6 Penyebab Sering Cepat Lapar walau Sudah Makan

6 Penyebab Sering Cepat Lapar walau Sudah Makan

Akurasi.id – Lapar adalah salah satu isyarat saat tubuh membutuhkan asupan makanan. Ini terjadi secara alami dan wajar. Namun, bagaimana jika kamu sering cepat lapar walau sudah makan? Apa penyebabnya?

Meskipun tidak terjadi pada hampir semua orang, tetapi kita tetap patut curiga karena mungkin saja ada masalah yang mendasarinya. Misalnya bisa menandakan gangguan kesehatan yang serius seperti diabetes, hepatitis, dan gangguan ginjal.

Dilansir dari laman idntimes.com, Selasa (30/08/2021), Inilah beberapa kemungkinan penyebab kamu sering cepat lapar walau sebenarnya sudah makan.

  1. Kurang tidur

Aktivitas yang padat membuat tubuh kita membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup. Akan tetapi, beberapa orang cukup kesulitan untuk tidur yang cukup karena berbagai alasan. Padahal, tidur cukup juga dikaitkan dengan faktor dalam mengendalikan nafsu makan, lo!

Menurut sebuah laporan berjudul “Impact of sleep and sleep loss on glucose homeostasis and appetite regulation” yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine Clinics tahun 2008, dijelaskan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan gangguan metabolisme glukosa dan peningkatan kadar insulin yang dapat meningkatkan risiko perkembangan diabetes.

Kurang tidur juga dikaitkan dengan perubahan hormon pengatur nafsu makan, leptin (hormon kenyang) dan grelin (hormon lapar), perubahan ini akan menunjukkan peningkatan nafsu makan yang dapat menyebabkan peningkatan asupan makanan dan penambahan berat badan.

  1. Kurang asupan serat

Mengonsumsi makanan dengan serat tinggi mampu membantu kita untuk merasa kenyang lebih lama. Ini karena makanan berserat tinggi memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Karena itu, makanan berserat cocok untuk dikonsumsi saat sedang diet untuk menurunkan berat badan.

Kemampuan serat untuk menurunkan berat badan atau mengurangi kenaikan berat badan dapat memengaruhi dalam beberapa cara. Pertama, saat difermentasi di usus besar, serat mampu menghasilkan glucagon like peptide 1 dan peptide YY, yakni hormon yang berperan memicu rasa kenyang. Kedua, serat secara signifikan dapat menurunkan asupan energi.

  1. Tidak minum cukup air

Kita mungkin selalu lapar jika tidak meminum air yang cukup. Itu karena air memiliki sifat yang mampu mengurangi nafsu makan. Selain itu, kita juga mungkin salah mengira rasa haus sebagai rasa lapar. Air putih cukup berpotensi mengurangi nafsu makan bila dikonsumsi beberapa menit sebelum makan.

Menurut sebuah laporan dalam jurnal European Journal of Nutrition tahun 2015, dijelaskan bahwa minum 1-2 gelas air 30 menit sebelum makan terbukti dapat mengurangi asupan energi dan penurunan asupan kalori.

  1. Makan sambil menatap layar

Saat aktivitas cukup padat, kita sering kali terlalu fokus pada pekerjaan yang sedang kita kerjakan. Bahkan, beberapa kali harus kita makan sambil melakukan aktivitas lainnya seperti menatap layar komputer atau gadget.

Meskipun melakukan beberapa hal bersamaan bisa lebih efisien, tetapi makan sambil melakukan aktivitas lain bisa meningkatkan nafsu makan dan asupan kalori. Alasan utamanya karena makan sambil melakukan aktivitas lain membuat kesadaran kita tentang berapa banyak makanan yang dikonsumsi jadi berkurang.

Menurut sebuah laporan dalam jurnal The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2013, makan dengan penuh perhatian dapat membantu seseorang untuk membatasi asupan makanan tanpa harus menahan asupannya. Ini mungkin sangat berguna bagi individu yang berusaha mempertahankan penurunan berat badan.

  1. Mengalami stres

Saat sedang stres, sering kali kita mengalami peningkatan nafsu makan, terutama pada makanan dengan kalori dan gula yang tinggi. Dilansir Harvard Health Publishing, kenaikan berat badan terkait stres terjadi akibat insulin dan tingkat kortisol yang tinggi. Efeknya, kita akan cenderung memakan makanan tinggi lemak dan manis secara berlebihan.

Setelah dicerna, makanan yang mengandung lemak dan gula memiliki efek umpan balik yang meredam respons dan emosi terkait stres. Ini karena adanya peningkatan insulin, kortisol, dan pelepasan hormon grelin.

  1. Makan terlalu cepat

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki kebiasaan makan dengan cepat memiliki nafsu makan yang lebih besar dan berlebihan, dibandingkan dengan mereka yang makan lebih lambat.

Dilansir Cleveland Clinic, saat kita makan, sinyal lapar harus berpindah dari usus ke otak kita. Sementara itu, otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mematikan keinginan makanan.

Jika seseorang mengonsumsi lebih banyak makanan dalam 20 menit sebelum mendapatkan sinyal kenyang, itu artinya ia makan berlebihan dan merasa sangat kenyang dan tidak nyaman.

Itulah beberapa penyebab kenapa seseorang bisa sering cepat lapar walau sudah makan. Istilah medis untuk kelaparan ekstrem seperti ini adalah polifagia. Jika kamu merasa lebih sering lapar, sebaiknya segera temui dokter untuk konsultasi dan mendapat penanganan lebih lanjut. (*)

Editor: Yusva Alam

Ilustrasi perawatan oleh dokter gigi (pexels.com/ Evelina Zhu)

Apakah Karang Gigi Berbahaya Bagi Kesehatan?

Akurasi.id – Laporan dalam jurnal Oceana Biomedicina tahun 2019 menyebut bahwa prevalensi masyarakat Indonesia yang memiliki jaringan periodontal tidak sehat masih sangat tinggi, yaitu sekitar 95 persen, dan 70 persennya terjadi pada kelompok usia di atas 30 tahun atau kelompok usia dewasa. Apakah karang gigi berbahaya?

Salah satu penyebab penyakit periodontal adalah adanya karang gigi. Karang gigi ini menjadi faktor pendukung plak dalam menginfeksi dan menyebabkan jaringan periodontal mengalami peradangan. Jadi, apakah sebenarnya karang gigi itu dan apakah karang gigi berbahaya? Ini penjelasannya dilansir dari laman idntimes.com, Senin (30/08/2021).

  1. Pengertian karang gigi

Karang gigi atau yang dikenal dalam bidang kedokteran gigi sebagai dental calculus atau dental tartar merupakan akumulasi plak gigi yang terkalsifikasi dan mengeras.

Plak gigi sendiri merupakan lapisan tipis dan lunak yang terbentuk dari sisa-sisa makanan dan bakteri yang melekat pada gigi. Sementara itu, karang gigi cenderung keras, padat, melekat kuat pada gigi, berwarna kuning kecokelatan hingga cokelat gelap, serta sulit untuk dihilangkan dengan sikat gigi.

Karang gigi dapat terakumulasi pada supragingiva dan subgingiva. Karang gigi supragingiva berada menutupi gusi dan gigi, sehingga mudah terlihat pada rongga mulut. Sementara itu, karang gigi subgingiva berada di dalam antara gigi dan gusi sehingga tidak terlihat dan diperlukan alat untuk mendeteksinya.

  1. Penyebab terbentuknya karang gigi

Penyebab utama terbentuknya karang gigi adalah kurang rutinnya menyikat gigi dan menjaga kebersihan rongga mulut, sehingga akan terjadi akumulasi plak.

Ketika seseorang jarang menyikat gigi, plak akan bertahan lama pada gigi karena sifatnya yang lengket. Kemudian, seiring berjalannya waktu, mineral yang berasal dari saliva atau air liur secara kimiawi akan berikatan dengan plak dan terkalsifikasi membentuk karang gigi.

  1. Akibat yang ditimbulkan dari karang gigi

Karang gigi yang terbentuk dan menumpuk pada gigi dapat menimbulkan peradangan gusi atau gingivitis. Peradangan ini jika berlangsung lama akan berlanjut menjadi peradangan jaringan periodontal atau periodontitis.

Peradangan jaringan periodontal tersebut akan memengaruhi kegoyangan gigi bahkan lepasnya gigi dari soketnya. Selain itu, terjadinya penyakit periodontal yang disebabkan karang gigi juga dapat mengakibatkan penyakit lain seperti penyakit jantung dan gangguan kehamilan. Dampaknya serius, bukan?

Peradangan yang terjadi pada gusi maupun jaringan periodontal muncul akibat kontur karang gigi yang kasar dan menyebabkan bakteri dan plak mudah menempel, sehingga menginfeksi jaringan periodontal.

Selain itu, adanya penumpukan karang gigi juga menekan gusi, sehingga batas gusi akan turun dan bakteri akan mudah masuk ke dalam jaringan periodontal.

  1. Penanganan karang gigi

Dilansir Healthline, satu-satunya cara untuk menghilangkan karang gigi adalah dengan scaling. Biasanya tindakan scaling ini juga dilanjutkan dengan tindakan root planing. Tindakan scaling-root planing ini hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi karena membutuhkan keahlian dan peralatan khusus.

Tindakan scaling bertujuan untuk menghilangkan segala deposit pada gigi, termasuk kalkulus, sehingga peradangan pada gusi dapat berkurang dan sembuh. Sementara itu, root planing sendiri bertujuan untuk menghaluskan permukaan akar gigi dari sisa-sisa kalkulus. Scaling-root planing biasanya membutuhkan beberapa kali kunjungan ke dokter gigi, tergantung keparahan peradangan yang dialami.

  1. Cara mencegah terbentuknya karang gigi

Jalan terbaik dan termudah untuk menghindari terbentuknya karang gigi adalah dengan rutin menyikat gigi. Menyikat gigi minimal dua kali sehari setelah makan dan sebelum tidur akan sangat berdampak besar dalam mengurangi plak gigi, yang merupakan faktor awal terbentuknya karang gigi dan peradangan gusi serta jaringan periodontal.

Selain itu, kegiatan menjaga oral hygiene seperti menggunakan dental floss dan obat kumur juga dapat mencegah terbentuknya karang gigi.

Menjaga kesehatan gigi dan mulut secara rutin dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit di rongga mulut kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mulai membangun kebiasaan menyikat gigi dan juga rutin mengunjungi dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali sedini mungkin. (*)

Editor: Yusva Alam

Begini Fakta dan Cara Menghilangkan Cegukan

Begini Fakta dan Cara Menghilangkan Cegukan

Akurasi.id – Cegukan merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengeluarkan bunyi “hik” tanpa disengaja, yang dapat berlangsung dalam hitungan detik atau menit (sementara) atau dapat juga berlangsung hingga berjam-jam lamanya sampai berhari-hari. Begini cara menghilangkan cegukan.

Cegukan sendiri bisa dialami dari mulai bayi, anak-anak sampai orang dewasa. Cegukan sering kali membuat kita tidak nyaman karena datangnya secara tiba-tiba.

Banyak hal yang dapat menyebabkan kita cegukan, inilah beberapa penyebab dan cara menghilangkan cegukan yang efektif dengan segera seperti yang ada di bawah ini. Yuk, baca selengkapnya! Dilansir dari idntimes.com, Sabtu (28/08/2021).

  1. Kontraksi otot diafragma yang abnormal menyebabkan munculnya suara “hik” saat cegukan

Seperti yang kita ketahui, diafragma memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan manusia. Cegukan terjadi akibat otot diafragma, otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut.

Saat cegukan, otot diafrgama secara tiba-tiba berkontraksi, menyebabkan udara menjadi sangat cepat masuk ke paru-paru, sehingga menjadikan katup saluran pernapasan tertutup dan menghasilkan suara “hik.”

  1. Beberapa penyakit dapat mengakibatkan cegukan

Menurut seorang dokter di California, kondisi gangguan pada kantong empedu, emboli paru dan tumor bisa menjadi salah satu pemicu cegukan.

Penyebab toksik atau metabolik, seperti anestesi atau uremia, yang hubungannya dekat dengan gagal ginjal, dapat juga menjadi salah satu penyebab cegukannya seseorang.

  1. Penyebab lain cegukan yang harus kamu ketahui juga

Makan dengan porsi berlebihan, yang menyebabkan kondisi perut terlalu penuh menampung makanan, bisa menyebabkan cegukan.

Penyebab lain dari cegukan adalah merokok, banyak mengonsumsi alkohol, stres emosional atau terlalu senang dan perubahan suhu yang terlalu cepat.

  1. Durasi terjadinya cegukan

Secara umum, cegukan bisa dengan cepat diatasi, hanya dalam hitungan beberapa menit. Namun, ternyata cegukan bisa juga lho berlangsung hingga 48 jam lamanya, bahkan berhari-hari.

Cegukan yang terlalu lama dapat menyebabkan kurang tidur, berat badan turun dan kelelahan. Jika mengalami cegukan dalam kurun waktu yang cukup lama, maka harus segera periksa ke dokter, karena dikhawatirkan terjangkit suatu penyakit.

  1. Cara menghilangkan cegukan yang pertama: bernapas dengan kantong plastik atau kertas

Memilih cara ini untuk mengantisipasi cegukan sama seperti bernapas biasa, bedanya hanya terletak menggunakan kantong plastik atau kertas.

Tujuannya sama, dengan menahan nafas, yaitu untuk meningkatkan kadar karbondioksida yang ada di dalam tubuh. Karena dengan cara ini, kalian akan menghirup kembali karbondioksida yang telah di keluarkan.

  1. Cara menghilangkan cegukan yang kedua: meminum perasan jeruk nipis

Kandungan vitamin C dalam jeruk nipis sangat tinggi. Hal ini bisa dimanfaatkan saat cegukan. Caranya adalah memeras jeruk nipis langsung di mulut. Khasiatnya sangat dipercaya bisa menghilangkan gangguan pada saraf vagus.

  1. Cara menghilangkan cegukan yang ketiga: pengobatan jalur medis untuk cegukan yang berkepanjangan

Cara medis dapat ditempuh jika melalui cara sederhana tidak berhasil dan terjadi lebih dari semingguan. Kamu bisa mencoba akupunktur, terapi pernapasan khusus atau mengkonsumsi obat seperti chlorpromazinemetoclopramide arau baclofen.

Demikianlah penjelasan mengenai penyebab dan cara menghilangkan cegukan dengan cepat dan efektif dan beberapa penyebabnya.

Tips atau metode ini dapat membantu kalian jika nanti sewaktu-waktu kalian mengalami cegukan, baik periode yang sebentar ataupun berkepanjangan. Semoga bermanfaat. (*)

Editor: Yusva Alam

Kenali 7 Penyakit Jantung Paling Sering Terjadi

Kenali 7 Penyakit Jantung Paling Sering Terjadi

Akurasi.id – Penyakit yang menyerang jantung adalah salah satu penyakit yang paling dikhawatirkan oleh masyarakat. Bagaimana tidak, ia mengancam organ paling krusial di tubuh kita. Sekali saja serangan datang, nyawa menjadi taruhannya. Berikut jenis penyakit jantung paling sering terjadi.

Kebanyakan orang menyebutnya sebagai penyakit jantung atau kardiovaskuler. Padahal sebenarnya terdapat berbagai macam jenis dari penyakit tersebut. Namun benar bahwa pada umumnya dampak yang ditimbulkan sama-sama parah.

Berikut ini tujuh jenis kelainan penyakit jantung yang paling sering terjadi beserta dengan penjelasannya. Cek selengkapnya di bawah ini ya! Dilansir dari idntimes.com, Jumat (27/08/2021).

  1. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner adalah jenis kelainan yang paling umum terjadi. Data dari Center for Disease Control and Prevention menunjukkan bahwa setidaknya 370 ribu orang meninggal karenanya setiap tahun.

Kelainan ini terjadi karena adanya penyempitan atau bahkan penutupan pembuluh darah koroner. Akhirnya, aliran darah kaya oksigen ke otot jantung pun terganggu. Penyempitan biasanya disebabkan oleh plak yang mengandung kolesterol. Jika hal ini dibiarkan terus terjadi, serangan jantung akan sulit untuk dihindari.

  1. Gagal jantung

Nama gagal jantung sendiri sering kali membuat orang ngeri. Sebenarnya hal ini bukan berarti jantung kita gagal atau tidak bekerja. Namun gagal jantung terjadi ketika organ tersebut tidak bisa memompa darah dengan maksimal.

Dampaknya, air dan garam di dalam pembuluh pun menumpuk sehingga napas kita menjadi pendek-pendek. Kondisi seperti jantung koroner dan tekanan darah membuat seseorang lebih rentan mengalami gagal jantung. American Heart Association memprediksi di tahun 2030 nanti, jumlah penderita penyakit ini meningkat sebanyak 46 persen.

  1. Penyakit katup jantung

Kamu pasti pernah memelajari bahwa jantung manusia terdiri dari empat ruangan. Di antara setiap ruang, terdapat empat katup yang berfungsi menyekat dan menyalurkan darah ke dalam atau ke luar jantung.

Ternyata katup tersebut juga bisa mengalami gangguan. Ketika mereka tidak bisa menutup dengan rapat, aliran darah pun tidak bisa berjalan dengan normal. Dampaknya, penderita akan mengalami sesak napas, dada terasa sakit, pening, dan pembengkakan pada kaki serta perut. Namun sering kali, penyakit ini tidak menimbulkan gejala karena terjadi secara perlahan.

  1. Penyakit jantung bawaan

Berbeda dengan kelainan lain yang biasanya disebabkan oleh gaya hidup, penyakit ini biasanya dibawa penderitanya sejak lahir. Pada umumnya disebabkan oleh adanya ketidaknormalan kondisi jantung.

Data dari WebMD menunjukkan bahwa setidaknya delapan dari seribu anak mengalaminya. Sering kali gejala tidak akan tampak sampai si penderita beranjak dewasa. Biasanya kondisi ini mengakibatkan bocornya ruang atau sekat jantung.

  1. Aritmia

Tahukah kamu berapa kali jantung kita berdetak dalam sehari? Dalam semenit saja, detak jantung kita mencapai 60 hingga 100 kali. Jadi dalam waktu 24 jam, organ menakjubkan tersebut menghasilkan denyutan  hingga 100.000 kali.

Kamu harus bersyukur jika keadaan tersebut berlaku padamu. Sebagian orang mengalami ketidaknormalan detak jantung atau yang sering disebut sebagai aritmia. Detakan yang dihasilkan bisa lebih cepat atau lebih lambat.

Medical News Today mengatakan bahwa aritmia terjadi karena impuls elektrik di dalam jantung yang mengatur detakan tidak bekerja dengan baik. Ketidaknormalan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

  1. Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah penyakit yang ditunjukkan dengan adanya kelainan pada otot jantung atau miokardium. Penderitanya mengalami pembengkakan otot sehingga jantung terlihat lebih besar daripada ukuran normalnya. Kondisi ini pada akhirnya akan membuat organ tersebut kesulitan memompa darah.

Menurut jurnal medis dari AHA Journals tahun 2017, kardiomiopati akan mengakibatkan penderitanya mengalami gagal jantung. Kondisi yang menyebabkannya adalah diabetes, hipertensi, obesitas, dan infeksi.

  1. Kelainan aorta

Aorta adalah pembuluh arteri terbesar yang terletak di dekat jantung. Ia berfungsi untuk mendistribusikan darah bersih ke seluruh tubuh. Ketika terdapat kelainan padanya, pembuluh tersebut dapat sobek atau membesar. Dalam kondisi yang parah, ia akan pecah.

Studi dari Hopkins Medicine mengatakan bahwa terdapat berbagai keadaan yang menyebabkannya, mulai dari hipertensi, faktor genetis, cedera, dan atosklerosis (arteri yang mengeras). Orang yang menderitanya harus segera mendapatkan penanganan dari dokter.

Ternyata selama ini yang kita sebut sebagai ‘penyakit jantung’ itu ada berbagai jenis ya. Dengan mengetahui informasi ini, mulai dari sekarang kita bisa lebih spesifik ketika menyebutnya. (*)

Editor: Yusva Alam

5 Langkah Memulai Olahraga buat Pemula

5 Langkah Memulai Olahraga buat Pemula

Akurasi.id – Mumpung lagi banyak beraktivitas di rumah, kamu bisa memanfaatkan untuk berolahraga. Siapa tahu kelar pandemik badan kamu jadi lebih sehat dan punya berat ideal. Namun, namanya memulai pasti sulit, terlebih buat kamu yang jarang olahraga. Coba cek kembali kapan kamu terakhir berolahraga? Nah berikut langkah memulai olahraga bagi yang jarang atau tidak pernah berolahraga.

Buat yang sudah lama gak olahraga, coba terapkan lima langkah memulai olahraga di bawah ini sebelum memulainya. Coba dengan rutin dan semoga bisa jadi kebiasaan positif! Dilansir dari laman idntimes.com, Kamis (26/08/2021).

  1. Kumpulkan niat

Ini dia yang paling utama. Kalau gak niat, semua yang dilakukan akan sia-sia. Kumpulkan niat dan cari tahu apa yang kamu inginkan dan kondisimu. Misalnya, jika kamu gampang pusing dengan jenis olahraga lompat-lompat, pilih sesuai kondisi.

Niatkan untuk memulai olahraga kapan saja dan senyaman kamu, misalnya gak harus outdoor dan pagi hari. Kamu bisa memulai kapan saja saat menginginkan, misal sebelum tidur atau pas siang hari.

  1. Mulai dari yang ringan

Jika berencana olahraga di rumah, gak usah nyontek dari video-video yang diperuntukkan buat profesional. Pilih yang nyaman dan sesuai yang kamu mau. Kamu gak perlu di awal olahraga langsung memilih jenis gerakan kompleks.

Akhirnya hal ini justru akan menyulitkanmu dan bikin kapok. Gerakan low impact bisa kamu pilih untuk latihan awal. Pelajari juga gerakan dengan benar biar gak bikin cedera otot.

  1. Awali dengan pemanasan

Jangan lupakan pemanasan. Hal tersebut penting agar otot-ototmu gak kaget ketika diajak untuk berolahraga. Untuk gerakan pemanasan juga bisa dicek di berbagai video gratis di YouTube.

Waktu untuk pemanasan umumnya gak lama dan gerakannya cenderung ringan. Dengan melakukan pemanasan, badan akan lebih siap diajak untuk berolahraga.

  1. Kenakan pakaian yang nyaman

Memang lebih baik mengenakan pakaian olahraga. Namun, jika kamu belum memilikinya, bukan jadi alasan buat gak workout. Kamu bisa mengenakan pakaian yang pas di badan dan tidak longgar karena akan menghalangi gerakan olahraga. Pakai jenis kain yang menyerap keringat.

Jika kamu sudah punya pakaian olahraga, kenakan yang sesuai dengan ukuran badanmu dan yang gak mengganggu aktivitas. Hindari memilih pakaian yang terlalu ketat karena bikin gak nyaman. Sebaliknya, pilih pakaian bersifat stretch.

  1. Pilih olahraga dengan waktu yang pendek

Jangan langsung pilih olahraga yang berdurasi 1 jam buat mengawali workout. Pilih durasi pendek, misalnya 10 atau 15 menit dan gerakan ringan. Dari situ, kamu bisa mengukur kekuatan tubuhmu. Jika kuat, kamu bisa lanjutkan olahraga serupa selama beberapa waktu, kemudian tingkatkan ke level berikutnya.

Biasakan dulu dengan rutinitas olahragamu baru tingkatkan waktu dan variasinya. Orang yang sudah profesional toh pasti juga mengawalinya dari gak bisa dulu, bukan?

Yang terpenting dari olahraga adalah agak badan lebih kuat, bukan sekadar kurus saja. Jika kamu pengin mendapatkan bonus berat badan berkurang, imbangi dengan pola makan rendah kalori. Percuma olahraga kalau makanmu masih sembarangan. (*)

Editor: Yusva Alam

Ini 5 Manfaat Berjemur Pagi Hari

Ini 5 Manfaat Berjemur Pagi Hari

Akurasi.id – Salah satu cara yang bisa kalian lakukan agar tetap sehat di masa pandemi ini adalah dengan berjemur di pagi hari. Mau tau manfaat berjemur pagi hari?

Nah, ternyata berjemur di pagi hari ini memberikan beragam manfaat yang baik untuk tubuh, lho. Apa saja manfaat berjemur pagi hari untuk kesehatan tubuh? Simak ulasannya berikut ini. Dilansir dari idntimes.com, Rabu (25/08/2021).

  1. Mengurangi depresi

Dilansir dari Healthline, dengan kita rutin berjemur di pagi hari, maka resiko depresi dalam diri pun akan menurun, lho. Hal ini disebabkan karena cahaya matahari mampu menstimulus otak untuk memproduksi hormon serontonin.

Hormon serontonin merupakan salah satu hormon yang dapat memicu timbulnya perasaan tenang, senang, dan juga nyaman.

  1. Mendapatkan vitamin D yang baik untuk tubuh

Seperti kita ketahui, jika vitamin D merupakan salah satu vitamin yang terhitung sulit kita dapatkan dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Meskipun vitamin D bisa kita temukan dalam ikan maupun daging merah, namun jumlahnya pun masih kurang cukup banyak.

Oleh karenanya, sumber vitamin D terbaik bisa kita dapatkan dari sinar matahari. Vitamin D sendiri bermanfaat untuk menangkal berbagai macam penyakit.

  1. Meningkatkan imun tubuh

Mengutip dari jurnal BioMed Research International yang terbit pada tahun 2016 lalu. Jika kita rajin berjemur, imun dalam tubuh kita pun akan meningkat.

Hal ini dikarenakan sinar matahari pagi mengandung vitamin D, di mana untuk meningkatkan fungsi imun, maka perlu bantuan dari vitamin D untuk mengaktifkannya

  1. Meningkatkan kualitas tidur 

Siapa di sini yang sulit tidur dengan nyenyak? Eits, tidak perlu mahal-mahal untuk meningkatkan kualitas tidurmu, kok. Cukup dengan berjemur saja kalian akan mendapatkan manfaat yang luar biasa ini.

Menurut jurnal yang ditulis oleh seorang pskiatri di Iwaki City Medical Center bernama Keiko Ikemoto, disebutkan bahwa kebiasaan berjemur di pagi hari dapat membantu mengatur aktivitas biologis kita di dalam tubuh.

Karena ketika kita berjemur di pagi hari, maka otak kita akan melepaskan hormon melantonin dan meningkatkan produksi kortisol. Kortisol inilah yang membuat kita siap berkativitas seharian.

Nah, sebaliknya di malam hari otak akan memproduksi hormon melantonin yang akan membuat kita cepat mengantuk. Sehingga ritme tidur kita akan lebih teratur.

  1. Menguatkan tulang

Sudah pasti tahu, dong jika sinar matahari merupakan sumber vitamin D alami? Vitamin D ini ternyata juga berfungsi untuk menguatkan tulang kita, lho.

Tentunya, hal ini selaras dengan sebuah penelitian dari Harvard Medical School. Penelitian tersebut menyatakan, jika dua kunci utama tulang yang kuat adalah kalsium dan vitamin D. Vitamin D di sini berperan penting dalam proses penyerapan kalsium agar tulang kita kuat.

Itulah lima manfaat berjemur di pagi hari yang bisa kalian dapatkan. Sebelum berjemur, jangan lupa ya untuk menggunakan sun screen atau sun block terlebih dahulu, ya. Jangan lupa juga, jika berjemur di pagi hari ini cukup dilakukan selama 10 hingga 15 menit saja. (*)

Editor: Yusva Alam

 

Benarkah Melewatkan Sarapan Buruk bagi Kesehatan?

Benarkah Melewatkan Sarapan Buruk bagi Kesehatan?

Akurasi.id – Terdapat pro dan kontra terkait pentingnya sarapan. Banyak orang meyakini bahwa sarapan adalah waktu makan terpenting dalam sehari dan beberapa juga menganggap bahwa sarapan bisa membantu menurunkan berat badan. Namun benarkah melewatkan sarapan buruk bagi kesehatan?

Akan tetapi, di sisi lain ada juga yang menganggap bahwa sarapan sebenarnya tidak sepenting itu. Banyak orang yang tidak lapar atau tidak ingin makan pada pagi hari dan sarapan justru membuat pencernaan mereka jadi tidak nyaman.

Dilansir Healthline, panduan nutrisi sebenarnya masih menyarankan sarapan. Namun, banyak studi terbaru yang mulai mempertanyakan rekomendasi tersebut. Sebenarnya, apakah melewatkan sarapan buruk bagi kesehatan? Simak ulasan berikut untuk mengetahui faktanya.

  1. Kesehatan tidak hanya ditentukan lewat sarapan, karena banyak faktor lain yang berperan

Banyak studi yang mengatakan bahwa orang yang rutin sarapan pada umumnya memiliki pola hidup yang sehat. Mereka cenderung tidak mengalami berat badan berlebih atau obesitas, begitu pula dengan risiko penyakit kronis yang lebih rendah. Atas dasar ini, banyak ahli yang mengatakan bahwa sarapan mungkin memiliki manfaat kesehatan.

Namun, studi tersebut adalah studi observasional, artinya tidak bisa membuktikan hubungan sebab akibat. Penelitian memang menunjukkan bahwa orang yang sarapan memiliki kesehatan yang baik. Namun, studi tersebut tidak bisa membuktikan apakah sarapan adalah satu-satunya faktor penyebab.

Ahli menduga bahwa orang yang terbiasa sarapan memang memiliki keseluruhan pola hidup yang cenderung sehat. Misalnya, bisa jadi orang tersebut suka makan makanan yang tinggi serat mengandung nutrisi mikro lainnya. Sebaliknya, orang yang suka melewatkan sarapan bisa jadi punya kebiasaan buruk lainnya seperti merokok atau minum alkohol. Oleh karena itu, sebenarnya banyak faktor di luar sarapan yang memengaruhi.

  1. Sarapan tidak ada hubungannya dengan peningkatkan metabolisme tubuh

Banyak orang beranggapan bahwa sarapan bisa meningkatkan laju metabolisme. Sayangnya, ini adalah mitos. Metabolisme berhubungan dengan apa saja yang dimakan seharian, dan tidak berhubungan dengan waktu makan.

Studi mengatakan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam pembakaran kalori selama 24 jam pada orang yang terbiasa sarapan dan yang tidak. Terlepas dari kebiasaan sarapan atau tidak, tubuh akan membakar kalori dalam jumlah yang sama.

  1. Melewatkan sarapan tidak membuat berat badan naik

Anggapan ini berasal dari pemikiran bahwa orang yang melewatkan sarapan tentu merasa lebih lapar pada siang hari. Ini membuat seseorang makan siang lebih banyak. Memang terkesan masuk akal, ya. Namun, pernyataan ini sebenarnya belum didukung dengan cukup penelitian.

Faktanya, banyak studi yang membuktikan bahwa melewatkan sarapan justru mengurangi asupan kalori harian sampai sebanyak 400 kalori dari total kebutuhan.

Suatu studi yang dilakukan oleh Dhurandhar E, et al., yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2014 mengatakan bahwa tidak ada perbedaan berat badan antara kelompok orang yang sarapan dan yang tidak. Penelitian tersebut dilakukan selama 4 minggu pada 309 orang dengan obesitas.

  1. Melewatkan sarapan adalah bagian dari intermitten fastingdan memiliki manfaat kesehatan

Apakah kamu tahu metode diet intermittent fasting atau puasa berjangka? Metode diet ini biasanya dilakukan dengan menerapkan sistem 16:8, yang artinya puasa semalaman selam 16 jam dan periode makan selama 8 jam. Periode makan dalam sehari dilakukan di antara waktu makan siang hingga makan malam. Ini berarti seseorang harus melewatkan sarapan.

Banyak studi yang membuktikan bahwa intermittent fasting efektif dalam menurunkan asupan kalori harian, membantu penurunan berat badan, dan baik itu sistem metabolik.

Namun, perlu dicatat bahwa intermittent fasting tidak selalu baik atau bisa dilakukan semua orang. Ada orang yang merasakan manfaatnya, tetapi ada juga yang malah merasakan dampak negatif seperti pusing, lesu, hilang konsentrasi, dan penurunan gula darah.

  1. Sarapan adalah pilihan

Bukti yang jelas mengatakan bahwa tidak ada keistimewaan dari sarapan. Sarapan tidak menentukan status kesehatanmu. Yang terpenting adalah pola makan keseluruhan yang, dengan isi piring yang bergizi dan seimbang.

Pada akhirnya, sarapan adalah pilihan masing-masing orang. Jika kamu merasa lapar pada pagi hari, sarapan adalah pilihan yang cocok. Pilihlah makanan sehat yang tinggi protein untuk sarapanmu. Di sisi lain, jika kamu tidak biasa sarapan atau tidak merasa lapar pada pagi hari, tak perlu memaksakan diri untuk sarapan. Kalau kamu, tim sarapan atau tidak, nih? (*)

Editor: Yusva Alam

 

7 Fakta Badai Sitokin yang Dialami Deddy Corbuzier

7 Fakta Badai Sitokin yang Dialami Deddy Corbuzier

Akurasi.id – Sempat mengumumkan rehat dari media sosial pada 10 Agustus 2021 lalu, Deddy Corbuzier ternyata mengabarkan dirinya sempat positif COVID-19 dan mengalami kondisi kritis akibat badai sitokin. Ini diumumkannya lewat postingan di Instagram pribadinya pada hari Minggu (22/8/2021). Berikut fakta badai sitokin.

Ia menceritakan bagaimana infeksi virus corona SARS-CoV-2 hampir merenggut nyawanya karena badai sitokin, yang membuat paru-parunya rusak hingga 60 persen hanya dalam waktu dua hari.

Badai sitokin memang diketahui menjadi salah satu penyebab utama dari angka kematian pasien COVID-19. Apa itu badai sitokin? Apa bahayanya bagi pasien atau penyintas COVID-19? Fakta penting seputar kondisi berbahaya ini perlu kamu ketahui. Begini fakta badai sitokin dilansir dari laman idntimes.com, Senin (23/08/2021).

  1. Apa itu sitokin? Apa fungsinya bagi tubuh?

Sebelum mengetahui badai sitokin, mari kita kenali sitokin terlebih dahulu. Sitokin adalah senyawa glikoprotein kecil yang diproduksi sel tubuh. Sitokin meningkatkan berbagai fungsi tubuh, seperti proses pembiakan dan diferensiasi sel, aktivitas kelenjar autokrin, parakrin, dan endokrin, serta mengatur respons imun dan inflamasi.

Melansir News Medical, jenis-jenis sitokin yang paling umum adalah:

  • Interferon (IFN): terbagi menjadi tipe I (IFN-a and IFN-b) dan tipe 2 (IFN-g). Fungsi dari IFN adalah:
    • Mengatur sistem kekebalan bawaan terhadap virus dan senyawa patogen lainnya
    • Efek anti-proliferatif terhadap virus dan patogen lainnya
  • Interleukin: paling terkenal adalah IL-1. Fungsi dari interleukin adalah:
    • Mengatur diferensiasi dan aktivasi sel imun
    • Dapat memiliki efek pro- atau anti-inflamasi
  • Kemokin: famili terbesar dalam grup sitokin yang terkenal dengan CXC, CC, C, dan CX3C. Fungsi dari kemokin adalah:
    • Menarik sel atau organisme (chemoattractant)
    • Mengontrol pergerakan sel imun
    • Berkontribusi pada embriogenesis, perkembangan sistem kekebalan bawaan dan adaptif, serta metastasis kanker
  • Faktor Stimulasi Koloni (CSF): terbagi menjadi Granulosit CSF (G-CSF), Makrofag CSF (M-CSF), Granulosit-makrofag CSF (GM-CSF). CSF bertugas untuk memicu respons inflamasi pada tubuh
  • Faktor Nekrosis Tumor (TNF): terkenal dengan TNF-a, TNF adalah dalang di balik terjadinya badai sitokin. Produksi TNF berlebihan dapat menyebabkan inflamasi kronis dan penyakit autoimun

Intinya, sitokin adalah “pembawa pesan” (“κύτος” atau kytos yang berarti sel dan “κίνησις” atau kinesis yang berarti bergerak) antara sel imun. Bekerja sama dengan sel darah putih atau limfosit, sitokin akan bergerak menuju jaringan yang terinfeksi untuk membasmi virus dan senyawa patogen.

  1. Apa itu badai sitokin? Apa gejalanya?

Umumnya, badai sitokin adalah kondisi respons imun yang berlebihan, sehingga menimbulkan inflamasi dan komplikasi serius. Dalam keadaan normal, sitokin membantu tubuh mengatasi infeksi virus dan patogen. Namun, jika level sitokin tidak terkendali, maka inflamasi dalam tubuh tak terkendali.

Masalahnya, terkadang tubuh memproduksi terlalu banyak sitokin yang menyebabkan inflamasi, dan tidak cukup sitokin untuk menguranginya. Hal tersebut membuat sitokin inflamasi berada di luar kendali. Disebut juga sindrom pelepasan sitokin atau cytokines release syndrome (CTS), badai sitokin ditandai dengan kadar sitokin berlebihan dalam darah.

Badai sitokin menyebabkan inflamasi atau peradangan luar biasa pada tubuh. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan lima gejala utama yaitu kulit berubah kemerahan (rubor), pembengkakan (tumor), panas demam (calor), nyeri (dolor), dan menurunnya fungsi tubuh (functio laesa).

Melansir Verywell Health, beberapa gejala utama dari badai sitokin adalah:

  • Demam dan panas dingin
  • Letih dan lesu
  • Pembengkakan
  • Mual dan muntah
  • Nyeri otot dan persendian
  • Sakit kepala
  • Ruam
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Napas cepat
  • Kejang
  • Tremor
  • Kesulitan mengendalikan gerakan tubuh
  • Linglung dan halusinasi

Selain itu, tekanan darah yang sangat rendah (hipotensi) dan peningkatan pembekuan darah atau trombosis juga dianggap sebagai gejala badai sitokin parah. Hal ini menyebabkan jantung tak bisa memompa secara optimal. Akibatnya, badai sitokin merusak organ tubuh lain, hingga menyebabkan gagal organ dan kematian.

  1. Penyebab umum badai sitokin

Hingga saat ini, ilmuwan masih mencari tahu penyebab pasti dari badai sitokin yang kompleks. Beberapa penyebab yang saat ini yang diketahui meliputi faktor genetik, infeksi dan, autoimun.

Pertama, individu dengan sindrom genetik tertentu lebih rentan mengalami badai sitokin. Salah satunya adalah riwayat keturunan hemofagositik limfohistiositosis (HLH) yang menyerang sel imun tertentu. Oleh karena itu, individu dengan HLH biasa cenderung mengalami badai sitokin sebagai respons infeksi.

Kedua, jenis infeksi virus, bakteri, atau patogen tertentu dapat memicu badai sitokin. Salah satu yang paling umum adalah infeksi virus influenza A Inilah salah satu faktor yang menyebabkan angka kematian pada pandemi influenza 1918 meningkat pesat. Selain virus influenza, virus Epstein-Barr dan cytomegalovirus juga dapat menyebabkan badai sitokin.

Selain itu, individu dengan gangguan autoimun tertentu memiliki risiko lebih tinggi mengalami badai sitokin. Beberapa kasus badai sitokin ditemukan pada penyakit Still, juvenile idiopathic arthritis (JIA) sistemik, dan lupus.

Pada pasien autoimun, badai sitokin disebut dengan “sindrom aktivasi makrofag” atau macrophage activation syndrome. Keadaan ini dapat terjadi saat autoimun kambuh atau saat terjangkit infeksi lain.

Kemudian, badai sitokin juga dapat terjadi sebagai efek samping terapi medis. Salah satunya adalah terapi chimeric antigen receptor-T (CAR-T) untuk leukemia. Bukan hanya terapi medis, badai sitokin juga terjadi akibat situasi medis, seperti transplantasi organ, kanker, hingga gangguan sistem kekebalan seperti AIDS dan sepsis.

  1. COVID-19 dan badai sitokin

Pada pasien COVID-19, peningkatan produksi sitokin inflamasi (IFN-g, IL-1B, IL-6 dan IL-2, dan kemokin) umum terlihat. Oleh karena itu, badai sitokin adalah salah satu komplikasi mematikan yang dapat berujung pada kematian.

Saat strain virus corona baru (SARS-CoV-2) menginvasi paru-paru, kondisi ini memicu respons imun dan menarik sel imun ke wilayah tersebut untuk menyerang virus, sehingga menyebabkan inflamasi lokal. Akan tetapi, pada beberapa situasi, produksi sitokin berlebihan sehingga menyebabkan hiperinflamasi yang berakibat fatal.

Beberapa ilmuwan mengamati bahwa pasien COVID-19 yang dirawat di ICU memiliki tingkat CXCL10, CCL 2, dan TNF-a yang lebih tinggi, dibandingkan dengan pasien COVID-19 yang mengalami gejala yang lebih ringan dan tidak membutuhkan masuk ke ICU.

Dilansir WebMD, produksi sitokin pada pasien COVID-19 diketahui meningkat 50 kali. Oleh karena itu, badai sitokin diketahui sebagai salah satu penyebab utama acute respiratory distress syndrome (ARDS) yang membuat para pasien COVID-19 membutuhkan ventilator.

  1. ARDS, komplikasi serius akibat badai sitokin

ARDS adalah salah satu komplikasi yang menyebabkan kematian tinggi pada pasien COVID-19, diperkirakan hingga 40 persen. Ditandai dengan hipoksemia, ARDS disebabkan oleh kerusakan pada paru-paru yang diakibatkan oleh inflamasi pada membran alveolus kapiler.

ARDS menyebabkan cairan pada pembuluh darah paru-paru bocor. Paru-paru yang penuh dengan cairan tidak dapat memompa oksigen secara optimal, sehingga aliran darah dan tubuh kekurangan oksigen. Akibatnya, ARDS dapat menyebabkan hipoksia dan gagalnya fungsi organ vital seperti jantung dan otak, sehingga menyebabkan kematian.

Bukan hanya COVID-19, ARDS juga terdeteksi pada penyakit SARS, MERS, pneumonia, sepsis, dan pankreatitis. Selain itu, ARDS juga dapat terjadi akibat transfusi darah.

  1. Diagnosis badai sitokin

Diagnosis badai sitokin juga harus melibatkan kondisi medis penyerta. Jadi, selain sitokin, pemeriksaan meliputi genetik, autoimun, dan penyakit menular yang diderita. Selanjutnya, akan dilakukan berbagai tes medis.

Selain itu, pasien akan diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan indikator-indikator lain penyebab badai sitokin. Hal ini penting karena badai sitokin dapat memengaruhi begitu banyak sistem tubuh yang berbeda. Hipotensi ekstrem, demam, dan hipoksia tidak jarang dapat ditemukan.

Tes darah dasar dapat memberikan petunjuk mendalam mengenai kelainan pada pasien badai sitokin. Pasien badai sitokin kemungkinan besar menunjukkan kelainan seperti:

  • Penurunan jumlah sel imun
  • Peningkatan biomarker penyebab kerusakan ginjal atau hati
  • Peningkatan biomarker inflamasi seperti C-reactive protein (CRP)
  • Kelainan biomarker penyebab trombosis
  • Peningkatan protein feritin, umum terlibat dalam respons infeksi tubuh

Tes radiologi juga dapat memberikan petunjuk mengenai badai sitokin. Misalnya, tes rontgen toraks dapat menunjukkan kerusakan paru-paru akibat komplikasi badai sitokin yang terkait dengan COVID-19.

  1. Penanganan badai sitokin

Penting untuk merawat badai sitokin sebelum terlambat. Jika pasien mengalami gejala badai sitokin parah, seperti kesulitan bernapas, perawatan intensif sangat dibutuhkan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan meliputi:

  • Pemantauan tanda-tanda vital secara intensif
  • Dukungan ventilator
  • Pemberian cairan lewat infus
  • Pemantauan elektrolit
  • Hemodialisis

Dalam beberapa kasus, lebih mungkin untuk mengobati penyebab pasti badai sitokin. Contoh, jika badai sitokin disebabkan infeksi bakteri, maka antibiotik dapat membantu. Namun, dalam kebanyakan kasus, pendekatan lain terhadap badai sitokin diperlukan karena sistem imun terdiri dari bagian-bagian berbeda.

Pilihan terbaik kemungkinan besar tergantung pada penyebab spesifik badai sitokin. Selain itu, perawatan sedini mungkin dianggap amat penting untuk menanggulangi badai sitokin. Dengan tingkat keberhasilan variatif, dilansir Verywell Health, beberapa obat yang bisa diberikan untuk mengatasi badai sitokin antara lain:

  • Aspirin
  • Kortikosteroid untuk pasien badai sitokin dengan autoimun
  • Obat yang memengaruhi sistem imun, seperti siklosporin
  • Terapi biologis yang memblokir produksi sitokin tertentu
  • Pertukaran plasma (plasmapheresis)
  • Statin

Berbagai penelitian masih dilakukan untuk benar-benar memahami COVID-19 dan berbagai komplikasi yang bisa ditimbulkannya, termasuk badai sitokin.

Terdapat periode kritis selama 5-7 hari antara waktu diagnosis COVID-19 dan sindrom disfungsi multiorgan (MODS). Sekitar 80 persen membaik, 18 persen mengalami pneumonia akut, dan 2 persen meninggal dunia.

Beberapa terapi antiinflamasi tengah dikaji untuk mengobati badai sitokin pada pasien COVID-19. Untuk mengurangi efek badai sitokin, beberapa peneliti merekomendasikan imunoterapi setelah diagnosis badai sitokin. Beberapa imunoterapi yang disarankan adalah:

  • Menyalurkan antibodi dari plasma konvalesen penyintas COVID-19
  • Penghambat IFN
  • Penghambat oxidized phospholipid (OxPL)
  • Antagonis sphingosine-1-phosphate receptors 1 (S1P1)

Akan tetapi, studi klinis masih dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan opsi imunoterapi terhadap badai sitokin pada pasien COVID-19. Jadi, konsultasikan dengan ahlinya sebelum mengambil opsi tersebut.

Itulah beberapa fakta badai sitokin, salah satu komplikasi berpotensi bahaya bagi pasien COVID-19. Penanganan dini secara cepat dan tepat bisa meningkatkan peluang untuk pasien pulih dan selamat. (*)

Editor: Yusva Alam

10 Cara Menghilangkan Bau Badan Secara Alami

10 Cara Menghilangkan Bau Badan Secara Alami

Akurasi.id – Pori-pori kulit yang tertutup keringat dapat menyebabkan bau badan yang tidak sedap bahkan menyengat dari tubuh kita. Pasti kita akan merasa tidak nyaman, begitu pula dengan orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai orang-orang terdekat kita lebih memilih untuk menghindari kita karena bau badan yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Begini cara menghilangkan bau badan secara alami.

Dilansir dari idntimes.com, Sabtu (21/08/2021), Ini 10 cara menghilangkan bau badan secara alami dan sangat mudah diterapkan oleh kamu. Penasaran kira-kira apa aja ya langkahnya, simak yuk berikut ini!

1. Meminum air putih

Ini adalah cara paling gampang untuk mengurangi bau badan. Meminum air putih yang banyak dapat membuat tubuh kita mengeluarkan racun melalui urine. Dengan begitu bakteri-bakteri penyebab bau badan juga akan ikut dikeluarkan. Stres dan gerah yang akan memicu keringat berlebih juga dapat dinetralisir dengan meminum air putih.

2. Mandi dua kali sehari

Saat berkegiatan sehari-hari kita pasti mengeluarkan keringat yang akan menimbulkan bau. Jika tidak segera kita bersihkan maka bakteri-bakteri penyebab bau tersebut akan berkembang biak dan menjadikan tubuh kita semakin mudah mengeluarkan bau yang tidak sebab. Untuk itu, mandilah setidaknya dua kali sehari untuk kesehatan kulit dan mengurangi bau badan.

3. Mencukur rambut-rambut halus pada daerah yang sering tertutup

Rambut-rambut halus pada daerah tertentu di tubuh kita, seperti pada ketiak dan selangkangan, juga dapat menjadi ‘sarang’ bakteri apalagi saat lembap atau berkeringat. Untuk itu kita perlu mencukurnya, agar tidak terlalu lebat dan mudah dibersihkan.

4. Menggunakan deodorant

Berikut ini adalah salah satu cara menghilangkan bau badan yang simpel banget. Produk deodoran yang sudah banyak beredar di pasaran, jika kamu tahu kalau deodoran itu dapat membantu tubuh kita mengurangi keluarnya keringat berlebih lho.

5. Menggunakan bedak bayi

Dalam keadaan terdesak bedak bayi mampu memberikan pertolongan yang ampuh untuk menahan keringat, terutama di bagian ketiak. Untuk yang tidak suka menggunakan deodoran, bedak bayi dapat menjadi pengganti paling aman.

6. Hindari makanan penyebab bau badan

Bawang-bawangan, junk food, dan gorengan adalah beberapa contoh makanan yang dapat menyebabkan bau badan.

7. Menggunakan cuka apel

Asam tartar dan asam asetat yang terkandung dalam cuka apel dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur yang menjadi penyebab bau badan. Oleskan cuka apel ke kulit ketiak menggunakan kapas, lalu diamkan selama 15 menit. Kemudian bilaslah ketiak dengan air dingin.

8. Mengkonsumsi tomat

Mengandung antiseptik, tomat dipercaya mampu menghilangkan bau badan. Kita dapat mengonsumsi tomat dengan mencampurnya bersama sayuran lain untuk dijadikan pelengkap salad, membuat jus tomat, atau menumbuk tomat untuk dibalurkan ke bagian tubuh yang mudah berkeringat untuk mencegah bau badan.

9. Mengonsumsi daun kemangi

Minyak atsiri yang terkandung dalam daun kemangi dapat memberikan aroma yang segar bagi tubuh. Kita dapat mengonsumsinya sebagai lalapan atau bahkan membuat teh daun kemangi dengan cara menjemur daun kemangi hingga kering, lalu tumbuk daun-daun kering tersebut hingga halus, kemudian seduh meggunakan air hangat menggunakan penyaring teh.

10. Rajin berolahraga

Memang olahraga dapat membuat tubuh kita mengeluarkan keringat yang menimbulkan bau badan. Tetapi ternyata saat berolahraga pori-pori kulit kita terbuka dan mengeluarkan bakteri penyebab bau badan dari tubuh kita.

Itulah 10 cara menghilangkan bau badan secara alami yang sangat mudah untuk kamu terapkan sendiri. (*)

Editor: Yusva Alam

Tips Menjaga Performa Memori Otak, Apa Saja?

Tips Menjaga Performa Memori Otak, Apa Saja?

Akurasi.id – Dalam kegiatan sehari-hari, kita dituntut untuk mengingat kembali kejadian yang telah dialami atau informasi yang pernah diperoleh. Tak terelakkan bahwa daya ingat atau memori otak adalah salah satu hal esensial bagi kelangsungan hidup. Karenanya kita perlu tahu cara menjaga performa memori otak kita.

Namun, seiring bertambahnya usia, daya ingat dapat menurun. Meskipun begitu, jangan khawatir karena ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga performa memori otak mulai sekarang. Apa saja? Yuk, disimak! Dilansir dari laman idntimes.com, Jumat (20/08/2021).

  1. Konsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3

Asam lemak omega-3 banyak ditemukan pada ikan dan makanan laut lainnya, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak nabati dan makanan fortifikasi seperti yoghurt, susu, jus kemasan, dan sebagainya. Omega-3 merupakan asam lemak esensial yang berperan penting dalam sistem kesehatan tubuh.

Berdasarkan studi dalam British Journal of Nutrition, mengonsumsi ikan secara rutin dipercaya dapat mencegah penurunan fungsi kognitif dan mencegah demensia pada lansia. Demensia merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan menurunnya fungsi kognitif otak, termasuk melemahnya daya ingat.

Mengonsumsi minyak ikan juga dapat meningkatkan performa memori jangka pendek dan working memory. Studi yang dimuat dalam jurnal Psychopharmacology menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi minyak ikan selama 12 bulan mengalami peningkatan pada memori jangka pendek dan working memory.

  1. Kurangi asupan gula

Mengonsumsi makanan tinggi gula berisiko menurunkan performa memori otak. Berdasarkan studi yang dimuat dalam The Journal of The Alzheimer’s Association, orang yang mengonsumsi minuman manis, misalnya minumnya bersoda, lebih dari satu kali dalam sehari memiliki memori episodik yang lebih lemah dan mengalami pengurangan volume total otak.

Jadi, dengan mengurangi konsumsi gula dari makanan atau minuman dipercaya dapat menjaga daya ingat dan tentunya kesehatan tubuh secara keseluruhan.

  1. Menjaga berat badan ideal yang sehat

Beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi antara berat badan dengan kemampuan memori otak. Salah satunya yakni studi yang dimuat dalam jurnal Neuropsychologia mengenai hubungan antara obesitas dan resistansi insulin terhadap memori otak. Hasilnya menunjukkan bahwa obesitas dapat menurunkan aktivitas fungsional inti otak yang mendukung memori episodik.

Selain itu, studi dalam jurnal Quarterly Journal of Experimental Psychology juga menemukan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih tinggi menunjukkan performa memori episodik yang lebih rendah.

IMT itu sendiri merupakan suatu indeks ukur untuk mengetahui kategori berat badan, apakah termasuk dalam kategori kurang, normal, atau berlebih. Semakin tinggi berat badan, maka semakin besar pula nilai IMT.

  1. Melatih kinerja otak

Kemampuan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan beberapa cara, salah satunya dengan bermain game. Aplikasi permainan dengan tujuan melatih otak (brain-training) dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif otak.

Berdasarkan studi dalam jurnal PLOS One, sebanyak 4.715 partisipan yang melakukan pelatihan kognitif online menggunakan aplikasi brain-training menunjukkan peningkatan performa memori jangka pendek, working memory, konsentrasi, dan pemecahan masalah. Tiap partisipan melakukan brain-training selama 15 menit minimal 5 hari dalam seminggu dengan jangka waktu 10 minggu.

  1. Tidur yang cukup

Dilansir Healthy Sleep, tidur, belajar dan daya ingat memiliki keterkaitan yang kompleks pada manusia. Beberapa penelitian membuktikan bahwa kualitas dan kuantitas tidur sangat berpengaruh terhadap kualitas belajar dan daya ingat.

Ketika tidur, memori otak akan melakukan konsolidasi atau penguatan informasi yang baru diterima, sehingga memori menjadi stabil. Sebaliknya, kurang tidur menyebabkan melemahnya daya ingat karena fokus dan perhatian yang menurun.

Neuron pada otak tidak dapat mengoordinasikan informasi dengan baik, sehingga sulit untuk mengingat kembali informasi yang telah diterima. Selain itu, kurang tidur juga mengurangi kemampuan untuk mengambil keputusan secara cermat dan dapat memengaruhi mood.

  1. Berolahraga

Olahraga merupakan aktivitas yang baik untuk kesehatan fisik dan mental. Selain itu, olahraga juga bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan kognitif.

Berdasarkan studi dalam jurnal Psychology and Aging, olahraga dapat meningkatkan kemampuan kognitif termasuk daya ingat. Studi ini melibatkan 144 partisipan dengan rentang umur 19 hingga 93 tahun yang melakukan olahraga intensitas sedang dengan bersepeda selama 15 menit.

Bila ingin daya ingat atau memori otak terus terjaga hingga tua nanti, lakukan hal-hal di atas mulai sekarang. Selain itu, pastikan untuk menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, rutin olahraga, tidur cukup, mampu mengelola stres dengan baik, serta cek kondisi kesehatan secara berkala. Semoga bermanfaat! (*)

Editor: Yusva Alam