali
  4. Saat kamu merasa nyeri perut, berbaringlah menghadap kiri. Tekuk kedua lututmu, lalu letakkan bantal di antara kedua lutut tadi
  5. Saat punggungmu terasa sakit, baringkan badanmu dengan posisi lurus dan taruh bantal di bawah kedua lutut. Kemudian, gulunglah sebuah handuk dan letakkan handuk tersebut di bawah punggungmu
  6. Saat demam menyerang, kamu perlu berbaring dalam posisi telentang. Posisikan kepala lebih tinggi dari tubuhmu. Kamu bisa manfaatkan bantal yang ditumpuk agak lebih tinggi
  7. Saat tensi kamu tiba-tiba naik, berbaringlah dalam posisi telungkup. Regangkan tubuhmu yang lurus supaya lebih rileks
  8. Saat gejala PMS mulai tampak, tertelantangkan badanmu, lalu letakkan bantal di bawah kedua lutut. Pertahankan tulang belakangmu agar tidak tertekuk.

Dengan mengetahui posisi-posisi tidur tersebut, semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat ketika kamu tiba-tiba mengalami rasa sakit seperti di atas, ya! (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

 

7 Aktivitas Terlarang Penderita GERD

7 Aktivitas Terlarang Penderita GERD

Akurasi.idGastroesophageal reflux disease atau yang lebih dikenal dengan GERD adalah penyakit kronis yang terjadi saat asam lambung atau empedu mengalir ke saluran makanan dan mengiritasi lapisan. Salah satu gejala khas dari GERD adalah heartburn atau rasa perih pada dada. Ada aktivitas terlarang penderita GERD yang wajib dihindari.

Ini adalah kondisi yang dapat memengaruhi hidup. Dengan adanya GERD, individu mungkin perlu berhenti makan beberapa makanan favorit. Heartburn yang biasa dirasakan pasien GERD juga dapat mengganggu tidur, bahkan bisa mengganggu konsentrasi untuk bekerja dengan baik.

Untuk mencegah kekambuhan gejala, penting untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan alias pantangannya. Berikut ini akan dibahas beberapa aktivitas terlarang penderita GERD yang harus dihindari oleh individu dengan GERD. Dilansir dari idntimes.com, Senin (27/09/2021).

  1. Jangan makan terlalu banyak

Makan berlebihan akan memperbesar perut dan meningkatkan tekanan ke atas terhadap sfingter esofagus bagian bawah, suatu katup antara kerongkongan dan perut. Hal ini dapat menyebabkan heartburn atau nyeri ulu hati.

Menurut keterangan dari National Institute of Health (NIH), untuk mencegah heartburn, individu dengan GERD sebaiknya makan enam makanan dalam porsi kecil setiap hari daripada tiga kali tapi dalam porsi besar. Dengan begitu, perut tidak akan terlalu penuh dan mencegah produksi asam lambung yang berlebihan.

  1. Jangan makan terlalu cepat

Saat kamu makan dengan sangat cepat atau terburu-buru, ini akan membuat sistem pencernaan lebih sulit bekerja sebagaimana mestinya, menurut studi dalam Turkish Journal of Gastroenterology tahun 2013. Akhirnya, ini bisa menyebabkan masalah pencernaan dan meningkatkan risiko munculnya heartburn.

Beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk membantu makan dengan perlahan di antaranya:

  • Letakkan garpu dan sendok saat sedang mengunyah.
  • Kunyah makanan dengan baik sebelum ditelan.
  • Kunyah 20 kali atau hitung sampai 20 detik sebelum suapan berikutnya.
  • Gigit makanan dengan ukuran kecil.
  1. Hindari makanan pemicu

Beberapa makanan dapat menyebabkan heartburn saat dikonsumsi oleh individu dengan GERD. Salah satu alasannya karena beberapa makanan dapat membuat perut memproduksi terlalu banyak asam. Kadang, makanan tertentu juga bisa menyebabkan asam lambung kembali naik ke kerongkongan yang menyebabkan rasa perih.

Menurut NIH, beberapa makanan yang perlu dihindari penderita GERD adalah:

  • Gorengan
  • Daging tinggi lemak
  • Saus krim
  • Produk susu
  • Cokelat
  • Permen
  • Minuman berkafein
  • Minuman berkarbonasi
  • Alkohol
  • Makanan pedas
  • Buah sitrus
  • Produk berbahan tomat
  1. Jangan langsung berbaring setelah makan

Berbaring saat perut penuh dengan makanan dapat menyebabkan isi perut menekan sfingter esofagus bagian bawah lebih keras, meningkatkan kemungkinan makanan refluks.

Berdasarkan keterangan dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, kamu bisa mencoba kiat-kiat ini:

  • Makan malam maksimal dua hingga tiga jam sebelum tidur.
  • Jangan ngemil larut malam.
  • Jangan makan malam dengan porsi terlalu banyak.
  1. Jangan tidur dengan posisi datar

Berbaring datar dapat menekan isi perut ke sfingter esofagus bagian bawah yang menyebabkan ketidaknyamanan. Ada baiknya kamu tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari perut, dengan demikian gravitasi akan membantu mengurangi tekanan ini.

Kamu bisa mengangkat kepala dengan beberapa cara, di antaranya:

  • Tempatkan balok atau apa pun yang kokoh dan aman di bawah kasur di bagian kepala.
  • Kamu juga bisa menggunakan beberapa bantal di bawah kepala dan bahu untuk mengangkat kepala saat tidur.
  1. Jangan merokok

Jika kamu merokok, kamu harus segera menghentikannya. Sebab, studi dalam jurnal Missouri Medicine tahun 2018 menyebutkan bahwa merokok dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, salah satunya heartburn, yang utamanya berlaku untuk orang-orang dengan GERD.

Berikut adalah beberapa alasan merokok dapat memperparah gejala GERD:

  • Mengurangi produksi air liur: air liur dapat meredakan heartburn dengan memandikan kerongkongan dan mengurangi efek asam yang direfluks ke kerongkongan dengan mencucinya kembali ke perut.
  • Perubahan asam lambung: merokok bisa meningkatkan produksi asam lambung dan pergerakan garam empedu dari usus ke lambung.
  • Gangguan fungsi sfingter esofagus bagian bawah: merokok dapat melemahkan dan mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, yang merupakan katup di persimpangan antara kerongkongan dan lambung. Apabila bagian ini tidak bekerja dengan baik, isi lambung dapat naik kembali ke kerongkongan.
  • Kerusakan pada kerongkongan: merokok dapat melukai kerongkongan sehingga lebih rentan terhadap kerusakan dari refluks asam.
  1. Jangan membiarkan stres berlarut-larut

Menurut studi dalam jurnal Digestive Diseases and Sciences tahun 2013, stres dapat menyebabkan perilaku yang memicu heartburn. Selama stres, rutinitas akan terganggu, sehingga kamu mungkin tidak mengikuti rutinitas normal dalam hal makanan, olahraga, dan obat-obatan.

Mengingat stres secara tidak langsung dapat menyebabkan mulas, penting untuk menemukan cara mengurangi stres. Cobalah metode relaksasi seperti latihan pernapasan, meditasi, terapi menulis, atau berolahraga.​

Jadi, untuk kamu yang memiliki masalah dengan GERD, pastikan kamu menjauhi semua hal untuk mencegah gejala yang tidak nyaman dan mengganggu aktivitasmu. (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

 

Ragam Jenis Cairan Infus yang Sering Digunakan Pasien

Ragam Jenis Cairan Infus yang Sering Digunakan Pasien

Akurasi.id – Pemberian cairan infus merupakan salah satu perawatan medis yang disediakan oleh rumah sakit pada pasien yang kehilangan cairan dan zat-zat makanan dalam tubuh. Perawatan medis ini dilakukan dengan cara mengaliri tubuh melalui selang dan jarum infus pada pembuluh darah. Mau tahu apa saja ragam jenis cairan infus yang sering digunakan pasien?

Pemberian cairan infus harus sesuai dengan aturan dokter dengan memperhatikan jenis dan jumlah cairan sesuai dengan kebutuhan pasien. Ada beberapa ragam jenis cairan infus yang sering digunakan oleh pasien dalam beberapa kondisi. Berikut ini jenis cairan infus dan fungsinya yang dapat kita simak penjelasannya. Dilansir dari idntimes.com, Jumat (24/09/2021).

  1. Cairan kristaloid

Cairan kristaloid merupakan cairan infus yang memiliki kandungan natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida, dan glukosa. Cairan ini digunakan pada pasien dengan tujuan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit, mengembalikan pH tubuh, menghindari dehidrasi dan dijadikan sebagai cairan resusitasi.

Ada beberapa jenis dalam cairan kristaloid, yakni cairan Saline, Laktat dan Dextrose. Semua cairan tersebut tentunya memiliki kandungan yang berbeda-beda tergantung pada kondisi pasien.

  1. Cairan koloid

Cairan koloid merupakan cairan yang memiliki kandungan molekul lebih banyak dibanding dengan cairan infus lainya. Umumnya cairan ini diberikan pada pasien yang menderita sakit krisis dan pasien yang telah melakukan operasi bedah. Cairan koloid juga memiliki berbagai jenis, termasuk cairan Gelatin, Albumin dan Dextran.

  1. Cairan asering

Cairan asering merupakan cairan yang diberikan pada pasien yang mengalami dehidrasi akibat shock hipovolemik dan asidosis, demam berdarah, trauma, luka bakar dan shock hemarogik serta dehidrasi berat. Kandungan dalam cairan asering ini adalah Na 130 mEq, Cl 109 mEq, Ca 3 mEq, K 4 mEq dan Asetat/garam 28 mEq.

Manfaat pemberian cairan asering pada pasien ini agar dapat menjaga suhu badan sentral pada anestesi dan insoflural terutama kandungan asetatnya yang sangat berguna bagi pasien yang telah melakukan operasi bedah. Selain itu cairan asering dapat meningkatkan tonisitas dan mengurangi risiko edema serebral.

  1. Cairan manitol

Cairan manitol merupakan cairan infus yang memiliki kandungan karbo, hidrogen dan oksigen (C6H14O6). Cairan ini memiliki banyak manfaat, yakni membantu menjaga tekanan intrakranial pada kondisi normal, memberikan peningkatan diuresis  pada pasien yang mengalami gagal ginjal dan membuat eksresi senyawa toksis menjadi meningkat.

Selain itu pemberian cairan ini sangat dianjurkan pada pasien yang sedang menjalani proses operasi prostat karena dapat melarutkan irigasi genitouriner sebelum operasi dilakukan.

  1. Cairan tutofusin ops

Cairan tutofusin ops merupakan cairan yang memiliki kandungan Natrium 100 mEq, Kalium 18 mEq, Kalsium 4 mEq, Sorbitol 50 gram, Klorida 90 mEq dan Magnesium 6 mEq. Kandungan tersebut memiliki manfaat yang sangat banyak bagi tubuh pasien, diantaranya memenuhi kebutuhan pasien akan air dan cairan elektrolit sebelum, sedang dan setelah operasi bedah dilakukan.

Cairan elektrolit tersebut dapat mencegah pasien dari dehidrasi dan memenuhi kebutuhan pasien akan makanan yang mengandung karbohidrat secara parsial.

Itulah lima jenis cairan infus yang sering diberikan pada pasien. Perlu diingat pemberian cairan infus ini tidak boleh sembarang karena dapat menyebabkan komplikasi berbahaya dan semuanya harus dilakukan dengan pengawasan dokter. (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

 

Manfaat Mengonsumsi Kopi sebelum Olahraga

Manfaat Mengonsumsi Kopi sebelum Olahraga

Akurasi.id – Membutuhkan dorongan energi ekstra untuk menyelesaikan pekerjaan? Biasanya, kita mengandalkan kafein dari kopi agar tetap fokus dan terjaga. Akan tetapi, apakah boleh kita minum kopi sebelum berolahraga untuk mendapatkan manfaat yang sama? Ini dia manfaat mengonsumsi kopi sebelum olahraga.

Daripada hanya menebak-nebak, berikut ini penjelasan terkait manfaat mengonsumsi kopi sebelum olahraga. Check this out! Dilansir dari idntimes.com, Kamis (23/09/2021).

  1. Dapat meningkatkan performa olahraga

Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition tahun 2021, suplementasi kafein terbukti bisa meningkatkan performa olahraga dari berbagai aspek. Seperti daya tahan otot, kekuatan otot, kecepatan gerakan, lari, lompat, kinerja lempar, serta berbagai olahraga aerobik dan anaerobik lainnya.

Ternyata, bentuk latihan yang mendapat manfaat paling besar dan konsisten dari konsumsi kafein adalah latihan daya tahan aerobik (aerobic endurance). Selain itu, kafein terbukti meningkatkan kinerja fisik, baik pada individu yang terlatih maupun yang tidak terlatih.

  1. Bisa meningkatkan kecepatan

Ternyata, perubahan kecepatan rata-rata 1 persen saja cukup untuk memengaruhi peringkat medali atau posisi podium dalam ajang olimpiade. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Physiology tahun 2017, kafein secara signifikan meningkatkan kecepatan dalam latihan yang berlangsung antara 45 detik hingga 8 menit.

Sementara itu, menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Sports Medicine tahun 2020, suplemen kafein berdampak besar pada kecepatan untuk latihan ketahanan (resistance exercise), seperti squatpush-up, dan sit-up. Jika ingin berolahraga lebih cepat dari biasanya, minumlah kopi sebelum berlatih.

  1. Mampu meningkatkan kekuatan

Tidak hanya meningkatkan kecepatan, konsumsi kafein juga bisa mendukung kekuatan otot maksimal, terutama otot tubuh bagian atas. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition tahun 2018, kafein bisa meningkatkan kinerja powerlifter dan membuat lompatan vertikal atlet lebih tinggi.

Namun, penelitian lanjutan masih perlu dilakukan, terutama tentang bagaimana kafein memengaruhi atlet perempuan. Sebab, penelitian ini sebagian besar dilakukan pada laki-laki.

  1. Mengurangi kelelahan anaerobik

Selanjutnya, kopi bisa mengurangi kelelahan anaerobik. Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Nutrition tahun 2018, menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein sebelum berolahraga bisa mencegah kita mencapai kelelahan lebih lama selama aktivitas anaerobik, seperti sprinting atau lari cepat, jump squat, dan HIIT.

Studi ini melibatkan 14 pesepeda laki-laki yang mengikuti tes bersepeda tertentu. Dibagi menjadi dua, yaitu ada yang diberi suplementasi kafein 6 mg/kg berat badan atau plasebo (dekstrosa). Mereka yang diberi suplementasi kafein menunjukkan hasil lebih baik daripada golongan plasebo.

  1. Mengurangi nyeri otot

Otot sering sakit akibat olahraga? Bergembiralah, karena ada cara untuk mengatasinya! Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning Research di tahun 2013, menemukan bahwa mengonsumsi kafein sebelum berolahraga bisa mengurangi nyeri dan kekakuan otot.

Studi ini melibatkan 9 laki-laki yang secara acak mengonsumsi kafein dosis rendah dan plasebo 1 jam sebelum menyelesaikan 4 set (satu set berisi 10 bicep curl) di bangku, lalu diikuti oleh set kelima di mana subjek harus melakukan pengulangan sebanyak mungkin.

Hasilnya, konsumsi kafein dikaitkan dengan tingkat rasa sakit yang lebih rendah secara signifikan pada hari ke-2 dan ke-3 pasca latihan dibandingkan dengan efek plasebo. Dan mereka yang mengonsumsi kafein melakukan pengulangan bicep curl lebih banyak pada set terakhir.

  1. Konsumsilah kopi 60 menit sebelum berolahraga

Waktu konsumsi kafein yang paling umum adalah 60 menit sebelum latihan. Perlu diingat, waktu optimal konsumsi kafein tergantung pada sumbernya. Misalnya, permen karet berkafein waktu tunggunya lebih singkat daripada kapsul kafein.

Dilansir Cleveland Clinic, efek kafein dalam darah memuncak satu jam setelah dikonsumsi dan bertahan selama beberapa jam. Enam jam setelah kafein dikonsumsi, setengahnya masih tersisa di tubuh. Butuh waktu 10 jam agar kafein benar-benar hilang dari aliran darah.

  1. Dosis kafein yang tepat adalah 3-6 mg/kg massa tubuh

Kafein terbukti meningkatkan kinerja olahraga jika dikonsumsi dalam dosis 3-6 mg/kg massa tubuh. Namun, dosis kafein yang sangat tinggi (sekitar 9 mg/kg massa tubuh atau lebih) dikaitkan dengan efek samping yang tinggi.

Sementara, menurut International Society of Sports Nutrition (ISSN), kafein akan efektif jika dikonsumsi dalam dosis 0,9-2,7 mg/pon atau sekitar 2-6 mg/kg berat badan. Atau kira-kira 135-405 mg untuk orang dengan berat badan 68 kg, mengutip Healthline.

Nah, itulah manfaat mengonsumsi kopi sebelum berolahraga beserta waktu terbaik meminumnya dan dosisnya. Semoga membantu! (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

 

5 Larangan saat Kondisi Tubuh Demam

5 Larangan saat Kondisi Tubuh Demam

Akurasi.idDemam merupakan kondisi di mana suhu tubuh mencapai atau melebihi 38°C. Sebenarnya, demam bukanlah suatu penyakit yang datang dengan sendirinya. Demam merupakan gejala yang menyertai penyakit, seperti flu atau pilek. Karena itu, kondisi tubuh demam bisa sembuh saat penyakit yang mendasarinya juga sembuh.

Kondisi tubuh demam juga merupakan pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit. Namun, bila demam semakin membuat tubuh tidak nyaman, segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Ada pula beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat kondisi tubuh demam, karena dikhawatirkan malah akan menghambat proses penurunan suhu tubuh. Apa saja itu? Dilansir dari idntimes.com, Rabu (22/09/2021).

  1. Kompres dan mandi menggunakan air dingin

Tidak sedikit orang yang masih menganggap kompres dan mandi menggunakan air dingin dapat menolong tubuh yang panas karena demam. Tapi, itu keliru, lho. Menurut IDAI, dapat terjadi peningkatan pusat pengatur suhu hipotalamus, sehingga badan menggigil dan tambah panas. Kompres menggunakan air dingin juga membuat pembuluh darah mengicil dan suhu tubuh meningkat.

Sementara itu, mandi air dingin juga tidak dianjurkan. Menurut dr. Yusra Firdaus, seorang dokter umum di Rumah Vaksinasi Cikarang dan Rumah Sakit Permata Bekasi, tubuh akan menganggap air dingin sebagai ancaman terhadap proses melawan infeksi. Sehingga suhu tubuh akan semakin meningkat dan demam menjadi semakin parah. Air dingin juga dapat menutup pori-pori kulit, yang dapat menghambat perpindahan suhu tubuh.

  1. Menggunakan selimut tebal

Demam membuat tubuh menjadi menggigil. Sehingga tak jarang orang memilih istirahat di dalam selimut sepanjang hari agar tidak semakin menggigil karena udara. Padahal, menurut Suranjit Chatterjee, seorang konsultan senior pengobatan dalam di Indraprastha Apollo Hospitals New Delhi, selimut tebal dapat memerangkap panas dalam tubuh sehingga suhu badan sulit turun dengan cepat.

Hal itu juga terjadi ketika mengenakan pakaian panjang. Bahkan, tubuh bisa menjadi kejang karena demam yang semakin meningkat, akibat dari suhu panas yang dikeluarkan tubuh tidak dapat menguap dengan baik.

  1. Bermain smartphone

Saat demam, bukan hanya menggigil yang dirasakan tubuh, melainkan juga sakit kepala dan telinga, keringat dingin, dehidrasi, bahkan diare dan muntah-muntah.

Karena itu, tidak dianjurkan menghadap layar ponsel ketika sedang demam. Dikhawatirkan radiasinya akan semakin membuat sakit kepala dan mata lelah, sehingga menghambat kesembuhan. Terlebih bila memutar musik menggunakan earphone, tidak hanya menambah pusing tetapi juga membuat telinga semakin tidak nyaman.

Selain itu, menurut dr. Yusra Firdaus, cahaya biru dari smartphone dapat menganggu kerja sinyal di otak, sehingga menyebabkan stres yang dapat berujung pada migrain.

  1. Pijat

Pijat memang dapat membuat badan kembali segar, terutama ketika sedang sakit. Namun, pijat tidak bisa dilakukan setiap sedang sakit, salah satunya ketika demam. Pijat saat demam sangat tidak dianjurkan karena aliran darah yang sebenarnya sudah cepat akan terus meningkat sehingga suhu tubuh pun semakin tinggi.

Bahkan, pada kasus DBD, pijat berisiko mengakibatkan pembuluh darah pecah. Adanya penurunan kadar trombosit yang signifikan mempengaruhi kondisi pembuluh darah, bila dalam keadaan demikian tetap pijat maka pembuluh darah bisa pecah dan memicu pendarahan di dalam yang menjadi sangat berbahaya.

  1. Mengonsumsi makanan & minuman yang mengandung gula tinggi

Rupanya, orang demam juga disarankan menghindari atau mengurangi makanan dan minuman tertentu. Terutama yang mengandung banyak gula seperti, roti tawar, permen, minuman berenergi, bahkan jus buah.

Menurut studi di American Journal of Clinical Nutrition, kandungan gula dapat mengurangi efektivitas kinerja sel darah putih dalam menghancurkan sel bakteri di dalam tubuh. Selain itu, gula tambahan pada minuman berenergi juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh mengalami peradangan. Yang semua itu membuat terhambatnya proses penyembuhan demam.

Itulah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat demam. Sebaiknya, segera periksakan ke dokter bila dalam 3-4 hari tidak ada tanda-tanda penurunan suhu tubuh. (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

 

Mengapa Urat Terlihat Nyembul di Kulit? Ini Penyebabnya!

Urat Terlihat Nyembul di Kulit? Ini Penyebabnya!

Akurasi.id – Urat terlihat nyembul di kulit bukanlah fenomena yang aneh. Toh, malah beberapa orang ingin memperlihatkan urat-uratnya yang menyembul bersama dengan otot. Tubuh jadi terlihat kekar, bukan?

Umumnya, urat terlihat nyembul di kulit tidak berbahaya. Akan tetapi, beberapa orang bisa khawatir saat melihatnya. Mengapa urat bisa menyembul atau menonjol di kulit? Inilah beberapa penyebab utamanya. Dilansir dari idntimes.com, Sabtu (18/09/2021).

  1. Bertubuh kurus dan berkulit cerah

Dilansir New Health Advisor, penyebab pertama adalah karena warna kulit yang cerah atau pucat. Selain itu, tubuh yang kurus memiliki sedikit lemak, sehingga urat pun lebih terlihat.

Dalam beberapa kasus, urat sering kali tampak jika letaknya terlalu dekat dengan kulit. Ini bisa terlihat pada urat di kaki, pembuluh darah yang bertugas mengangkut darah ke jantung.

  1. Berolahraga intens

Olahraga seperti mengangkat beban berat memang bertujuan untuk membentuk otot. Aktivitas angkat beban dapat memengaruhi ukuran dan kepadatan otot yang mengekar di sekitar urat. Hasilnya, urat pun jadi terlihat menonjol meski tubuh sedang relaksasi.

Di satu sisi, olahraga ini memberi tekanan pada urat sehingga kaku dan menyembul di kulit. Selain itu, otot yang dilatih akan membutuhkan oksigen lebih banyak, sehingga urat jadi terlihat lebih besar dan menyembul ke permukaan kulit

  1. Gaya hidup pasif dan cuaca panas

Dilansir Healthgrades, gaya hidup pasif dapat membuat urat menonjol di kulit. Jadi, aktivitas yang membuatmu berada di satu posisi yang sama, seperti duduk atau berdiri, dalam waktu yang lama bisa bikin urat menyembul di bawah kulit.

Selain itu, cuaca pun dapat memengaruhi tampilan urat di kulit. Saat cuaca panas, sistem vaskular dipicu untuk bekerja lebih keras. Hasilnya, urat jadi tampak menonjol.

  1. Penuaan

Seiring usia menua, urat jadi lebih terlihat di kulit. Ini karena lapisan lemak di bawah kulit menipis. Urat akan lebih terlihat pada lansia yang sebelumnya adalah seorang perokok.

Selain itu, penuaan menyebabkan keausan pada katup pembuluh darah yang mengontrol aliran darah. Hasilnya, darah jadi menumpuk di pembuluh darah, bukannya mengalir ke jantung.

  1. Efek samping pengobatan

Percayakah kamu kalau obat-obatan bisa membuat kulit lebih tipis? Nyatanya, begitu adanya. Obat tersebut adalah steroid. Jika urat terlihat menyembul di kulit dan kamu sedang mengonsumsi obat-obatan steroid, kemungkinan itu merupakan efek samping dari obat tersebut.

Konsumsi steroid berlebihan dapat menyebabkan sindrom Cushing, sehingga gejala urat muncul di kulit dapat diartikan sebagai gejalanya.

  1. Kehamilan

Selain perut yang membesar, urat di tubuh ibu hamil juga ikut membesar. Ini karena volume darah bertambah 20-40 persen seiring waktu untuk mengantarkan nutrisi ke bayi.

Selain peningkatan volume darah, perubahan hormon pada ibu hamil juga menyebabkan urat menyembul. Untungnya, setelah persalinan, kondisi ini akan mereda.

Umumnya, ibu menyusui juga dapat melihat urat timbul di kulit payudara. Namun, lagi-lagi, kondisi sifatnya hanya sementara.

  1. Jenis kelamin dan riwayat keluarga

Dilansir Mayo Clinic, perempuan lebih sering melihat urat timbul di kulit. Kenapa? Karena perubahan hormon saat menstruasi, kehamilan, dan menopause. Perawatan hormon seperti pil kontrasepsi juga dapat menyebabkannya.

Selain jenis kelamin, faktor lainnya yang turut berperan adalah riwayat keluarga. Bila ada anggota keluarga yang juga mengalaminya, kemungkinan besar kamu juga akan mengalami hal yang sama.

  1. Varises

Urat yang menyembul di kaki umumnya disebabkan oleh gangguan varises. Umumnya, varises lebih sering menyerang kaum hawa. Beberapa gejala umum varises mencakup:

  • Sensasi nyut-nyutan, nyeri, kesemutan, terbakar, atau kram di kaki
  • Kelelahan
  • Gelisah
  • Kaki bengkak
  • Muncul bisul di kaki
  • Kulit di pergelangan kaki berubah gelap
  • Gumpalan darah dan inflamasi pada pembuluh vena (tromboflebitis)

Umumnya, gejala rasa sakit karena varises dapat dikurangi dengan mengangkat kaki atau memakai kaos kaki penyangga khusus varises.

  1. Penyebab lain munculnya urat di kulit

Selain faktor-faktor yang sudah dijelaskan sebelumnya, urat yang menonjol dan terlihat jelas di kulit dapat disebabkan oleh hal-hal lainnya, seperti:

  • Tumor dan/atau kelebihan massa perut
  • Pembekuan darah atau trombosis
  • Kelainan struktur katup di pembuluh darah
  • Tromboflebitis

Meski jarang, tumor dan infeksi dapat membuat urat timbul karena memberikan tekanan pada pembuluh darah tersebut. Dalam beberapa kasus, urat yang menonjol di kulit dapat menjadi gejala gangguan serius yang fatal, seperti:

  • Trombosis
  • Infeksi
  • Tumor

Kapan harus ke dokter?

Itulah beberapa penyebab umum di balik urat yang timbul di permukaan kulit. Memang, sebagian penyebabnya tidak berbahaya. Namun, baiknya ini tidak disepelekan, khususnya bila disertai tanda dan gejala lainnya seperti:

  • Pendarahan karena cedera pada urat
  • Sensasi tertarik atau sakit di kaki
  • Terlihat ruam pada kulit
  • Kemerahan, kehangatan atau pembengkakan di kaki
  • Kulit di pergelangan kaki atau betis menebal dan berubah warna
  • Luka atau borok di kulit kaki atau pergelangan kaki

Jika tidak segera ditangani, menyembulnya urat di permukaan kulit dapat menyebabkan sejumlah komplikasi seperti borok pada kulit yang terdampak, trombosis, dan pendarahan yang dapat berpotensi fatal. (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

 

Dampak Negatif Sering Begadang, Semangat Kerja Menurun

Dampak Negatif Sering Begadang, Semangat Kerja Menurun

Akurasi.id – Kalau membahas tentang begadang, sebenarnya tidak apa-apa untuk dilakukan, asal jika memang perlu saja. Misalnya, untuk menyelesaikan pekerjaan yang diburu deadline, atau menyelesaikan tugas yang mesti dikumpulkan keesokan paginya. Namun apabila keseringan, dampak negatif sering begadang akan bermunculan.

Karena, kalau sering-sering dilakukan atau bahkan menjadi kebiasaan setiap hari, begadang justru akan menimbulkan efek negatif yang merugikan dirimu sendiri dan menyulitkan hidupmu.

Contoh beberapa dampak negatif sering begadang ada dalam pembahasan berikut ini, pastikan menyimaknya baik-baik, ya! Dilansir dari idntimes.com, Jumat (17/09/2021).

  1. Manajemen waktumu buruk karena sering bangun kesiangan

Efek negatifnya kalau sering begadang ialah pengaturan waktumu menjadi sangat buruk, karena pasti sulit untuk bangun pagi dan akibatnya jadi selalu kesiangan.

Kalau sudah seperti ini maka dampaknya bisa ke banyak hal, mulai dari membuatmu terlambat datang ke sekolah atau kerja, hingga melewatkan jam janji temu yang sudah diatur.

Kamu jadi gak bisa mengatur waktu dengan baik, bahkan orang-orang di sekitarmu bisa saja merasa kesal dengan sifatmu itu.

  1. Gak semangat kerja karena selalu mengantuk

Sering begadang juga bisa menimbulkan efek negatif, berupa gangguan saat kamu bekerja, yang mana jadi tidak bersemangat karena terus merasa mengantuk. Sebab, waktu malam hari yang mestinya digunakan untuk istirahat, malah kamu gunakan untuk begadang.

Akibatnya, kamu pun jadi kurang istirahat. Selain mengantuk, tubuhmu juga pasti tidak prima untuk bekerja dengan maksimal. Bahaya banget kalau hal ini terus dilakukan, karena bisa-bisa, malah mengganggu kinerjamu.

  1. Kurangnya energi untuk berkegiatan

Kurangnya energi untuk melakukan kegiatan secara maksimal bisa jadi salah satu efek negatif begadang. Meski kelihatannya sepele, tapi sebenarnya kurang tidur itu efeknya besar sekali, lho.

Kebanyakan begadang membuatmu menjadi malas untuk melakukan apa-apa, yang akhirnya malah menunda-nunda. Kalau dipaksakan pun, apa yang kamu lakukan nantinya juga gak bakal memberikan hasil maksimal.

  1. Kurang istirahat membuatmu jadi mudah sakit

Keempat, kalau sering begadang dan kurang istirahat tentunya ketahanan tubuhmu menjadi menurun dan membuatmu jadi mudah terserang penyakit. Hal itu karena kamu sendiri tidak beristirahat dengan cukup, namun tetap memakai energi terlalu banyak setiap harinya.

Karena kamu itu manusia yang membutuhkan istirahat, bukan robot yang bisa aktif terus menerus. Jadi, kalau gak mau gampang sakit, jangan begadang kalau gak benar-benar perlu, dan aturlah waktu tidurmu agar mencukupi yang dibutuhkan tubuhmu, ya.

  1. Menimbulkan masalah pada kulit wajah

Gak hanya bikin tatanan hidupmu berantakan, sering begadang juga bakal berpengaruh pada kondisi kulitmu, lho. Terutama pada perempuan yang tingkat sensitifitas kulitnya lebih tinggi. Yang mana kalau sering begadang, bisa membuat kulitmu jadi terlihat kusam, kering, timbul lingkaran hitam di bawah mata, hingga tumbuhnya jerawat wajah.

Jadi, kalau tidak mau kulitmu rusak gara-gara begadang, tidurlah dengan cukup! Supaya keuanganmu juga gak dibuat kacau untuk membeli perawatan kulit dan wajah yang rusak karena begadang.

Begadang tentu boleh saja asal dilakukan karena memang perlu. Tapi, kamu pasti gak mau, kan, kalau sampai mengalami efek negatifnya yang seperti di atas tadi. Jadi, cukupkan waktu istirahatmu demi hidup yang baik! (*)

Editor: Yusva Alam

 

 

Bahan Alami Mengencerkan dan Mengeluarkan Dahak

Bahan Alami Mengencerkan dan Mengeluarkan Dahak

Akurasi.id – Dahak adalah sesuatu yang terasa kental dan lengket di belakang tenggorokan. Sebenarnya, selaput lendir memproduksi dahak sepanjang waktu guna melindungi sistem pernapasan. Namun, saat sakit, dahak ini terasa mengental dan mengganggu. Mau tahu cara mengencerkan dan mengeluarkan dahak?

Lendir memiliki sifat yang lengket dan memerangkap debu, alergen, dan virus. Saat kamu sedang sakit, dahak terasa sangat kental karena menjebak zat asing. Kadang, adanya dahak membuat kita merasa tidak nyaman sehingga kita merasa perlu mengeluarkannya.

Nah, untuk mengencerkan dan mengeluarkan dahak, kamu bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang dapat kamu temukan di sekitarmu. Apa saja? Intip di bawah ini! Dilansir dari idntimes.com, Kamis (16/09/2021).

  1. Air hangat

Menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat membantu mengencerkan dahak, membuatnya lebih mudah dikeluarkan saat batuk. Menurut studi dalam jurnal Rhinology tahun 2008, minuman hangat bermanfaat untuk mengatasi bersin, batuk yang mengganggu, sakit tenggorokan, dan kedinginan.

Cobalah memperbanyak minum air hangat saat batuk atau merasa ketidaknyamanan di tenggorokan. Pilihan cairan baik lainnya adalah kaldu hangat, air jeruk nipis hangat, atau teh hangat tanpa gula.

  1. Madu

Madu adalah obat rumahan yang populer untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Ditambah, penelitian menunjukkan bahwa madu memiliki sifat antivirus dan antibakteri.

Sebuah studi dalam jurnal Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine tahun 2007 menguji efek madu soba pada infeksi saluran pernapasan atas pada anak-anak. Pada penelitian itu, para orangtua melaporkan bahwa madu memberikan manfaat terbaik untuk mengatasi gejala, dibandingkan dengan pengobatan standar atau tanpa pengobatan.

Untuk mengatasi batuk, kamu dapat mengonsumsi satu sendok makan madu setiap 3 sampai 4 jam, sampai gejalanya mereda. Namun, ingatlah bahwa madu tidak cocok untuk bayi di bawah usia 12 bulan.

  1. Air garam hangat

Berkumur dengan air garam hangat dapat mengencerkan dahak di tenggorokan dan meredakan batuk, menurut laman Medical News Today. Buat larutan air garam dengan menambahkan satu sendok teh garam ke dalam satu gelas air hangat.

Gunakan campuran ini untuk berkumur dan biarkan di bagian belakang tenggorokan selama beberapa saat. Lakukan beberapa kali sehari sesuai kebutuhan.

  1. Thyme

Thyme memiliki sifat antimikroba sekaligus dapat membantu mengencerkan dahak. Bahkan, seperti dijelaskan di laman Byrdiethyme telah lama digunakan untuk mengobati batuk dan infeksi saluran pernapasan atas.

Untuk mendapatkan manfaat ini, kamu bisa membuat teh dari daun thyme. Tambahkan juga lemon segar dan madu untuk menambah rasa. Minum beberapa kali sehari sampai gejala mereda.

  1. Minyak eucalyptus

Menggunakan minyak esensial eucalyptus dapat membantu mengencerkan dahak dan mengeluarkannya. Dilansir Healthlineeucalyptus bekerja dengan membantu mengencerkan lendir, sehingga dapat dikeluarkan dengan lebih mudah. Jika kamu mengalami batuk yang mengganggu, minyak esensial eucalyptus dapat meredakannya.

Untuk mendapatkan manfaat ini, kamu bisa membeli minyak esensial eucalyptus yang banyak tersedia di pasaran. Gunakan dengan cara menghirup uapnya melalui diffuser atau menggunakan balsam yang mengandung bahan ini. Namun, bicarakan terlebih dahulu dengan dokter jika kamu ingin menggunakannya pada anak-anak.

  1. Bawang putih

Bawang putih adalah salah satu bahan pereda batuk yang baik. Ini karena rute utama ekskresi minyak atsiri bawang putih adalah melalui paru-paru, mengutip Byrdie.

Untuk mendapatkan manfaat ini, kamu bisa menambahkan bawang putih mentah ke saus salad, bahan makanan lainnya, atau dicampurkan ke dalam smoothie. Smoothie yang terdiri dari sayuran hijau, jahe, dan bawang putih adalah kombo yang ampuh untuk memperkuat kekebalan tubuh dan mengatasi dahak yang mengganggu.

  1. Jahe

Jahe memiliki sifat terapeutik yang kuat, karenanya bahan ini sering digunakan untuk mengobati batuk, pilek, hingga hidung tersumbat.

Jahe membantu meredakan batuk dan menenangkan saluran udara, sambil mengeluarkan lendir yang membandel. Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology tahun 2013 menunjukkan bahwa senyawa tertentu yang dimurnikan di dalam akar jahe dapat mengendurkan otot-otot di saluran udara.

Kamu bisa mengonsumsi jahe mentah atau bersama dengan madu untuk efek yang lebih kuat. Caranya, masukkan satu sendok teh parutan jahe dan dua sendok makan madu dengan satu gelas air hangat. Minum dua kali per hari selama beberapa hari.

Pada dasarnya, dahak bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan. Dengan menggunakan bahan-bahan alami di atas, dahak akan lebih mudah dikeluarkan dan kamu akan kembali merasa nyaman. Jika kondisi tidak segera membaik, segera hubungi dokter, ya. (*)

Editor: Yusva Alam